Mon 5-May-2025

Al-Aqsha Al-Quds dan Kesabaran Yang Habis (2)

Senin 7-Agustus-2017

Adapun Otoritas Palestina diRamallah anggaran kementerian urusan Al-Quds di tahun 2016 mencapai 12 jutadolar setahun dari sekitar total 376 milyar dolar atau 03% saja. Itu jugayang menjadi penyebab mundurnya Abdul Qadir dari kementerian uruasn Al-Quds dimusim panas 1009 setelah 40 hari ditunjuk. Pada gaji aparat keamanan Otoritas Palestina&ndash anggaran 2016 &ndash mencapai 867 juta dolar atau 42 persen.

Warga Al-Quds tidak menantipimpinan PLO atau otoritas Palestina atau pimpinan Arab dan negara Islam dalammenghadapi penjajah Israel. Mereka hanya memberikan contoh dalam berjuangdengan sabar dan tegar. Mereka memegang bara panas di tangan dalam menjagaAl-Quds dan tempat suci dan menjaga identitasnya milik Arab dan Islam.

Warga Al-Quds di Kota Tua bisasaja menjual flat apartemennya yang hanya berukuran kurang dari 100 meter untukmenjadi milyuner karena diburu oleh puluhan warga Yahudi dengan harga tinggi. Namunmereka memilih bertahan meski harus terluka diisolasi dan ditekan dimiskinkandan bahkan tidak bisa merenovasi rumahnya dan bangunannya.

Warga Arab Palestina di KotaTua Al-Quds yang ada di sekeliling Al-Aqsha masih lebih dari 85% dibanding wargaYahudi alias mayoritas. Sementara total di wilayah Al-Quds timur dan baratmeski Israel berusaha mengurangi jumlah mereka selama beberapa tahun hingga dibawa 22% namun warga Al-Quds berhasil menaikan prosentasi mereka menjadi lebihdari 35% dari total warga Al-Quds setelah sebelumnya hanya 26% pasca penjajahanIsrael terhadap Al-Quds tahun 1967.

Pemuda dan warga Al-Quds menjadijantung Intifadhah antara tahun 1987-1993 dan di jantung Intifadhah Al-Aqshaantara 2000-2005 dan kemudian terus melecutkan Intifadhah Al-Quds saat ini danterus meningkat selama dua tahun terakhir.

Tentu warga Palestina 1948 TepiBarat Jalur Gaza aktivis pro Palestina dari kalangan bangsa Arab dan umatIslam serta pro Palestina lainnya dari dunia internasional memiliki sumbangsih.

Warga Al-Quds dansaudara-saudara mereka berhasil menggagalkan yahudisasi yang berusaha membagiAl-Aqsha menjadi dua waktu dan tempat yang mulai diterapkan di awal musimpanas 2015. Nyawa dan darah mereka berikan.

Bahkan situasi di negara-negaraArab dan Islam yang sibuk sendiri tidak berpihak kepada mereka atau memberikanpengungkit bagi mereka dalam menghadapi proyek yahudisasi. Seakan Intifadahmenjadi &ldquoyatim&rdquo tanpa ada yang membelanya. Karena itu Israel kembali lagi berulah.

Anehnya dalam semua operasiserangan perlawanan pelakunya selalu dikritik. Fatah bahkan misalnya dalamserangannya di tahun 1965 dituding oleh rezim-rezim Arab sebagai operasiintelijen dan menjadi agen (entah agen siapa) dan berusaha menggiringrezim-rezim Arab untuk masuk dalam pertempuran yang mereka tidak siapmenghadapinya. Ketika Hamas juga melanjutkannya dengan aksi serangan setelahOtoritas Palestina dibentuk di tahun 1994 pimpinan Fatah dan PLO sertaOtoritas Palestina giliran yang mengkritik berusaha menggagalkan proyeknasional dan mendirikan negara Palestina.

Tapi itulah kenyataannyapejuang perlawanan selalu tidak memiliki pilihan &ldquotempat dan timing&rdquo. Selama penjajahmasih ada maka perlawanan akan tetap menjadi kewajiban legal. Negara-negaraatau rezim besar tentu memiliki pertimbangan berbeda namun mereka jga tidakbisa mengharuskan para pemuda untuk melakukan inisiatif pribadi denganpertimbangan tertentu pula.

Mereka lisanya tajam terhadappejuang lebih baik diam sebab para pejuang itu sudah mempersembahkan nyawa dandarah mereka. Tak ada hal paling ringan melebihi kasihan dan memberikan belasungkawa kepada keluarganya. Mereka adalah pejuang dan kemuliaan yang masihtersisa di tubuh umat ini. Mereka menjadi ujung tombak dalam menjaga harta dantempat suci di Palestina.

Ketegaran warga Al-Quds akanberhasil menggagalkan setiap rencana dan usaha Israel di masjid Al-Aqsha danproyek yahudisasinya.

Bagi rezim Arab dan Islam harussadar bahwa Israel sudah keterlaluan. Ibarat dalam permisalan Arab yahudiibarat membeli barang 1 kilo namun selalu minta tambah dan kelebihan timbangan.Bahaya sudah mengancam Al-Aqsha dan Al-Quds semakin hari semakin besar. Setiap orangharus mengenban tanggungjawabnya. (at/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Muhsin Shalih