
Trump Resmi Akui al-Quds Sebagai Ibukota “Israel”
Kamis-7-Desember-2017
Presiden Amerika Donlad Trump secara resmi mengumumkan telah mengakui al-Quds (Yerusalem) sebagai ibukota negara penjajah Zionis “Israel”.
Kamis-7-Desember-2017
Presiden Amerika Donlad Trump secara resmi mengumumkan telah mengakui al-Quds (Yerusalem) sebagai ibukota negara penjajah Zionis “Israel”.
Rabu-6-Desember-2017
25 mantan duta besar Israel dan tokoh akademisi serta aktivis perdamaian di entitas Israel mengungkapkan penolakanya terhadap pengakuan Amerika yang sangat mengejutkan tentang perpindahan Ibu Kota Israel ke Al-Quds.
Rabu-6-Desember-2017
Pada hari Rabu (6/12) semua provinsi di Palestina melakukan aksi pawai dan kegiatan yang mengecam niat Presiden AS Donald mengakui Al-Quds sebagai ibu kota negara Israel dengan memindahkan Kedubesnya Tel Aviv ke Al-Quds dalam pidatonya yang dijadwalkan pada malam hari tadi.
Rabu-6-Desember-2017
Ismail Haniya Ketua biro politik Hamas mengatakan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan memindahkan kedubesnya ke Al-Quds merupakan awal dari zaman yang mengerikan bukan hanya di tingkat wilayah tetapi akan merambah ke kawasan. Dalam hal ini dia setuju dengan Presiden Mahmoud Abbas untuk menyerukan masyarakat Palestina agar keluar menyuarakan Kemarahan mereka atas keputusan tersebut.
Rabu-6-Desember-2017
Sejumlah Negara di dunia organisasi maupun kelompok masyarakat internasional termasuk Amerika Serikat memperingatkan bahayanya atas langkah Presiden Amerika Donald Trump yang akan mengakui Al-Quds sebagai ibu kota Israel dengan memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Al-Quds.
Rabu-6-Desember-2017
Gerakan Fatah mengatakan bahwa sikap Amerika yang bertekad memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke al-Quds adalah pelanggaran serius terhadap semua resolusi internasional dan melanggar semua garis merah yang dengan sendirinya mempergenting kawasan secara keseluruhan.
Rabu-6-Desember-2017
Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyerukan kepada rakyat Palestina dengan segenap faksi-faksi dan kekuatan vitalnya serta para pemuda intifadhah untuk menjadikan hari Jum’at lusa sebagai hari kemarahan melawan penjajah Zionis sebagai penolakan atas tekad pemerintah Amerika untuk memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke al-Quds dan pengakuan kota suci ini sebagai ibukota entitas penjajah Zionis.