Tue 6-May-2025

Keyakinan Israel yang Salah Arah terhadap Sikap Arab

Selasa 14-Juli-2020

Di saat peringatan-peringatan dari kalangan Israel tentangkonsekuensi dari penerapan keputusan aneksasi di Tepi Barat semakin meningkat adasuara-suara lain yang berkicau di arah yang berlawanan mengklaim bahwaaneksasi ini akan meningkatkan citra kekuatan pencegahan Israel danmenyediakan layanan keamanan bagi sejumlah negara Arab yang hubungannya denganIsrael berkembang secara bertahap.

Penilaian Israel ini membawa kepada keadaan yakin dan tenang pada reaksiArab terhadap keputusan aneksasi yang ditunda yang membuat asumsi yang berlakubahwa rencana itu akan membuat Israel terancam bahaya dan mengancam perjanjianperdamaian serta mengancam hubungannya dengan Arab Saudi dan negara-negaralain sebuah asumsi dan hipotesis yang terisolasi dari konteks Israel dan TimurTengah.

Asumsi ini didasarkan pada kenyataan bahwa para pemimpin Israelselalu menjadi sasaran kritik tajam di dalam dan luar negeri serta kehilanganpopularitasnya dalam jangka pendek. Dan mungkin mereka telah membayar hargaselangit sebagai imbalan dari obsesi kolonial mereka terhadap Palestina danArab. Akan tetapi sebaliknya mereka tahu bahwa membalas tekanan memerlukantekanan-tekanan berat dan mereka berhasil memperbarui citra kekuatan pencegahberkontribusi untuk memperbaiki posisi internasionalnya dan memperluas hubungankeamanan dan sipilnya dengan negara-negara Arab dan kerja sama strategis yangbelum pernah terjadi sebelumnya dengan Washington.

Ini berarti bahwa klaim-klaim yang menyatakan bahwa implementasirencana aneksasi akan mengancam perdamaian dengan Yordania dan Mesir menghambathubungan yang berkembang dengan negara-negara Arab mengabaikan citra keamananIsrael dan hubungan vitalnya dengan Mesir Yordania Arab Saudi EmiratesOman dan Bahrain.

Orang-orang Israel menunjukkan rasa puas terhadap ancamaneksistensial di dalam dan luar negeri yang dihadapi oleh rezim Arab sejakpecahnya revolusi Musim Semi Arab pada tahun 2010 yang dapat meletus kembali setiapsaat mengubahnya secara total dan mempengaruhi secara negatif peta TimurTengah. Rezim-rezim ini sekarang sedang memandang citra kekuatan penangkalIsrael sebagai faktor yang paling dapat dipercaya untuk menjaminnya menghadapiancaman internal.

Yordania misalnya memahami peran sentral faktor peringatan Israeldalam menjamin keamanan negaranya pada tahun 1970. Yordania mengakui nilai unikIsrael sebagai sumber informasi intelijen vital bantuan aktif dalam memerangi organisasi-organisasidan menyediakan air untuk 15 juta warga Yordania gas alam dan akses ke pelabuhanHaifa

Israel dianggap titik fokus untuk tekanan pro-Yordania diWashington yang memberibya tanggung jawab langsung pada situs-situs suci Islamdan Kristen di al-Quds dan Yordania tidak ingin mencetak gol bunuh diri dalam meresponpelaksanaan rencana aneksasi Israel.

Adapun Mesir Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab merekamengakui vitalitas Israel dalam menghadapi ancaman eksistensial internal daneksternal dan efek dari perang saudara di Suriah dan Irak. Arab Saudi jugamelihat hubungan yang berkembang dengan Israel sebagai ekspresi dari adanya ancamanbersama pada mereka.

Keyakinan dan ketenangan Israel terhadap sikap Arab baik resmimaupun rakyat dalam menghadapi rencana Israel ini mungkin tampak menipu danmenyesatkan serta salah arah. Karena mungkin saja meletus tiba-tiba. Dan adabanyak indikasi kegagalan prediksi dan penilaian Israel mengenai realitas Arabdalam banyak kasus. (was/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Adnan Abu Amer