Tue 6-May-2025

Krisis Libanon Menggiling Pengungsi Palestina

Kamis 28-November-2019

Selama lebihdari sebulan warga Libanon keluar melakukan gerakan rakyat secara terusmenerus dan meluas untuk melawan sistem politik serta melawan apa yang merekalihat sebagai kerusakan (korupsi) yang dapat menyebabkan keruntuhan ekonomisetelah memburuknya kondisi kehidupan dan menurunnya daya beli ke tingkat yangbelum pernah terjadi sebelumnya.

Jika ini adalahpenderitaan yang dialami warga Libanon anak negeri sendiri yang selama ini menikmatisemua hak politik sosial ekonomi dan hukum perawatan kesehatan dan jaminansosial bagaimana dengan nasib para pengungsi Palestina di negara ini yangsebelum krisis dan gerakan rakyat ini meletus hidup mereka sudah dalam kondisiyang menyedihkan? Yang sebelum krisis dan gerakan rakyat ini meletus merekaberada dalam lingkungan yang oleh undang-undang dengan terpaksa tidak bisabekerja di banyak bidang pekerjaan terampas hak-hak sipil biasa yangmemungkinkannya untuk hidup layak? Krisis yang terjadi saat ini telahmenghancurkan bahkan sejumlah kecil warga Palestina yang memiliki kesemparankerja dan membawa mereka ke dalam “penggilingan” pengangguran dankemiskinan yang menghancurkan mayoritas warga Palestina di Libanon dan melumatmereka.

Menurut sebuahstudi yang diterbitkan UNRWA bekerja sama dengan American University pada tahun2015 tingkat kemiskinan di antara para pengungsi Palestina di Libanon sekitar65% tingkat pengangguran 56%. Ada sekitar 62% mengalami kerawanan pangansedang hingga parah. Di antara 81% keluarga Palestina di Libanon setidaknya satuorang menderita penyakit kronis.

Layanan UNRWAnyaris tidak memenuhi kebutuhan minimum pengungsi Palestina. Ada kekurangan yangsignifikan dalam kebutuhan pendidikan kesehatan sosial dan infrastruktur dikamp-kamp pengungsi Palestina di Libanon.

KeputusanMenteri Tenaga Kerja Libanon untuk memperketat izin kerja pada musim panas 2019dan menafsirkan hukum sedemikian rupa semakin mencekik para pengungsiPalestina yang sedang menunggu pengganti dari terobosan tersebut ke arahnyasetelah ada kesepakatan dari partai-partai Libanon untuk memperbaiki situasipengungsi Palestina dan menyelesaikan sebagian besar masalah mereka dalamsebuah dokumen yang dikeluarkan oleh Komite Dialog Libanon-Palestina yangditerbitkan pada Januari 2017. Keputusan Menaker Libanon ini menyebabkanfrustrasi yang meluas dan kendala lebih lanjut di mana banyak warga Palestina diLibanon kehilangan mata pencaharian mereka yang menyebabkan gelombang protessipil yang meluas di kamp-kamp pengungsi selama lebih dari dua bulan.

Memburuknya penderitaan

Krisis ekonomisaat ini yang terjadi sebelum dan yang menyertai gerakan rakyat merupakanpukulan berat bagi kemampuan ketahanan warga Palestina. Selama lebih darisebulan krisis berlangsung mata uang Libanon terdepresiasi sekitar sepertigaterhadap dolar sebagian besar lalu lintas terganggu bank-bank tutup hampirsetiap hari orang hanya dapat menarik uang mereka dalam jumlah terbatas darirekening bank mereka dan tidak dapat menerima pengiriman uang penuh yangditrasfer oleh keluarga mereka dari luar negeri. Pada saat yang sama banyakpengusaha mem-PHK karyawan Palestina karena menurunnya penjualan atau karenaterganggunya pekerjaan mereka. Semua ini disertai dengan kenaikan hargamenurunnya daya beli dan tidak tersedianya beberapa barang. Sedang lembaga-lembagayang mempertahankan karyawan mereka ada dua kemungkinan tidak dapat membayarkangaji mereka atau memberikan setengahnya.

