Tue 6-May-2025

Radikalis Israel Hendaki Serang Gaza Karena Bodoh

Minggu 5-Maret-2017

Hasil polling yangdilakukan salah satu stasiun televise Israel menunjukan 43 % dari respondenmenginginkan solusi militer untuk menyerang gerakan Hamas di Gaza demi untukmengantisipasi perang di masa yang akan datang.

Prediksi sayajumlah mereka yang signifikan menghendaki serang Gaza adalah bentuk reaksimereka atas kehinaan yang mereka alami. Mereka tidak percaya denan laporaninternasional yang mengakui bahwa militer Zionis tak mampu meralisasikantarget-targetnya. Hasil polling koran Aharonot ini menunjukan betapa kebencianmereka terhadap Gaza. Bangsa Israel menganggap kegagalan perang Gaza tahun 2014kemarin sebagai tanggung jawab para politisinya hingga 63 %. Ini artinyamiliter berlepas diri dari kekalahan tersebut dan kelemahan mereka. Kondisi inimenggambarkan betapa tertipunya Israel dan bagaimana kesombongan serta arogansimereka.

Angka-angka yanmg ditampilkan dalam polling yang ditayangkansebuah televise Zionis menunjukan bahwa masyarakat Israel buta terhadap kondisiril di lapangan. Buktinya 42% dari responden menganggap serangan balik Israelatas roket-roket dari Gaza tidak cukup. Mereka menginginkan serangan balasanyang lebih dahsyat lagi. Ini menunjukan mayoritas Israel tidak mengakui secara detailapa yang terjadi di lapangan. Misalnya tentang kondisi aparat intelijen merekadan bahwa mereka tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya di Gaza. mereka kagettermasuk intelijenya dengan kemampuan kelompok perlawanan di Gaza.

Sebagai bukti cukuplah laporan dari tim pemantauinternasional yang menunjukan menteri perang Israel Moseh Yalon menyesal. Namunbegitu ia tidak segera melakukan pembahasan masalah ini di kabinetnya. Hal inijuga menunjukan bahwa hasil perang kemarin tidak sesuai dengan keinginantentara Israel. Sehingga mantan komandan tempur yang lalu Ehud Barak danLiberman yang tahu persisi tentang perimbangan tentara di lapangan. Mereka urungmengancam akan menghabisi pemimpin Hamas Ismael Haneya dalam waktu tiga harisetelah ia menjabat. Kondisi ini sekali lagi menggambarkan pemahaman yang baikyang dimiliki ketiga pemimpin militer Israel. Mereka melihat perimbangantentara di lapangan. Selain itu jumlah responden yang mencapai 53%mengungkapkan ketidak setujuan mereka atas kebijakan menteri militernyaLiberman dalam sikapnya terhadap Gaza secara politik.

Bangsa Israel menghendaki menerapkan kebijakanya di Gaza berdasarkanlaporan dari pemantau internasional yang tidak sejalan dengan keinginan mereka.Mereka tak tahu kondisi rill di lapangan seperti apa. Mereka tenggelam dalammitos tentara tak terkalahkan. Sementara tentaranya mengakui bahwa kekuatanmereka ada batasnya. Mengulangi pengalaman mereka di perang Gaza adalah sebuahkegilaan dan mimpi yang tak masuk akal. Inilah yang ingin diungkapkan Moseh Yalonyang mengatakan pada pengamat internasional &ldquosebenarnya kami mampu memimpinperang ini kalau seandainya kami tahu kondisi orang-orang sipil di Jalur Gazasecara ril&rdquo.

Disinilah urgensinya perlawanan untuk mengirimkan misi yangjelas kepada para pimpinan Israel tentang pentingya membebaskan Gaza dari blockadedan berhenti dari intimidasinya terhadap peri kehidupan rakyat Gaza baik secaraekonomi maupun politisnya. Karena ledakan di masa yang akan datang akan mengarahpada wilayah jajahan tahun 48. (asy/pip)

Faiz Abu Syamalah

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Fayez Abu Shamala