Portal berita Israel 0404 edisi Senin (6/2) mengungkap pemerintahIsrael kini sedang mengkaji &ldquomeringankan&rdquo blokade dari Jalur Gaza secara ekonomi.Namun itu dengan syarat sejumlah serdadunya yang disandera Al-Qassam (sayapmiliter Hamas) saat agresi Israel ke sana tahun 2014.
Pemerintah Israel mengajukan tawaran ini kepada GerakanPerlawanan Islami Hamas melalui mediasi asing.
Sementara situs berita Walla menyatakan tawaran Israel itumencakup pembuatan kawasan industri masuknya pekerja Palestina dari Jalur Gazake Israel pembangunan kawasan perdagangan di utara Sinai dan perluasanperlintasan Karm Abu Salem (yang menghubungkan Jalur Gaza dan Israel) solusipersoalan listrik dan air di Jalur Gaza dengan konpensasi pembebasan serdadu Israelyang disandera Hamas sampai di situ kutipan-kutipan berita di media Israel.
Dari sini bisa dipahami Israel mengakui jelas pihaknyamemblokade Jalur Gaza dengan keras yang menyebabkan langsung krisis listrikair pengangguran. Israel tahu pihaknya mampu menyelesaikan masalah itu dengansyarat mendapatkan kembali serdadu Israel yang disandera Hamas.
Tawaran Israel ini berisi tawar menawa ekonomi dengan imbalbalik serdad tersandera. Ini gagasan darurat Israel. Gaza berhak hidup layak dannormal dengan air listrik perdagangan dan kerja. Namun Israel ingin adaharga/konpensasi dari semua kemudahan itu.
Sementara itu sikap Hamas didasarkan pada prinsip &ldquopembebasantawanan Palestina&rdquo di penjara Israel dengan konpensasi pembebasan serdadu Israeltersandera seperti yang terjadi dalam deal perjanjian &ldquoWafa Ahrar&rdquo (Menepati JanjiPembebasan Tawanan). Meski Israel mengulur-ulur realisasi perjanjian itu yangdisyaratkan Hamas bahkan sebagian tawanan yang sudah bebaskan ditawan lain.
Israel melihat konfliknya dengan Gaza dan Hamas denganpandangan materealistik ekonomi dan licik. Mereka menyatakan ini memberikankemudahan materi dengan konpensasi Hamas bebaskan serdadu Israel yang merekasandera. Ini tuntutan mustahil dikabulkan. Sebab tawanan ditukar tawanan. Penguranganblokade dan kemudahan semuanya adalah tuntutan bangsa Palestina dan tuntutannegara-negara dunia.
Hamas tidak mungkin menerima tawanan Israel yang disampaikanoleh Walla atau lainnya. Sebab tawaran itu berarti melangkahi dan menyombongkandiri terhadap fakta-fakta yang disepakati oleh dunia dalam hal ini. Dengan katalain hidup layak warga negara di atas tanah airnya dengan fasilitas listrikair dan kebutuhan lainnya adalah hak alami tak perlu syarat. Saya yakintawanan Palestina di penjara Israel akan mendukung penuh Hamas demikian halnyadengan warga Jalur Gaza. (at/pip)