Komoditas rusak dan tak layak tapidiberi merek menarik indah dan menjadi perhatian ia tetap komoditas rusak.
Barangkali itu ilustrasi tentang PerjanjianAbad Ini (&ldquoThe Deal of Century&rdquo) yang marak diperbincangkan. Amerika sebagaipenggagasnya sampai kini tak memberikan penjelasan gamblang secara resmi soalperjanjian ini. Padahal Paman Sam yang berkepentingan &ndash sesuai denganbargaining politik dan media &ndash dengan perjanjian ini.
Apakah ketidakjelasan hanya untukmenarik perhatian atau bocoran-bocoran yang tersebar selama initentang  perjanjian ini hanya test of water memancingreaksi untuk kemudian mereka akan menyiapkan prosedur yang sesuai dalammenyikapinya? Atau ini lebih sebagai menyiapkan situasi dan kondisi menyambut&ldquokelahiran&rdquo proyek baru ini?
Apapun jika benar segala bocorantentang Perjanjian Abad Ini maka kita tidak sedang menghadapi perjanjianbersejarah yang memberikan solusi efektif yang bisa diterima oleh pihak-pihakyang terlibat konflik dengan Israel. Kita hanya akan dihadapkan pada upayakesekian kalinya menghapus Palestina.
Sehingga itu bukan perjanjianantara dua pihak. Tapi hanya ekspresi arogansi kekuatan Amerika dan usahamemaksakan syarat-syarat zionis Israel demi menutup kasus Palestina.
Apapun detilnya meski polesandengan berbagai judul dan kampanye perjanjian seperti ini hanya akan berakhirdi &ldquosampah sejarah&rdquo. Sendi-sendi utamanya tidak akan bisa tercipta dan rutenyatidak akan bisa diarahkan.
***
Tidak banyak yang tahu istilahDeal of Century bukan barang baru. Term ini sudah berulang-ulang dilontarkansejak tahun 2006 ketika Ehud Olmert Perdana Menteri Israel kala itu menggagasapa yang disebut dengan &ldquokesepahaman Olmert &ndash Abbas&rdquo. Dalam bocorannyakesepatan bersyarat menunggu hasil pemilu Israel sesuai dengan ambisi Olmert.
Tidak ada yang tahu rambu-rambu Dealof Century pernah ditulis oleh mantan penasihat keamanan nasional Israel GioraEiland tahun 2010. Ia mengusulkan salah satu dari dua solusi menyelesaikanpersoalan Palestina pertama dibentuk pemerintah federasi Palestina &ndash Yordaniadengan mendirikan ulang negara Yordania menjadi tiga negara bagian Tepi TimurTepi Barat dan Jalur Gaza.
Kedua pertukaran wilayahkesepakatan ini didasarkan pada prinsip bahwa Mesir harus rela melepaskan 720km2 wilayah Sinai untuk kepentingan negara Palestina di masa mendatang.Ditambah dengan wilayah memanjang antara Rafah hingga perbatasan kota Aresysepanjang 24 km dan lebar 30 km atau 12% dari wilayah Tepi Barat yang dimintapihak Israel untuk dianeksasi dalam wilayah mereka dalam kesepakatan finalnantinya.
Di sisi lain Mesir akanmendapatkan wilayah selatan Negev yang dikuasai Israel (Palestina jajahan tahun1948) ditukar dengan wilayah Wady Feeran. Mesir diijinkan membangun terowongansepanjang 10 km yang menghubungan antara Mesir dan Yordania yang berada di bawahkedaulatan Mesir. Pihak Mesir juga diijinkan membangun jalur rel kereta apijalan tol dan jalur pipa minyak dengan keuntungan pajak milik Mesir selainnegara ini mendapatkan dukungan ekonomi internasional.
Berdasarkan proyek perdamaian inisecara kependudukan rakyat Palestina akan meluas ke wilayah-wilayah Sinai yangakan dianeksasikan ke Gaza (pemberian kewarganegaraan). Mereka akan diijinkanmembangun bandar udara internasional dan pelabuhan. Yordania akan memanfaatkanproyek ini melalui pelabuhan laut di Laut Meditrania untuk mengirimkankomoditas Eropa ke sejumlah negara Teluk dan Irak. Yordania juga akan diberikanijin mengembalikan 70 ribu warga Jalur Gaza (yang tinggal di Yordania) ke JalurGaza &ldquoyang diperluas&rdquo. Sementara Israel akan melakukan aneksasi semuapermukiman-permukiman Yahudi di Tepi Barat yang berada di balik tembok pemisah.
