Perdana Menteri Israel Neftali Bennett sama sekali mengabaikan isu Palestinadalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada hari Senin (27/9) dan fokuspada masalah nuklir Iran jadi mengapa dia mengabaikan masalah Palestina danfokus pada nuklir Iran?!
Dalam pidatonya di hadapanMajelis Umum beberapa hari yang lalu Mahmoud Abbas menyatakan sebagai ultimatum terakhir. Sebab Israel menunda satu tahun pembicaraanpenyelesaian akhir dan membuat perbatasan negara. Jikaini tidak dilakukan pengakuan PLO terhadap Israel akan ditarikkarena tidak ada alasanyang bisa membenarkan pengakuan ini.
Namun Bennettmengabaikan ancaman Abbas.  Mungkinkarena dia tahu sebelumnya bahwa ancaman itu hanya menjadi konsumsi domestik.Ia tahu Abbas tidak akan menarik pengakuan PLO. Jika melakukannya sebab Abbas akanmenjadi pecundang utama dan satu-satunya yang merugi. Karena itu berarti akhirdari kekuasaannya selain masa jabatannya juga berakhir. Kekuatan penjajah Israel akan mendapatkan dukungan Amerikadalam menerapkan konsep-konsep ini. 
Selain ituBennett dan partainya tidak percaya pada negosiasi dan perundingan denganAbbas yang akan mengarah pada &ldquosolusi dua negara&rdquo. Karenanya Bennettmengatakan setelah menerima jabatan pemerintahan Abbas tidak memilikiproyek politik dengan rakyatPalestina dan pemerintah (Bennet) sepakat tidakterlibat dalam proyek politikyang bertentangan dengan visi politik di dalam Israel.
Sampai di sini dapatdikatakan bahwa Bennett lebih tertarik pada fakta normalisasi Arab denganIsrael. Normalisasi Arab &ndash Israel ini ini sangat bernilai dan penting. Olehkarena itu dalam pidatonya Bennet menyebutkan negara-negara yang menormalkanhubungan mereka dengan negara Israel akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.Bisa dikatakan bahwa kelemahan otoritas Palestina kinerjanya gagal membutuhkanuang untuk bertahan dan kurangnya kepercayaan warga Palestina kepadanya menjadikannyadalam situasi membutuhkan solusi ketidakpedulian dengannya dan medianya. Negara-negarapeduli dengan yang kuat.
Adapun masalahIran di level nuklirnya itu adalah masalah yang menyedot perhatian Bennettdan pemerintahannya dan media Israel serta pemerintah AS. Jika Iran sangat dekat denganproduksi nuklir sebagaimana klaim Bennet maka sangat rasional isu ini bisamenyedot kepedulian negara dunia ketika dia sampaikan di depan Majlis Umum PBB.Hal ini untuk menimbulkan ketakutan negara-negara dunia sehingga bisa membentukdukungan kepada sikap Israel dengan melarang Iran memiliki senjata nuklir. Dengandemikian Bennet meletakkan hambatan bagi perudingan Amerika dengan Iran dan menciptakantekanan dunia internasional kepada Iran.
Fokus Bennettpada isu Iran mengharuskan Iran dan negara-negara lainnya untuk fokus padasenjata nuklir Israel dan mengajukan proyek pembebasan kawasan Timur Tengahdari senjata nuklir secara utuh dan terintegrasi. Sebab itu tidak sah jika Israel untuk menjadi negara nuklirdan menjadi ancaman negara-negara di kawasan itu. Sehingga negara-negara di kawasan Timteng wajib tidakmemiliki senjata nuklir.  Masalah senjatanuklir adalah satu isuintegral tak terpisahkan dan solusinya adalah melucutisenjata nuklir dari kawasan.(at/pip)