
Israel Perketat Sanksi Bagi Tawanan Palestina
Kamis-3-Januari-2019
Menteri keamanan Israel Ghilad Ardan menginformasikan disetujuinya rancangan baru pengetatan sanksi bagi tahanan Palestina di penjara Israel.
Kamis-3-Januari-2019
Menteri keamanan Israel Ghilad Ardan menginformasikan disetujuinya rancangan baru pengetatan sanksi bagi tahanan Palestina di penjara Israel.
Kamis-3-Januari-2019
Pasukan Israel membebaskan 2 tawanan Palestina dari Gaza dan Tepi Barat setelah mendekam di penjara Israel selama 16 tahun.
Minggu-30-Desember-2018
Dalam laporan tahunan tentang penangkapan Israel Badan Urusan Tawanan Palestina (lembaga resmi Palestina) melaporkan bahwa pada tahun 2018 pasukan pendudukan penjajah Israel telah menangkap 6489 warga Palestina dari berbagai wilayah Palestina yang diduduki penjajah Zionis.
Rabu-26-Desember-2018
Parlemen penjajah Zionis Knesset Selasa (25/12/2018) malam secara final telah menyetujui sebuah RUU untuk mencegah pembebasan lebih awal tawanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Minggu-23-Desember-2018
Mantan kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Khaled Meshaal melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Emad Eddin Asaad al-Saftawi mantan tawanan Zionis asa; Jalur Gaza yang telah bebas dari penjara Israel.
Rabu-12-Desember-2018
Tokoh Hamas Aleg Hasan Yusuf menyerukan kepada ketua otoritas Mahmud Abbas dan gerakan Fatah untuk kembali ke jalan yang benar dalam perjuangan politik dengan melindungi pejuang perlawanan.
Senin-10-Desember-2018
Forum tawanan Palestina menyatakan tawanan Muhammad Adil Daud (58) dari provinsi Qalqilia memasuki tahun ke 32 di sejumlah penjara Israel.
Kamis-6-Desember-2018
Badan Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan menyebutkan tawanan Palestina hidup di bawah tekanan kebingungan dan ketidakstabilan. Mereka senantiasa menghadapi berbagai ancaman terus dan serangan dari komite Ardenne Zionis yang didukung kebijakan pemerintah Netanyahu.
Rabu-5-Desember-2018
Direktur Pusat Studi Tawanan Dr. Raafat Hamduna menegaskan bahwa kuantitas makanan yang diberikan kepada tawanan Palestina di penjara-penjara Israel berupa daging buah-buahan dan sayuran sangata sedikit dan tidak sesuai dengan ketentuan hukum internasional dan standar kesehatan sering kali tidak layak untuk dikonsumsi. Dikarenakan oleh cara memasaknya yang dilakukan oleh para narapidana Yahudi yang tidak segan-segan mencampurkan kotoran dengan sengaja ke dalam makanan dan tidak dibersihkan dengan baik.
Senin-3-Desember-2018
Hingga hari Israel masih menahan 33 warga Palestina disabilitas yang mengalami keterbatasan dengan segala bentuknya baik fisik maupun kejiwaan. Sebagian mereka berada dalam kondisi yang sangat menyedihkan dan semakin menderita. Kebutuhan mereka tak tercukupi seperti alat bantu yang tidak tersedia.