Mon 5-May-2025

Pesan Palestina di Malam-malam Akhir Ramadhan

Jumat 29-April-2022

Saya katakan bahwa puasa di bulan Ramadhan di Palestina berbedadengan puasa di bulan yang sama di ibukota-ibukota dunia Arab. Karena diPalestina bersama dengan puasa terdapat keadaan jihad dan perlawanan terhadapmusuh penjajah zionis yang itu tidak ada di negara-negara Arab.

Ribat (siap-siaga di front depan menghadapi musuh) dan perjuangan dial-Quds dan Gaza hampir memenuhi kehidupan sehari-hari orang-orang yangberpuasa di sana.

Mereka yang berpuasa di Palestina mengikuti shalat dan membacaAl-Quran dan bersama dengan itu mereka juga mengikuti serbuan ekstrimisZionis dari kelompok Kuil Yahudi ke halaman Masjid al-Aqsha. Setiap hari merekamengalami dua jihad: jihad besar dan jihad kecil.

Sementara saudara-saudara kita di negara-negara Arab hanya sebatas berpuasadan shalat. Karena pemerintah mereka mencegah mereka terlibat dalam ribat danberjuang melawan musuh penjajah Zionis. Dan sangat disayangkan saudara-saudarakita yang kaya di Teluk dan di tempat lain yang biasa membantu saudara-saudaramereka yang melakukan ribat dengan dana serta membantu keluarga para syuhadadan para tawanan yang mendekam di penjara Israel dengan dana zakat kinibantuan itu berhenti sejak bertahun-tahun yang lalu sejak sebelum normalisasi hubungandari negara-negara Teluk dengan musuh dan setelah normalisasi.

Bahkan ada aspek yang lebih menyakitkan dari penghentian bantuansaudara-saudara di Teluk dan Arab yang memaksa memaksa orang-orang dermawanmenghadapi tuntutan. Beberapa aktivis penggalangan dana untuk Palestina danGaza sekarang dipenjara dan ditangkap di Kerajaan Arab Saudi dan negara-negaraTeluk. Beberapa aktivis lainnya dihukum lima belas tahun penjara karena merekamengumpulkan dana untuk Hamas atau katakanlah untuk Gaza pada umumnya.

Keluarga para tawanan yang mendekam di penjara-penjara Israelsangat menderita di bulan puasa ini. Karena mereka mengingat pemberian kebaikanyang menjadi kebutuhan dasar anak-anak mereka dari mereka yang hanyamengharapkan pahala dari Allah dan karena simpati kepada orang miskin orangyang membutuhkan dan kelilit hutang serta sebagai bantuan kepada mujahidin dijalan Allah.

Saya terpaksa menulis kata-kata ini untuk melawan mereka karenasaya melihat gambaran penderitaan ini setiap hari di beberapa keluarga ini. Padasaat yang sama saya ingat tangan-tangan putih para dermawan yang terulurmembantu orang-orang miskin dan yang membutuhkan di tahun-tahun ketikakerajaan Arab Saudi dan negara-negara Teluk tidak mencegah mereka mengumpulkansumbangan dan mengirimnya ke Gaza.

Sekarang ibukota-ibukota Arab telah mengeringkan sumber-sumber airyang digunakan untuk memberi minum kepada orang-orang miskin yang membutuhkanpara janda dan anak-anak yatim tidak ada lagi orang yang membatu seorang mujahiduntuk membantunya membeli peluru jihad atau seragam militer yang melindunginyadari dinginnya malam musim dingin di malam-malam yang dingin di Palestina.

Jika malam-malam akhir Ramadhan di ibukota-ibukota Arab seperti diPalestina dan memang seharusnya sama karena agamanya satu dan tubuh muslim adalahsatu maka mereka yang menjalani malam-malam akhir Ramadhan di luar Palestinaharus berdoa untuk rakyat Palestina untuk para mujahidin di dalamnya untuk merekayang bersiaga (ribat) di al-Aqsha. Maka alangkah baiknya sebagian dari merekaterdorong untuk menulis artikel atau tweet meminta orang-orang yang berkuasa dinegara mereka untuk mempertimbangkan kembali masalah pengeringan sumber-sumberair tersebut meminta Raja dan Emir untuk membebaskan para aktivis yang ditahanatas suatu tuduhan yang dibantahnya dalam penjelasan dalam artikel dan tidakmengapa jika hanya mengirim para tahanan tersebut dua tahap ke Gaza dan kekeluarga mereka jika tidak memungkinkan untuk mengampuni mereka dengan tetap pertimbangkankembali mereka.

Inilah bulan puasa di Palestina semoga Allah menjaganya dan menjagaagama-Nya di ibukota-ibukota Arab dan Islam. Begitulah puasa Ramadhan diPalestina berbeda dengan puasa di bulan yang sama di banyak negara Arab. (was/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Yusuf Rizqa