Mon 5-May-2025

Ketika Para Pembunuh Mendapat Payung Agama dari Para Rabbi Yahudi

Minggu 27-September-2020

Di saat muncul pesan dukungan yang ditujukan kepada ekstrimisYahudi yang membunuh keluarga Dawabisha dari beberapa rabbi Yahudi mendapatkanperhatian dan kecaman karena hal itu berarti menghasut orang-orang Yahudi untuklebih banyak melakukan pembunuhan terhadap warga Palestina pada saat yang samahal itu tidaklah mengherankan karena sesuai dengan orientasi gerakan rahasia Yahudidan kampanye dukungan yang diperoleh oleh Rabbi Baruch Goldstein yang melakukanpembantaian di Masjid Ibrahimi di Hebron dan untuk selamanya mereka tidak ada terpengaruholeh pembunuhan terhadap orang Palestina.

Segera setelah vonis dijatuhkan terhadap Amiram Ben-Uliel ekstrimisYahudi yang membunuh keluarga Dawabisha dari desa Douma puluhan rabbi Yahudimengeluarkan seruan bertajuk “Beri Harapan kepada Amiram” yangmengingatkan kita pada gerakan rahasia Yahudi pada tahun 1980-an danpembantaian di Masjid Ibrahimi pada tahun 1994.

Masalah ini terulang kembali baru-baru ini setelah terjadi pembunuhanterhadap warga Palestina Aisha al-Rabi di tangan para pemukim ekstrim Yahudiketika para rabbi senior Zionis mengubur kepala mereka di pasir dan menganggappersidangan apa pun terhadap para ekstrimis Yahudi yang melakukan pembunuhan tersebutsebagai “plot” terhadap mereka meskipun kenyataannya justrusebaliknya.

Terungkap bahwa antara tahun 2013-2015 saja ada lima upaya yangdilakukan para ektrimis Yahudi untuk membakar rumah-rumah warga Palestina diTepi Barat empat di antara rumah-rumah tersebut ada lubang untuk menyelamatkandiri melalui atap atau halaman belakang dan secara ajaib keempat keluargaPalestina tersebut berhasil melarikan diri dari kebakaran. Sedangkan rumahkeluarga Dawabisha di desa Douma tidak ada lubang untuk menyelamatkan diri.Karena itu kedua orang tua mereka Saad dan Reham dan anaknya yang masihkecil divonis meninggal karena api dan karena mengalami sesak nafas oleh asap.

Selain pembunuhan yang dilegalkan oleh para rabbi para pemukim Yahudijuga menulis dan mencoret-coret slogan rasis di dinding rumah-rumah wargaPalestina.

Setelah pembantaian di Masjid Ibrahimi Rabbi Yitzhak Ginsburg menulissebuah pamflet berjudul “Berbahagialah Orang Itu” dan menyampaikankata-kata pujian dan sanjungan kepada si pembunuh Goldstein serta mengedit buku”The Kings Torah” yang mengizinkan penumpahan darah orang yang tidakbersalah dengan kedok Yudaisme dan kekudusan di mana dia menulis secaraharfiah tentang membunuh anak-anak musuh: &ldquoBoleh menyakiti seorang anak jikajelas bahwa ketika mereka tumbuh mereka akan membahayakan kita karena merekaakan tumbuh dengan cara yang tidak bisa diperbaiki dan kita harus membunuhmereka.&rdquo

Rabbi Ginsburg sendiri menandatangani deklarasi dukungan untukAmiram Ben-Uliel pelaku pembantaian keluarga Dawabisha dengan Rabbi YitzhakShapira salah satu penulis buku “The Kings Torah” yang merupakankepala lembaga keagamaan “Oud Yosef Hayy” di permukiman YahudiYitzhar. Seolah-olah Ginsburg adalah jalur langsung yang mengikat hubungan yangterporos antara Goldstein dan Ben-Uliel. Jika tidak demikian bagaimana mungkinpara rabi yang sama dengan suara bulat menyetujui pembunuhan 3 anggota keluargaPalestina saat mereka sedang tidur.

Para rabi jenis ini tidak mempedulikan anak Palestina yang dibakarsampai mati dalam tidurnya. Mereka tidak peduli dengan pembunuhan seorang ibuPalestina yang meninggalkan delapan anak dengan melemparkan batu besar kekepalanya dan mereka menerbitkan pamflet yang memuji pembunuh puluhan wargaPalestina yang sedang shalat. (was/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Adnan Abu Amer