***
Dalam pertemuan rahasia Aqaba yangdigelar pada 21 Februari 2016 di era pemerintah Obama yang kemudian diungkapoleh koran Haaretz setahun setelahnya pada 19 Februari 2017dihadiri Benjamin Netanyahu John Kerry Abdul Fattah al-Sisi dan Raja AbdullahII dibahas gagasan-gagasan &ldquobaru&rdquo solusi final. Diajukanlah rencana pemberianwilayah Sinai kepada Palestina.
Dalam pertemuan ini Netanyahumengajukan gagasan &ldquomembangun kepercayaan dengan Palestina&rdquo dan memberikanfasilitas kemudahan ekonomi dengan konpensasi normalisasi hubungan dengannegara-negara Teluk (normalisasi dengan konpensasi penyelesaian damai).Sementara Kerry mengusulkan gagasan terkait pengakuan terhadap Israel sebagai&ldquonegara Yahudi&rdquo dan menggulirkan kembali perundingan dengan Palestina.
Kemudian Netanyahu setelah itu &ndashtidak serius dalam menindaklanjuti rute penyelesaian damai dan konsekwensinya.Menariknya meski terseret dalam arus penyelesaian politik damai dan menjadipihak paling berkepentingan  - resmi Palestina absen dalam pertemuandan memang tidak diundang.
Pada 20 September 2017 Washington Times mengutippernyataan Mahmoud Abbas &ndash setelah pertemuannya dengan Donald Trump di New York&ndash bahwa perundingan yang akan datang yang dikendalikan Amerika akan berjuluk&ldquoabad ini&rdquo. Para perunding dari pemerintah Trump &ndash khususnya Jared Kushner danJason Greeblatt sudah bertemu dengan Palestina lebih dari 20 kali dalam rentangwaktu delapan bulan.
Kunjungan Kushner dan Greeblatt kekawasan khususnya Mesir Saudi Yordania dan Emirat selain Otoritas Palestinadan Israel juga berturut-turut dilakukan untuk mempersiapkan proyekpenyelesaian damai.
Anggota Komite Eksekutif PLO AhmadMajdalani pada 9 Januari lalu mencatat bahwa gagasan-gagasan yang dikenaldengan &ldquothe deal of century&rdquo ini bertujuan menghapus isu Palestina.Gagasan-gagasan itu disampaikan kepada Palestina melalui jalur Saudi. Terlepasdari esensi dari proyek Amerika ini perkembangan yang ada mengindikasikan adasesuatu yang sedang &ldquodimasak&rdquo dalam bingkai penyelesaian damai.
Promosi Amerika terhadap perjanjianini mendorong ke arah normalisasi hubungan antar negara-negara Teluk (SaudiEmirat dan Bahrain) dan Israel sebelum menyepakati solusi final dengan pimpinanPLO dengan kompensasi koalisi antara negara-negara terebut melawan Iran danmemerangi teroris. Namun mereka membiarkan Saudi menelurkan sejumlah prosedurkebijakan di dalam negerinya.
***
Terlihat jelas rencana perjanjianini tidak berbeda dengan berbagai gagasan dari Giora Eiland. Perjanjian inimembicarakan tahapan &ldquomembangun kepercayaan&rdquo jangka panjang. Dalam rentang itukeamanan harus dikendalikan senjata perlawanan khususnya di Gaza dilucuti dandimulai proses pendirian &ldquonegara Palestina sementara&rdquo melalui prosesperundingan yang bisa berlangsung selama 10 tahun.
Dalam rentang itu negara-negarakawasan akan masuk dalam proyek penyelesaian normalisasi (dengan Israel) dankerjasama dalam bidang yang bersifat vital khususnya bidang keamanan (yaknikeamanan Israel dan keamanan rezim-rezim pemerintah resmi dengan mengorbankanrevolusi perubahan dan kelompok perlawanan).
Setelah itu diikuti dengan fasepertukaran tanah (wilayah). Pimpinan PLO dan Otoritas Palestina memberikankonsesi (menyerahkan) hingga 12% wilayah Tepi Barat termasuk blok-blokpermukiman Yahudi dan wilayah lembaga Yordania dan menerapkan gagasan-gagasanGiora Eiland terkait Jalur Gaza dan Sinai.  
Selain itu jaminan-jaminan keamananbagi Israel (udara darat dan udara) akan melucuti kedaulatan negara Palestinaatas atas wilayahnya. Perjanjian Abad Ini mengabaikan Al-Quds dan hak kembalipengungsi Palestina. Ini maknanya kita akan menerima pemerintah &ldquootonomipenugasan&rdquo diperluas dan bukan proyek pendirian negara dan pembebasan daripenjajah. Jadi kita dihadapkan pada proyek penghapusan isu dan entitasPalestina sesuai dengan tuntutan dan syarat-syarat Israel.
