Tue 6-May-2025

profil pejuang

Mengenang 24 Tahun Gugurnya Arsitek Bom Palestina Yahya Ayyasy

Hari Ahad (5/1/2020) rakyat Palestina memperingati 24 tahun kesyahidan (gugurnya) Komandan Yahya Ayyasy insinyur pertama Brigade al-Qassam sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Dialah yang menggali namanya dalam memori dan ingatan rakyat Palestina dengan usahanya yang luar biasa dan langkah kualitatif yang dia ciptakan di dalam perlawanan Palestina sehingga dia menempati tempat yang menonjol dan menjadi sebuah fenomena dan simbol dari isu dan sejarah kontemporer isu Palestina.

Mengenang 24 Tahun Gugurnya Arsitek Bom Palestina Yahya Ayyasy

Hari Ahad (5/1/2020) rakyat Palestina memperingati 24 tahun kesyahidan (gugurnya) Komandan Yahya Ayyasy insinyur pertama Brigade al-Qassam sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Dialah yang menggali namanya dalam memori dan ingatan rakyat Palestina dengan usahanya yang luar biasa dan langkah kualitatif yang dia ciptakan di dalam perlawanan Palestina sehingga dia menempati tempat yang menonjol dan menjadi sebuah fenomena dan simbol dari isu dan sejarah kontemporer isu Palestina.

Bassam Sayeh dari kata-kata beralih ke senjata dan gugur di penjara

Karenanya tidak ada udzur dan alasan bagi yang sehat. Dia berjuang melawan penjajah dengan kata-kata sebagai jurnalis dan berjuang dengan peluru sebagai revolusioner. Dia adalah seorang komandan di Brigade Al-Qassam. Berjuang melawan kanker di penjara penjara Israel. Dia telah memberi contoh kepahlawanan dalam pengorbanan dan kontribusi perjuangan. Meskipun menderita penyakit dia telah menciptakan pelajaran yang menyadarkan mereka yang kuat dan sehat.

Israel mutasikan 4 tentara karena gagal hadapi martir Abu Salah

Komandan Brigade Golani di tentara Israel Shay Kalper memutuskan untuk memutasikan empat tentara dari misi tempur setelah berakhirnya penyelidikan terkait aksi penyusupan yang dilakukan pejuang Palestina martir Hani Abu Shalah di timur Khanyunis di wilayah Jalur Gaza selatan pada awal Agustus 2019 lalu.

Hani Abu Salah bermain peluru mewujudkan harapan!

Menuju permainan peluru yang menderingkan hatiku dan berdetak tergoda ketika diajak bertemu entah kemenangan yang menghantam orang-orang dzalim atau memberi minum mereka kesedihan rasa pahit.”

Ketika hafidz dan muhafidz Quran gugur ditembak Israel di Khanyunis

Di setiap hari-hari orang Palestina dan di setiap rumah selalu ada cerita dan kisah. Kali ini pahlawannya adalah seorang hafidz (hafal) dan muhafidz (guru penghafal) al-Quran di masjid-masjid pemuda yang menjunjung nilai-nilai akhlak yang lulur dan penuntut ilmu.

Hassan Nofal Bocah Korban Baru Bom Gas Israel

Yang paling diimpikan oleh Hassan Nabil Nofal (16 tahun) adalah memelihara burung merpati dan keinginannya untuk hidup damai di tengah-tengah keluarga dan teman-temannya yang dia cintai dan mereka mencintainya. Akan tetapi peluru penjajah Israel menghancurkan mimpinya untuk selamanya.

Hassan Shalabi Dibuat Lelah oleh Blokade dan Dibunuh Sniper Israel

Kombinasi kepolosan anak-anak dan keberanian seorang laki-laki membuat seorang bocah laki-laki berusia 14 tahun Hassan Iyad Shalabi bergerak di antara lembaga-lembaga untuk mencari pekerjaan demi membantu keluarga besarnya setelah Otoritas Palestina memotong alokasi pengembangan sosial mereka. Namun dia telah pergi meninggalkan dunia sedang dalam jiwanyaada penyesalah orang yang lemah tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga.

Reda Musytaha Darah Membuktikan Tekadnya untuk Kembali ke Tanahnya

Meski menderita komplikasi parah akibat cedera serius pada kaki namun wanita ini tetap menorehkan jejak kepahlawanan. Dia adalah Reda Musytaha atau Ummu Ahmad berusia 44 tahun ibu dari sembilan anak. Keibuannya tidak membuatnya menghentikannya untuk menunaikan kewajibannya terhadap tanah air. Dia memiliki peran aktif dalam mendukung dan menyokong pawai kepulangan akbar yang dimulai pada 30 Maret 2018 lalu. Pawai yang menjadi tanda pembeda dan pemisah baru dalam membela tanah air yang terampas.

Ayham Shabah .. Masa Kecil Terampas oleh Hukum Zionis yang Lalim

Diperlakukan seperti seorang pria dewasa pengadilan pendudukan Zionis menjatuhi hukuman 35 tahun penjara dan denda satu juta shekel pada bocah Palestina Ayham Shabah bocah berusia tujuh belas tahun yang kini mendekam di penjara Israel. Dia ditangkap dan ditahan tiga tahun lalu saat berusia 14 tahun. Dia dituduh melakukan aksi penikaman di kompleks permukiman Yahudi “Rami Levy” di timur Ramallah pada tahun 2015 yang menewaskan seorang serdadu Zionis.