Dengandemikian akumulasi penderitaan rakyat Palestina di Libanon dan semakinmemburuknya situasi yang pada dasarnya sudah memburuk telah menciptakan ribuankasus kemanusiaan baru yang telah masuk dalam kategori kemiskinan ekstremyang sulit menemukan makanan atau sepotong roti. Ditambah lagi dengan sejumlah besarorang yang tidak memiliki biaya pengobatan orang-orang yang mati perlahankarena ketidakmampuan mereka untuk menutupi biaya beberapa penyakit yang tidakdapat disembuhkan seperti kanker dan gagal ginjal ditambah mereka yang telahdiusir atau diancam pengusiran dari apartemen yang mereka sewa serta ribuankasus kegagalan membayar biaya sekolah dan kuliah di perguruan tinggi.

Hak manfaat danrisiko

Dalam situasiseperti itu ada kekhawatiran semakin terkurasnya eksistensi Palestina di Libanonmelalui migrasi setelah eksistensi Palestina kehilangan sekitar 300.000 orang.Atau dengan ungkapan lain akan berkurang lebih dari setengah pengungsiPalestina yang terdaftar di UNRWA di Libanon (yang terdaftar lebih dari540.000 sedang prediksi mereka yang masih ada sekitar 250.000 orang).

Ada sisi yangkedua ada kekhawatiran orang-orang Amerika akan melanjutkan tekanan mereka untukimplementasi “kesepakatan abad ini” (deal of century) danberusaha untuk memukimkan pengungsi Palestina yang tersisa di Libanon menuju kearah penutupan file pengungsi Palestina.

Di sisi yangketiga sesungguhnya kondisi kemiskinan pengangguran kesengsaraan frustrasidan penutupan semua pintu bagi pengungsi Palestina dikhawatirkan akanmenyebabkan masalah sosial dan psikologis serta penyimpangan moral danperilaku dan mengekspresikan diri mereka dengan menjadi bagian darikencederungan-kecenderungan ekstrem.

Di sisi yangkeempat ini mungkin membuat beberapa kecenderungan lebih mudah untuk berusaha mengeksploitasisituasi orang untuk merekrut pemuda pengangguran untuk agenda khususnya atauuntuk menjadikan mereka sebagai bahan bakar kondisi persaingan dan konflikinternal dan eksternal. Untuk diketahui bahwa eksistensi Palestina di Libanonsampai sekarang ini telah menunjukkan kesadaran yang tinggi untuk menjauhkandiri dari urusan internal Libanon.

Peran yangdiperlukan

Jika dulukondisi para pengungsi Palestina layak mendapat banyak perhatian darilingkungan Arab Islam dan internasional untuk menyelesaikan dilema mereka makakondisi sekarang menjadi sangat mendesak dan menunrut sistem darurat segerasetidaknya untuk mengatasi ribuan keluarga diperburuk oleh penderitaan.

UNRWA harusmemobilisasi upayanya dan meminta para donor untuk memberikan bantuan daruratkepada para pengungsi Palestina yang bisa mencukupi kebutuhan mereka setidaknyaselama enam bulan.

Kepada badan-badanamal dan yang peduli dengan masalah Palestina di Libanon harus mempercepatpenyediaan proyek-proyek khusus untuk bagi badan-badan amal Arab Islam daninternasional untuk mendukung para penngungsi. Seperti proyek paket makananuntuk orang miskin proyek bantuan medis biaya pendidikan proyek produktifsponsor anak yatim dan lain-lain.

Sesungguhnya dukunganuntuk pengungsi Palestina di Libanon bukan hanya kasus bantuan kemanusiaansemata namun dukungan untuk perjuangan salah satu komunitas pengungsiPalestina yang paling penting dan salah satu komunitas Palestina yang palingvital yang telah bersaba berkorban dan menahan luka-luka mereka selama puluhantahun dan tetap bertahan menjadi salah satu saksi terbesar kejahatan penjajah Zionisdalam pengusiran orang-orang Palestina menjadi salah satu bukti terbesar darikomitmen Palestina di luar negeri atas hak mereka untuk kembali ke rumah-rumahmereka yang mereka dikeluarkan secara paksa dari sana. Ini adalah dukungan yangdiperlukan dalam menghadapi deal of century dan konspirasi “memukimkan”(pengungsi Palestina di tanah luar Palestina termasuk di Libanon) dan pengusiranmereka. Sesungguhnya pukulan-pukulan keras terhadap eksistensi Palestina diIrak dan Suriah (dan sebelumnya di Libya) menambah urgensi dan vitalitasmempertahankan keberadaan Palestina di Libanon. (was/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Muhsin Shalih