Mon 5-May-2025

Adnan Abu Amer

Adnan Abu Amer

Israel Eksploitasi Perang Ukraina untuk Lipatgandakan Imigran Yahudi

Pada saat perang Ukraina semakin bertambah sengit dan berkobar Negara pendudukan Zionis Israel berusaha untuk mengeksploitasi perkembangan berdarah ini untuk mendatangkan sebanyak mungkin orang Yahudi dari Rusia dan Ukraina. Pemerintah kementerian dan badan-badan resmi Israel terkait telah memobilisasi dan mulai mempersiapkan rencana darurat untuk melaksanakan rencana ini.

Kekacauan Total di Arena Politik Israel

Nampak jelas bahwa pengunduran diri Naftali Bennett sebagai perdana menteri pendudukan Israel adalah keputusan yang menentukan tidak hanya pada tingkat pribadi tetapi anggota partainya “Yamina” yang takut akan konsekuensi dari keputusannya karena dia meninggalkan mereka tanpa prospek politik yang mungkin mendorong mereka berpindah-pindah ke partai-partai lain dalam konteks pembelotan atau merger.

Frustrasi Israel Atas Kemenangan Gerakan BDS di Jerman

Pengadilan Federal Jerman mengeluarkan keputusan bahwa seminar dan kegiatan yang mendukung kampanye gerakan boikot divestasi dan sanksi (BDS) terhadap Israel dianggap sebagai ekspresi pendapat yang dijamin oleh UUD Jerman.

Pembangunan Tembok Perbatasan dengan Gaza… Apa Selanjutnya?

Karena penjajah Israel telah mengumumkan selesainya pembangunan tembok perbatasan bawah tanah dengan Jalur Gaza maka hal ini menimbulkan tanda tanya tentang sejauh mana kelayakan militer yang sebenarnya dari tembok ini untuk mencegah pelaksanaan serangan gerilya bersenjata di satu sisi. Pada saat yang sama memberikan ruang padangan negara yang memiliki persenjataan lengkap namun membentegi dirinya tembok keamanan yang mengelilinginya dari empat sisi perbatasannya termasuk laut itu sendiri di barat. Yang menimbulkan tanda tanya tentang tidak adanya rasa aman stabilitas dan ketenangan di tengah lingkungan yang tidak bersahabat dengannya: darat laut dan udara!

Pasca Konferensi Erbil Apa Motif Normalisasi Israel dengan Irak

Israel dihadapkan pada pertemuan di kota Erbil Irak (yang belum pernah terjadi sebelumnya) beberapa hari lalu. Israel melihat dan menyaksikan ajakan terang-terangan untuk normalisasi dengan Israel dengan alasan dan pembenaran yang tidak meyakinkan dan lemah. Alasan yang sama digunakan oleh negara-negara normalisasi (di Arab) yang mendahului mereka untuk melegitimasi perilaku hina secara nasional dan tidak meyakinkan secara politik ini.

Orang Israel Marah pada Pemerintah dan Tentara karena Gaza

Dengan meningkatnya ketegangan keamanan di perbatasan Jalur Gaza suara-suara orang Israel yang memprotes penurunan daya cegah pasukan penjajah Israel terhadap perlawanan Palestina meningkat. Terutama setelah pawai dan demonstrasi yang belakangan terjadi di perbatasan Jalur Gaza berikut insiden keamanan yang terjadi di dalamnya yang paling menonjol adalah penembakan terhadap tentara Israel dan kematiannya.

Skenario Alternatif Israel untuk Hubungan dengan Palestina

Dengan meningkatnya pembicaraan pihak Amerika tentang kemungkinan melanjutkan negosiasi Palestina-Israel data politik Israel menunjukkan bahwa pemerintah-pemerintah Israel sebelumnya mungkin telah melewatkan kesempatan terakhir untuk melakukan perundingan kompromi dengan Palestina

Kegagalan Opsi Israel terhadap Gaza

Kalangan keamanan dan militer Israel masih melakukan trade-off (bahwa setiap keputusan membutuhkan pengorbanan atas opsi-opsi yang ada) dalam menghadapi berbagai ancaman yang dihadapinya sehingga mereka menghadapi masing-masing arena secara terpisah dari yang “paling ringan” hingga yang “terberat” dengan tujuan untuk memfokuskan sebisa mungkin pada waktu yang tepat terhadap ancaman paling berbahaya yang dihadapinya.

