Sat 10-May-2025

Ungkapan Termanis Mahmud Abbas

Rabu 10-November-2010

Dr. Fayiz Abu Syamalah

Dikatakan kepada Mahmud Abbas “Pergilah menuju perundingan.” Ia menjawab “Baiklah saya pergi.” Tidak ada kemajuan apapun yang didapat. Setelah delapan bulan berlalu dikatakan kepada Abbas “Pergilah ke Wasington untuk mengikuti pertemuan kwintet…” ia menjawab “Saya pergi.” Dan tidak ada kemajuan apapun yang dicapai. Ada yang berkata kepada saya di Amerika. “Kami akan menekan Israel dengan syarat Anda melakukan pertemuan bilateral dengan Netanyahu.” Abbas berkata “Saya telah melakukan banyak pertemuan bilateral tanpa ada manfaatnya. Dan Netanyahu tidak merubah sikapnya.”

Abbas melanjutkan pengakuannya dalam sambutan yang disampaikan pada forum “Sir Bani Yas” seputar perdamaian di Uni Emirat Arab pada Minggu (7/11) tahun ini. Ia berkata “lalu saya diberitahu: Pergilah ke Sharm El-Sheikh dan temui Netanyahu. Kami akan menekan Israel.” Abbas berkata “Aku pergi namun Netanyahu tidak mengubah tuntutannya.” Setelah itu saya diberitahu “Pergilah ke Jerusalem (Al-Quds).” Ia berkata kemudian ia pergi ke Al-Quds dan bahkan ke rumah Netanyahu sendiri. Saya bertemu dengannya beberapa jam. Netanyahu memaparkan persoalan berikut ini kepada kami.

Pertama: Netanyahu memaparkan bahwa pasukan Israel tetap berada di perbatasan Yordania dan di Dataran Tinggi Tepi Barat untuk menjaga keamanan. Ia tidak percaya kepada seorangpun menjaga perbatasan Israel selain pasukan Israel.

Kedua: Kami diminta mengakui Negara Yahudi. Kami tahu bahwa tujuannya adalah mengusir 15 juta warga Arab Palestina.

Ketiga: Netanyahu berkata “Pengungsi dan warga Palestina tidak boleh kembali kepada perbatasan tahun 1967. Ia tidak punya niat untuk menghilangkan pemukiman Yahudi manapun. Mengingkari semua kesepahaman yang telah kami capai dengan PM terdahulu.”

Keempat: Tidak ada hak kembali bagi pengungsi Palestina.

Kelima: Al-Quds adalah ibukota abadi Negara Yahudi.

Dikatakan kepada Mahmud Abbas: “Apa yang akan Anda lakukan setelah pernyataan sangat jelas sikap Netanyahu?”

Mahmud Abbas mengatakan kalimat terindah yang mungkin diucapkan lisannya “Kami akan mengatakan kepada pihak Israel “Kalian adalah penjajah.” Maksudnya kalian menjajah negeri kami dan menguasainya. Tetapi kami yang membayar biaya penjajahan. Kami membayar semuanya termasuk biaya keamanan. Pada akhirnya akan kami katakan kepada mereka “Kami merealisir semua komitmen kami. Sedangkan kalian tidak melaksanakan komitmen kalian. Kami telah memenuhi komitmen kami.”

Perkataan manis yang meluncur dari mulut Abbas menyimpulkan pengalaman 20 tahun perundingan Palestina-Israel yang ia pimpin dan ia sendiri yang menjadi tokohnya.

Apakah kegagalan eksperimen mengharuskan perubahan pelaku dan eksperimen? (qm)

Short Url:

Coppied