Mon 5-May-2025

Pasien Gaza Derita di atas Derita

Senin 6-Februari-2017

Negara Israel musuh Palestina mengepung Jalur Gaza selama 10tahun dengan ketat. Melarang barang masuk wilayah yang sangat padat penduduk(sekitar 21 juta penduduk) yang mengalami tingkat pengangguran tertinggi didunia. Zionis memperlakukan komoditas semen untuk bahan bangunan denganditerapkan melalui pendekatan keamanan yang ketat termasuk listrik. ApakahIsrael tak takut warga akan meledak melakukan aksi perlawanan.

Kita lihat di Tunis seorang pemuda membakar diri sebagaibentuk protes situasi sulit dan kemarahan yang menjadi api sekam. Apakah Israelingin membakar Gaza dan membunuh warganya secara pelan-pelan?&nbsp Di tengah situasi dunia yang hanya mendengardari pihak yang lebih kuat. Kini justru kekuatan kata-kata dikendalikan manusiaekstrim seperti Trump presiden Amerika yang baru.

Penderitaan paling memilukan di Jalur Gaza yang terblokadeadalah sektor kesehatan yang tidak bisa ditunda penyelesaiannya. Delegasilembaga Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Muhammad Lafi menyatakan Israel melaranglebih dari 8277 pasien sakit Palestina berobat melalui perlintasan Bethanunutara Jalur Gaza ke Tepi Barat atau wilayah Palestina 1948 padahal sikap Israelini mengancam nasib nyawa pasien di Jalur Gaza.

Lafi mengatakan mereka yang diizinkan melintas di cek poinIsrael selama 2016 hanya 62% dari keselusuhan atau selisih 31% lebih kecildibanding tahun-tahun sebelumnya. Padahal konsisi mereka mendesak harusmelintas untuk berobat saat ini. Terutama pasien yang mengidap penyakit kankeryang harus mendapatkan pengobatan kimiawi secara rutin.

Tingkat pasien kanker di Jalur Gaza sangat tinggi di bandingjumlah penduduknya. Obat kanker hampir tidak tersedia dengan baik atau tetap. Akhirnyapasien harus dirujuk ke luar Jalur Gaza yakni ke Tepi Barat dan di zona hijau (Israel).Pasien kanker ini terikat dengan waktu dan tanggal yang sudah ditentukan untukmeminum obat kimia. Jika terlambat sehari maka akan membahayakan pasien dan keluargamereka.

Angka yang diungkap oleh delegasi WHO membongkar kedok Israelyang mengklaim memberikan kemudahan bagi kasus kemanusiaan. Seharusnya dokumentasiyang netral dari WHO ini mampu menggerakkan dunia untuk membela rakyat Palestinadi Jalur Gaza terutama kelompok yang dirugikan oleh blokade. Dunia secara riilterutama negara-negara besar yang mengklaim memiliki nilai moral dan nilailuhur serta pemelihara HAM harus bersikap dan mengambil langkah nyata. TerutamaPBB sebagai sponsor dan pemelihara dari pengungsi Palestina sejakbertahun-tahun.

Setiap warga Jalur Gaza memiliki hak untuk ke Jalur Gaza menerimapengobatan di negerinya sendiri. Sebab mereka keluar melalui Rafah untuk keluarke Mesir juga dipersulit sampai kini. (at/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Yusuf Rizqa