Keraguan Israel tentang Efektivitas Iron Dome

Hari-hari ini Israel sedang memperingati satu dekade peluncuran sistem pertahanan anti rudal Israel Iron Dome (Kubah Besi) yang digunakan oleh pihak militer penjajah Israel nuntuk mencegat roket-roket perlawanan Palestina yang diluncurkan dari Jalur Gaza.

Monitoring (Israel) terhadap Perbedaan dengan Biden

Kalangan Israel mengungkapkan ketidakpuasan dan kekecewaan mereka dengan dijadikannya masalah hak asasi manusia sebagai prioritas utama dalam kebijakan AS terhadap Timur Tengah dengan dalih bahwa hal itu dapat merusak rezim-rezim Arab moderat yang melakukan normalisasi hubungan dengan penjajah Israel dan melemahkan koalisi anti-Iran dan itulah yang dilakukan mantan Presiden Barack Obama.

Kekhawatiran Israel tentang Manusia Katak di Gaza

Peristiwa kapal penangkap ikan yang menjadi target serangan pasukan penjajah Israel di lepas pantai Khan Yunis dalam beberapa hari terakhir terus menyibukkan kalangan keamanan dan militer Israel. Hingga sampai pada keyakinan bahwa tidak ada ruang untuk keraguan bahwa unit komando angkatan laut Hamas terus menyempurnakan kemampuannya dan mempersenjatai para pejuang yang terampil dengan peralatan terbaik sebagai persiapan untuk melakukan serangan terhadap kilang gas Israel dan penyusupan pasukan komando melalui terowongan rahasia untuk menyerang penjajah Israel.

Kekhawatiran Israel Soal Serangan pada Pesawatnya di Udara Lebanon

Lingkaran militer penjajah Israel berusaha memberikan penjelasan dan interpretasi atas upaya berulang kali yang dilakukan Hizbullah Lebanon untuk menembak jatuh pesawat-pesawat penjajah Israel di atas wilayah udara Lebanon. Kalangan militer penjajah Israel memperkirakan Hizbullah menerima baterai anti-pesawat Rusia yang diselundupkan dari Suriah. Kondisi ini dinilai dapat meningkatkan ketegangan yang terjadi di Lebanon dan merupakan kesempatan untuk menguji senjatanya.

Langkah Baru Israel Terhadap Warga al-Quds

Kalangan Israel memantau serangkaian perkembangan yang terjadi pada puluhan ribu warga Palestina yang berada di al-Quds atau Yerusalem berupa kemungkinan mereka memperoleh kewarganegaraan Israel. Meski jumlah mereka di bagian timur kota al-Quds yang diduduki (penjajah Israel) mencapai 330 ribu jiwa hanya 15 ribu yang memiliki kewarganegaraan ini. Sementara Kementerian Dalam Negeri Israel telah menerbitkan prosedur untuk mengajukan kewarganegaraan.

Sekali Lagi Israel Menyesali Penarikan dari Gaza

Dari waktu ke waktu Israel kembali berbicara tentang apa yang mereka gambarkan sebagai kesalahan menarik diri dari Jalur Gaza. Karena faksi-faksi bersenjata Palestina yang paling diuntungkan dari penarikan tersebut. Mengingat bahwa penarikan tersebut telah membentuk keseimbangan teror yang mendukung kepentingan perlawanan Palestina meningkatkan intensifikasi militernya dan kegagalan total bagi penjajah Israel untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan dari penarikan tersebut.

Persiapan Israel Hadapi Kebijakan Baru AS terhadap Palestina

Dengan hitungan mundur mendekati masuknya presiden terpilih AS dari Partai Demokrat Joe Biden ke Gedung Putih orang-orang Israel khawatir Amerika dipimpin oleh apa yang disebutnya sebagai madzhab Palestine First yang menjadi kekhasan para penasihat senior (Biden) dengan cara merangkul isu perjuangan Palestina dengan meyakini bahwa isu Palestina adalah jantung dari konflik Arab-Israel dan persoalan utama dalam agenda Arab.

Bacaan Israel pada Kebijakan Biden terhadap Palestina

Ketika salju mencair dan padang rumput subur dan Joe Biden kandidat presiden Amerika dari Partai Demokrat menyatakan kemenangannya dalam pemilu Amerika prediksi-prediksi Israel meningkat terkait kebijakan yang ditempuh oleh Presiden Donald Trump (yang kalah) terhadap persoalan dan isu Palestina menjelang pelantikan Biden Januari mendatang.