Barangkali keputusan Trumpmemindahkan kedutaan besar Amerika ke Al-Quds menjadi indicator dimulainyarealisasi praktis Perjanjian Abad Ini dengan menerapkannya secara defakto.Apalagi reaksi-reaksi dunia Arab dan negara-negara Islam serta dunia internasionaldi luar perkiraan Amerika dan Israel (baca lebih berpihak kepada Israel danAmerika).
Negara-negara Arab yang berpengaruhdan memiliki kepentingan berusaha mengambil sikap resmi yang diprediksi denganmeredam reaksi rakyat serta melakukan cooling down dimedia massa. Selain itu mereka tidak fokus terhadap peristiwa kecuali sangatkecil dan tidak mengambil keputusan tegas nyata terhadap keputusan Amerika.
Menariknya dalam hal ini adabocoran bahwa komandan di badan intelijen Mesir memberikan intruksi kepadamedia-media utama agar menenangkan situasi dan meredam peristiwa serta memutusjalan kelompok perlawanan dalam menghasung massa untuk melakukan revolusi.
Pada Trump mendeklarasikan Al-Qudssebagai ibu kota Israel khutbah jumat Imam Masjidil Haram juga hanyamenyinggung tema berbuat baik kepada orang tua tanpa menyebut baik secaraimplisit atau eksplisit yang salah satu keputusan (Amerika) yang palingberbahaya bagi umat Islam. Tak ada satu negarapun yang memiliki hubungan denganIsrael yang menarik duta besarnya atau mengurangi level keterwakilannya ataumelakukan sanksi kepada pihak Israel.
***
Bagi pimpinan proyek zionis danAmerika tak ada waktu paling tepat menerapkan visi penyelesaian damai merekakecuali saat ini. Kelemahan dan perpecahan negara-negara Arab dan Islam sertarezim-rezim mereka korup dan otoriter masih berlangsung. Situasi negara-negarasekeliling Palestina terkuras oleh konflik dan pertarungan. Ada upaya&ldquomeninggikan tembok darah sektarian dan etnis&rdquo (istilah-istilah para pengamatTimur Tengah untuk perang saudara di negara-negara Arab) dan menjauhkan kompaskonflik dari Israel.
Menurut penulis perjanjian ini tidak akan melenggang &ndash denganizin Allah -. Sampai saat ini tak ada satupun dari pihak Palestina (termasukdari kelompok pendukung penyesalian damai) yang menerima perjanjian ini.
Selama bangsa Palestina menjadipihak yang paling berkepentingan maka Israel dan Amerika tidak akan mampumemaksakan kemauan mereka. Bangsa Palestina &ndash yang sudah mampu menggagalkanpuluhan proyek politik sepanjang 70 tahun &ndash akan mampu menggagalkan PerjanjianAbad Ini. Bahkan jika ada klaim pihak atau sosok representatif rakyat Palestinayang menyetujui perjanjian ini tetap saja isu Palestina tak akan bisa dihapus.
Pengaruh besar zionis kasuistik danpengecualian sementara dalam sejarah umat. Zionis tak akan bertahan kuatselamanya. Sebagaimana umat tidak akan bertahan dalam kelemahan untukselamanya.
Miliu di sekeliling Palestina &ndashpada saat revolusi beberapa saat lalu &ndash menjadi bahaya strategis eksistensiterhadap ensitas zionis. Jika ada gelombang balik revolusi saat ini yang memukulbalik kebangkitan dan perubahan ini maka ini hanya satu babak dari babak-babakpertarungan antara kebenaran dan kebatilan. Kawasan Timur Tengah juga sedangmengalami situasi antara stabil dan tidak stabil (tergantung negaranya) adapolarisasi dan repolarisasi sehingga akan membuka peluang perubahan-perubahanterus menerus di masa mendatang. Barangkali terbongkarnya kedok politikkeamanan sosial dan moral rezim-rezim dan kekuatan yang menghadang kekuatanperubahaan. Kekuatan perubahan inilah yang menyiapkan gelombang baru di masamendatang dengan memanfaatkan babak-babak sebelumnya dan mengarahkan kompaskepada perjuangan dan kerja membebaskan Palestina.
Yang dituntut saat ini adalahbertahan dan tegar memperjuangan hak dan tidak melepaskan sekecil apapun dariwilayah Palestina apapun tekanan dan risikonya. Selain itu berusaha menatakembali persoalan internal Palestina di atas dasar agenda baru untuk membuangjauh-jauh kesepatan Oslo mengembalikan kepada Tuhannya dan umatnyamengefektifkan program perlawanan memanfaatkan potensi luar biasa yangtersimpan dalam diri bangsa Palestina di dalam dan luar negeri dan umat sertakekuatan dunia yang mendukung hak bangsa terjajah ini tanah airnya dan tempatsucinya. (at)
Sumber: Aljazeera