Tue 6-May-2025

Catatan Israel pada Peringatan Intifadhah Al-Aqsha

Rabu 16-September-2020

Hari-hari ini orang-orang Israel mengenang kembali buku harianintifadhah kedua yang mereka alami terutama pada malam operasi-operasi matisyahid yang dilakukan oleh faksi-faksi perlawanan Palestina dan para pejuangnyabenar-benar telah memimpin kendali sampai menjadi hari-hari hitam Israel danmungkin periode yang paling mengerikan ketika bus-bus mulai meledak begitujuga restoran-restoran dan kafe-kafe ketika perang dengan orang-orangPalestina tidak hanya terjadi di dalam perbatasan atau di depan pintu mereka akantetapi masuk ke rumah-rumah dan menjungkir balikkan segalanya.

Orang-orang Israel menyebut peristiwa tersebut dengan gambaran yangkeras. Ketika mereka takut naik bus merasa ngeri saat mengemudi ada mobil lewadi sampingnya atau berhenti di lampu lalu lintas berada di belakangnya. Butuhwaktu bertahun-tahun bagi mereka untuk menghilangkan ketakutan ini. Karena menyaksikanpara pelaku aksi syahid dan peledakan di bus-bus restoran-restoran kafe-kafehotel- hotel bar-bar dan klub-klub ketika ketakutan menyebar di mana-mana.

Hari ini pada peringatan dua puluh tahun pecahnya IntifadhahAl-Aqsha dua bulan setelah kegagalan konferensi Camp David debat di kalangan Israeldan Palestina masih berada di puncaknya: tentang apakah intifadhah tersebut terjadisecara spontan sebagai ekspresi kemarahan rakyat yang nyata atau karena OtoritasPalestina dan presidennya mengarahkannya dari atas dan memimpinnya sejak saatpertama.

Selain diskusi yang sah tentang penyebab langsung dimulainyaIntifadhah Al-Aqsha debat di kalangan Palestina dan Israel menghasilkan hal laintentang karakternya: apakah intifadhah al-Aqsha serupa dengan intifadhahpertama tahun 1987 intifadhah batu ataukah intifadhah ini datang dengan baju baruyang berbeda dari yang sebelumnya karena tanda-tanda yang paling menonjoladalah penggunaan senjata api dan operasi syahid yang diusung oleh semua organisasibersenjata. yang telah menceburkan dirinya ke tengah pertempuran. Mereka melancarkanserangan penembakan di Jalur Gaza dan Tepi Barat menyusup ke permukiman-permukimanIsrael dan kemudian mengirim pembom ke dalam Garis Hijau (jantung pertahananmusuh).

Menjadi jelas berbulan-bulan setelah pecahnya intifada bahwa”jin sudah keluar dari botol.” Orang-orang Palestina tahu bagaimanamemulai intifadhah mereka. Akan tetapi mereka tidak tahu bagaimanamengakhirinya. Kepemimpinan tradisional berisiko kehilangan kendali atas roda intifadhahini. Karena ketika Otoritas Palestina kewalahan menghadapi peristiwa-peristiwaintifadhah dan Israel menghancurkan kantor-kantor pasukan keamanannya makawaktunya sudah terlambat.

Hamas dari sudut pandangnya melihat satu hal utama di depanmatanya dari intifadhah kedua ini setidaknya menurut analisis Israel. Yaitu bahwaHamas bertekad untuk tidak mengeksploitasi intifadhah ini seperti sebelumnyadan dengan demikian keluar dari intifadhah menjadi lebih kuat dan pada musimpanas 2005 Israel menarik diri dari Gaza dan mengevakuasi permukiman-permukimanIsrael di sana. Gerakan Hamas menganggap itu sebagai kemenangan nyata baginya.

Orang-orang Israel memperkirakan bahwa Hamas melihat penarikan Israeldari Jalur Gaza adalah sebuah berhasil (baginya). Karena Otoritas Palestina gagalmengusir Israel dari Jalur Gaza selama bertahun-tahun negosiasi. Sementara Israeldipaksa untuk melarikan diri dari Jalur Gaza melalui serangan bersenjata. Akan tetapiHamas belum menyelesaikan tujuannya secara keseluruhan. Memang benar bahwa Hamassudah menguasai Gaza hampir satu setengah dekade lalu tetapi &ldquopelindung&rdquo nyatadan sesungguhnya adalah Tepi Barat meskipun setelah kurang dari enam bulanHamas menuai manfaat dari pesan ini melalui keberhasilannya dalam pemiluparlemen. (was/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Adnan Abu Amer