Tue 6-May-2025

Waspadai Solusi Membius

Rabu 23-Januari-2008

Dr. Ibrahem Hammami

Setelah pemerintah penjajah Israel secara militer gagal menghadapi kegigihan warga dan pejuang Palestina di Jalur Gaza setelah operasi militer Israel berubah menjadi sanksi massal untuk kepentingan politik setelah terkuak kedok penjajah dan agen-agennya melakukan propaganda lucu untuk rakyat Palestina di Tepi Barat penjajah Israel menempuh jalan kelima dengan solusi membius untuk membebaskan mereka dari gelombang murka dari dunia internasional.

Malam lalu penjajah Israel mengumumkan akan kembalu menyuplai Jalur Gaza dengan bahan bakar untuk menyalakan pembangkit listrik. Namun hanya untuk sehari saja. Solusi yang tidak menyelesaikan krisis dan masalah blokade terhadap 15 juta warga Palestina di Jalur Gaza. Ingat setiap harinya korban jatuh dari rakyat Palestina akibat blokade dan larangan berobat ke luar Jalur Gaza. Ditambah serangan roket dan senjata-senjata berbahaya Israel lainnya sebelum setetes bahan bakar yang mereka berikan kepada rakyat Palestina yang teraniaya itu.

Masyarakat dunia dituntut terus untuk menghentikan penderitaan dan krisis dihentikan dari rakyat Palestina dan menolak solusi-solusi parsial yang palsu. Sebab solusi semacam ini hanya akan memperparah dan menimbulkan krisis baru dan hanya akal-akalan untuk melanjutkan pemutusan suplai bahan bakar dan kebutuhan pokok kepada Jalur Gaza sehingga dunia internasional terbiasa dengan kondisi tersebut dan dianggap sebagai realita biasa.

Ya wahai tua-tuan kami menyambut minimalisir penderitaan dari rakyat Palestina di Jalur Gaza. Namun tuan-tuan kami tidak menerima politik “tertawa di atas dagu” kami hanya menerima solusi “membebaskan Jalur Gaza dan warganya dari kekuasaan dan hegemoni penjajah Israel”.

Kunci solusi hari ini untuk mengakhiri penderitaan Jalur Gaza ada di tangan Mesir tepatnya dengan membuka perlintasan Rafah. Apapun alasan dan alibi menolak hal itu tidak bisa diterima. Tidak mungkin Mesir hanya menonton rakyat Palestina berdiri di atas kursi ekesekusi pelan-pelan dan hanya menunggu perintah dari penjajah Israel.

Membuka perlintasan Rafah adalah reaksi dan solusi satu-satunya yang bisa diterima. Namun tanpa pengawasan dan koordinasi kecuali Palestina dan Mesir. Semua pihak baik yang jauh atau dekat hanya menyadari bahwa rakyat kami yang sabar dan amat sabar tidak akan diam saja untuk disembelih. Rakyat Palestina tidakakan diam saja diseret ke tiang gantungan. Jika pembukaan Rafah tidak bisa dilakukan dengan suka rela maka melalui orang tua akan murka demi nasib anaknya pasien Palestina yang tercekik menunggu pengobatan pelajar yang ingin meneruskan studinya kami akan berjuang demi kemerdekaan dan kebebasan kami. Kami akan terus melakukan aksi hingga blokade dihentikan dan semua kejahatan penjajah Israel hancur. Kami akan mendeklarasikan bahwa kami tidak menerima kecuali kebebasan penuh bagi rakyat kami dengan membuka perlintasan Rafah tanpa syarat apapun. (bn-bsyr)

Short Url:

Coppied