Tue 6-May-2025

Resolusi UNESCO Kegagalan Diplomasi atau Kemenangan?

Jumat 21-Oktober-2016

Bisa jadiresolusi UNESCO bahwa tak ada kaitan dan hubungan agama Yahudi dengan MasjidAl-Aqsha dan Tembok Barrah (Yahudi menyebutnya tembok ratapan) merupakanpengakuan internasional atas kebatilan klaim ideologi Yahudi. Ini menjadisumber kekhawatiran besar bagi Israel yang memang membangun negaranya di ataspondasi-pondasi agama dan sejarah. Namun resolusi UNESCO tak menjadi tekananriil apapun terhadap Israel untuk menggoyang sikap-sikap politiknya. BoikotIsrael terhadap UNESCO mencerminkan ketamakan yahudi yang tidak bisa dihentikanoleh resolusi apapun.

Sebelumresolusi UNESCO ini Inggris yang saat itu menjadi mandararis Palestina tahun1929 telah menerbitkan &ldquobuku putih&rdquo yang menyatakan bahwa penguasa Inggrismenegaskan bahwa Tembok Barat (yang diklaim tembok ratapan oleh Yahudi) di kotaJerusalem dan wilayah yang bersebelahan adalah milik murni umat Islam. Saat ituyahudi karena minoritas dan lemah serta tidak ada secara riil di sana merekaterkalahkan. Namun mereka meyakini bahwa mereka akan memiliki tempat tersebutdengan kekuatan eksistensi dan senjata serta memiliki &ldquokeputusan politik&rdquo dinegara-negara Eropa.

Konflik ataskepemilikan tempat suci mulai memanas ketika Yahudi mendekat tembok Barraq(tembok ratapan) tahun 1929. Namun bangsa Palestina menggelar revolusi dipenjuru wilayah sampai PBB membentuk tim pencari fakta internasional tahun 1930untuk menentukan hak-hak umat Islam dan Yahudi di &ldquotembok Al-Barraq&rdquo. Tim PBBpimpinan Menlu Swedia dan ketua Council Court Internasional asal Swiss yangakhirnya memutuskan di tahun 1930 bahwa Al-Barraq itu milik musni Umat Islam.

Lantas apa hasilnya?Dan sejauh mana keputusan-keputusan internasional bisa memaksa mafia-mafiayahudi?

Yahudi terusmelanjutkan serangannya yang intens untuk menguasai tempat-tempat suci diAl-Quds. Israel menguasai penjadwalan waktu di sana tanpa ada reaksi berartidari masyarakat internasional. Zionis menerapkan paksa status-status quo barudi lapangan untuk menegaskan bahwa mereka berhak secara politik sebagai wujudhak agama di tempat-tempat suci. Yahudi terus berusaha mencerabut &ldquokesucianIslam&rdquo dari Masjid Al-Aqsha. Mereka mengklaim bahwa umat Islam membangun masjidmereka di atas Bukit Kuil mitos mereka.

Yahudi inginmenunjukkan kepada dunia bahwa konflik atas tanah Palestina adalah konflikkeyakinan dan agama dan bukan konflik politik.

Meski resolusiUNESCO yang diterbitkan pada 2016 ini sangatlah penting dan langkah Palestinayang menganggap ini sebagai kemenangan sejarah namun mereka mengabaikanbeberapa hal berikut:

Pertamapersoalan Palestina tidaklah kekurangan dengan resolusi-resolusi internasional.Namun yang kurang adalah tindakan nyata yang mampu memaksakan status quo barudi lapangan sesuai dengan resolusi tersebut untuk melawan tindakan nyata Israelyang melangkahi dan menginjak-injak keputusan-keputusan internasional.

Kedua resolusiUNESCO merupakan kemunduran memalukan bagi dukungan internasional terhadapPalestina. Ini terlihat dari 26 negara yang menolak (abstain) bersuara dalamvoting resolusi di UNESCO dan sejumlah negara Eropa yang menolak mendukungdraft resolusi padahal di tahun 1930 mereka mendukung. Lantas apa manfaatkunjungan-kunjungan intens presiden Abbas dan timnya ke Eropa dan perankedutaan besar Palestina di sana yang tidak berdaya membela hak Palestina didepan kebatilan yang dijual oleh kedutaan besar Israel di Eropa?

Ketiga dutabesar-duta besar Israel di seluruh dunia berhasil mempengaruhi sikap-sikapbanyak dari negara dunia seperti Swedia Slovedia India Argentina Togo.Negara-negara ini beralih dari mendukung Palestina menjadi menolak bersuara.Ini merupakan kemunduran memalukan bagi diplomasi Palestina dimana hanya ada 24negara saja yang sebagian besarnya adalah negara Islam dan Arab serta negaraAfrika disamping Rusia Meksiko dan Nikaragua.

Keempatnegara-negara yang menentang dan menolak resolusi adalah negara yang memilikihubungan ekonomi dan perdagangan serta politik dengan negara Arab dan Islam.Sebagiannya negara besar seperti Amerika Inggris Jerman Belanda Latvia dan Estonia.

Pada saatPalestina senang dan Israel marah maka di masa mendatang akan ada upaya intensIsrael mempengaruhi 26 negara yang masih bersikap netral dan belum bersuara(abstain). negara-negara ini menjadi target diplomasi Israel. sadarkah Arab danPalestina? (at/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Fayez Abu Shamala