Perlawanan Palestina di sejumlah kota di Gaza beberapa harilalu menggelar latihan militer simulasi mengadapi konfrontasi dengan Israeltermasuk menginfiltrasi sejumlah pos militer zionis. Pada saat yang hampirbersamaan militer Israel berkali-kali menggelar latihan militer simulasimenghadapi pejuang perlawanan Palestina. Namun riil terjadinya konfrontasi itu sendirikemungkinan besar tidak terjadi dalam fase saat ini. Ini ditegaskan olehlaporan dari pengawas negara Israel bahwa negaranya tidak siap menghadapiserangan puluhan ribu roket ke wilayah mereka dan pihak Dewan Kabinet KecilIsrael tidak melakukan dialog satupun soal kesiapan pertahanan front dalamnegeri sejak agresi Israel terakhir ke Jalur Gaza.
Yang menghalangi Israel berfikir akan mengagresi Jalur Gazakembali adalah karena ketidakmampuan intelijennya mengetahui dan mengendus apayang terjadi di bawah (tanah) Jalur Gaza. Sehingga militer Israel nantinyatidak mampu menentukan target atau memperbarui daftar target yang diinginkan.Itu berarti militer Israel tidak mampu mengubah status quo di Jalur Gaza.Inilah yang disebar oleh media massa Israel setelah laporan dari pengawasnegara Israel awal yang akan resmi keluar awal tahun depan yang mengisyaratkanbahwa militer Israel akan melakukan investigasi bahwa lembaga keamanan Israeltidak memiliki rencana utuh menyikapi terowongan &ldquoovensive&rdquo Hamas pasca agresike Gaza 2014.
Laporan pengawas negara Israel yang membicarakan kegagalanagresi Israel ke Gaza mengisyaratkan tiga catatan pribadi terkait PM IsraelBenjamin Netanyahu:
1.  Netanyahu tidak melakukanpemeriksaan alternative lain selain memerangi Gaza.
2. Netanyahu tidakmenyampaikan bahaya terowongan kepada dewan kabinet kecil.
3. Persiapan militer tidakdilalukan Netenyahu untuk menghadapi ancaman terowongan bawah tanah.
Untuk poin pertama menunjukkan sempitnya pandangan politikPM Netanyahu yang mengabaikan sejumnlah opsi politik yang menjamin tidakmeletusnya perang tanpa hasil yang jelas.
Apakah Netanyahu dan elit militernya mengetahui kegagalanagresi mereka ke Gaza?
Terbukti jelas pengalaman di lapangan selama dua tahun&ldquobersentuhan&rdquo bahwa Israel memperhitungkan 1000 kali untuk melakukan agresilagi ke Jalur Gaza. Buktinya Brigade Izzuddin Al-Qassam mampu mengerjakansebuah pekerjaan besar di pantai Khan Yunis. Sejak beberapa bulan lalu sayapmiliter Hamas ini sudah mulai membangun pelabuhan besar Palestina. Bahkanarsitek Al-Qassam sendiri yang mengontrol crainer raksasa berjalan di atas relbesi yang jangkaunnya puluhan meter dimana untuk memasang batu-batu (beton)besar untuk ditancapkan di laut.
Kerja besar ini terlihat jelas di atas permukaan tanah(sementara Israel meributkan yang tidak terlihat di bawah tanah) dan bisadilihat langsung oleh badan keamanan Israel memberikan bukti kuat bahwa merekabukan sekadar pamer namun memang lebih kepada upaya riil membangun pelabuhanGaza benar-benar terwujud meski Israel menghalangi. Dari pelabuhan itulahkapal-kapal akan hilir mudik dari dan ke Jalur Gaza tanpa ada rasa takutterhadap Israel. (at/pip)