Tue 6-May-2025

Muhsin Shalih

Muhsin Shalih

Propsek Trek Palestina Tahun 2021

Tahun ini mungkin terjadi beberapa perkembangan pada trek rekonsiliasi Palestina tapi itu akan menjadi tidak lengkap!! Dan mungkin terjadi aktivasi trek kompromi perdamaian sebagaimana kereta normalisasi bisa jati tidak akan berhenti akan tetapi kemungkinan besar tidak akan melaju. Netanyahu kemungkinan akan meningalkan kursi perdana menteri akan tetapi kekuatan-kekuatan sayap kanan akan bertambah meningkat pengaruhnya.

Krisis Libanon Menggiling Pengungsi Palestina

Selama lebih dari sebulan warga Libanon keluar melakukan gerakan rakyat secara terus menerus dan meluas untuk melawan sistem politik serta melawan apa yang mereka lihat sebagai kerusakan (korupsi) yang dapat menyebabkan keruntuhan ekonomi setelah memburuknya kondisi kehidupan dan menurunnya daya beli ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Deal of Century: Hantu dan Ilusi

Tampaknya bagi mereka yang berusaha mengetahui kebenaran kesepakatan abad atau kesepakatan zaman atau deal of century yang nampak penyusupan Amerika di seputarnya layaknya seperti orang yang mengejar sekelompok hantu dan ilusi.

Prediksi Perjalanan Issu Palestina Tahun 2019

Di tahun 2018 yang lalu telah terjadi peningkatan krisis proyek nasional Palestina kemunduran jalur rekonsiliasi kegagalan jalur kompromi politik dan terjadi peningkatan tekanan Amerika untuk memaksakan persepsi Likud Zionis untuk menyelesaikan masalah Palestina. Pada saat yang sama ada peningkatan spirit juang perlawanan kreativitas dalam pawai kepulangan keteguhan rakyat Palestina mempertahankan tanahnya dalam menghadapi program-program yahudisasi dan permukiman Israel.

Evaluasi Jalannya Issu Palestina selama Tahun 2018

Tahun 2018 mencerminkan kondisi meningkatnya serangan Israel-Amerika pada issu Palestina dalam lingkungan politik Palestina yang terpecah-pecah dan terbagi lingkungan Arab dan Islam yang lemah hancur dan disibukkan dengan krisis internalnya seerta upaya beberapa dari mereka untuk memuaskan Amerika meskipun dengan mengorbankan Palestina atau mengorbankan rakyatnya.

Ketika Al-Quds Jatuh ke Tangan Inggris

Pada 9 Desember diperingati milad intifada pertama yang meletus pada tahun 1987 juga bertepatan dengan peringatan pendudukan Inggris atas al-Quds pada tahun 1917. Pada hari itu Inggris mengakhiri tujuh abad pemerintahan Islam yang berlangsung pada al-Quds setelah dibebaskan dari Tentara Salib.

Menuju Front Terpadu Untuk Mendukung Perlawanan Palestina

Berita tentang keberadaan “Ruang Operasi Bersama” untuk tiga belas faksi Palestina yang telah dikoordinasikan pengaturannya untuk membela Jalur Gaza dan menghantam pos-pos Israel setelah upaya penetrasi Israel di timur Khan Yunis adalah berita yang menggembirakan. Di mulai dari keberhasilan perlawanan (Brigade al-Qassam) menggagalkan operasi keamanan Israel

Perjanjian Abad Ini Amerika Rakyat Palestina Tak Akan Membiarkan

Komoditas rusak dan tak layak tapi diberi merek menarik indah dan menjadi perhatian ia tetap komoditas rusak.

Deklarasi Balfour Kenapa Inggris Perlu Minta Maaf!

Sampai saat ini pemerintah Inggris tak ada gejala ingin meralat sikap “kolonialismenya” di Palestina yang pernah dilakukannya. Tindakan yang menyebabkan lahirnya entitas penjajah zionis menciptakan bencana bagi rakyatnya sebagian besar tanah airnya dicerabut rajutan sosialnya luluh lantak dan sebagian besar warganya menjadi pengungsi. Statemen terakhir PM Inggris Theressa May yang bangga dengan Deklarasi Balfour dan berdirinya Israel adalah bukti atas sikap mereka.

Rekonsiliasi Palestina Sebagai Permainan Abbas?

Meski tidak begitu optimis rekonsiliasi Palestina hakiki akan berhasil namun saya mungkin orang yang paling berambisi mewujudkan persatuan riil dan menghimpun semua potensi rakyat Palestina dalam sebuah program serius melawan Israel.

Al-Aqsha Al-Quds dan Kesabaran Yang Habis (2)

Adapun Otoritas Palestina di Ramallah anggaran kementerian urusan Al-Quds di tahun 2016 mencapai 12 juta dolar setahun dari sekitar total 376 milyar dolar atau 03% saja. Itu juga yang menjadi penyebab mundurnya Abdul Qadir dari kementerian uruasn Al-Quds di musim panas 1009 setelah 40 hari ditunjuk. Pada gaji aparat keamanan Otoritas Palestina – anggaran 2016 – mencapai 867 juta dolar atau 42 persen.

Al-Aqsha Al-Quds dan Kesabaran Yang Habis

14 Agustus 1935 ketika pangeran Suud bin Abdul Aziz (yang kemudian menjadi raja Saudi) melewati desa Anbata menuju Al-Quds seorang penyair Palestina Abdul Rahim Mahmud memperdengatkan puisinya yang kurang lebih isinya mengadukan derita yang dialami Al-Aqsha. Dalam puisinya sang syair Palestina menyampaikan bahwa bisa jadi suatu saat Al-Aqsha dan Al-Quds akan lenyap dan dirinya hanya akan bisa menangisi.

Kekuatan Asing Hanya Bekerja untuk Kepentingannya di Kawasan Arab (2)

Barangkali Otoman memanfaatkan masa persaingan dan konflik colonialism antar kekuatan-kekuatan besar. Namun munculnya apa yang disebut dengan “perimbangan kekuatan colonial” (Colonial Balance of Power) menjadikan kekuatan-kekuatan besar berusaha menghindari benturan/konflik langsung dan lebih menempuh koordinasi antara kekuatan yang ada untuk berbagai wilayah persemakmuran (jajajahan) dan wilayah kekuasaan dengan mengorbankan negara-negara paling lemah di sana.

Permainan Kawanan ‘Srigala’ di Meja Makan Timur Tengah (1)

Ketika negara Utsmaniah (Otoman) memberikan “privalage kepada warga asing” di era Kesultanan Sulaiman al-Qanuni sejak tahun 1535. Namun saat itu tidak disadari akan menjadi pintu masuk bagi keburukan dan kejahatan di masa depan yang berbahaya. Negara Otoman saat itu merupukan negara paling kuat di dunia. Kesepakatan pertama kali dibuat Otoman dengan Perancis dimana kesulatanan memberikan privalage-privalage sebagai bentuk toleransi kasih sayang dan untuk memacu hubungan perdagangan.

Politik Amerika di Suriah Pertahankan Asad Atau Pecah Belah Suriah?

Amerika memiliki pertemuan gagasan dengan rezim Suriah dan sekutunya bahwa mereka sama-sama mempropagandakan perang terhadap terorisme dan kelompok takfir. Sehingga – karena pengendali media massa adalah mereka – maka yang tampak di permukaan bahwa persoalan di Suriah adalah perang melawan terorisme dan bukan revolusi rakyat Suriah. Amerika fokus memerangi ISIS dan Jabhah Nushrah. Dalam memberikan persenjataan Amerika mensyaratkan kepada kelompok oposisi agar digunakan untuk memerangi ISIS dan bukan rezim Suriah.

Politik Amerika di Suriah Tembok Darah dan Belah Bambu (1)

Selama lima tahun terakhir Amerika hanya ingin melemahkan rezim Asad tanpa serius menjatuhkannya dan tak juga ingin membantu rakyat Suriah meraih cita-citnya atau menjaganya sekalipun. Amerika sekali lagi hanya ingin melemahkan dan memecah belah dengan mendorong dan menciptakan miliu membuat gap dan tembok darah di dalam masyarakat. Sehingga ‘Sykes-Picot’ bercorak sosial kelompok dan etnis. Apakah akan diikuti oleh perbatasan-perbatasan politik.