Mon 12-May-2025

Tantangan di Palestina dan Perlawanan Yang Disalah Pahami

Rabu 13-November-2013

Dr. Isham Udwan

Bangsa Palestina yang terjajah saat ini sedang mengalami sejumlah masalah seperti listrik yang memeras keringat Gaza dalam kurun waktu bertahun-tahun serangan dan penghalangan kapal perang zionis terhadap perahu nelayan Palestina konvoi bantuan yang ingin menembus blokade Gaza melalui laut sejak enam tahun lebih bahaya akibat intaian pesawat pengintai Israel dan posfor putih yang diujicobakan oleh Israel dalam Perang Al-Furqan tahun 2008 lalu.

Perlawanan Palestina ditengarai akan bisa mengatasi permasalahan di atas. Perlawanan Palestina sendiri bersifat dinamis dan tidak mungkin berhenti hanya karena prediksi seseorang. Perlawanan memiliki tanggungjawab nasional sebagai kewajiban. Masyarakat Palestina adalah bangsa yang sedang melakukan perlawanan. Membantu mereka adalah kewajiban dan membiarkan mereka adalah kelalaian.

Bantuan kepada bangsa yang sedang melakukan perlawanan akan digunakan untuk memberikan bea siswa studi hingga ke tingkat doktor untuk mencari solusi-solusi dari tantangan yang dihadapi masyarakat Palestina. Solusi-solusi itu akan disesuaikan dengan kondisi masyarakat Palestina dan potensi yang mereka miliki. Sehingga misalnya negara penjajah zionis akan kesulitan menghalangi perahu-perahu nelayan Palestina jika mereka memiliki cara dan teknik yang bisa diambil dari studi-studi dan inovasi dari riset akademis. Selain itu dari studi itu akan ada solusi bagi masalah krisis listrik yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Perkembangan dalam ilmu arsitek akan memungkinan untuk menyediakan sarana teknologi untuk menetralisir kerja pesawat pengintai penjajah zionis yang disebut zananah. Ilmu arsitek kimia juga akan memberikan solusi mendasar dan ampuh untuk mengatasi kerja posfor putih dan menghilangkan efek berbahayanya.

Sayangnya selama enam tahun rumah sakit-rumah sakit di Palestina masih mengalami kekurangan obat-obatan peralatan medis yang tidak beroperasi lemahnya penyediaan peralatan keterbatasan SDM medis padahal sektor kesehatan adalah sektor yang paling banyak direspon oleh dunia internasional dan mendapatkan bantuan dana.

Sampai saat ini belum ada delegasi ilmiah dan utusan riset akademis ke Palestina untuk menyelesaikan kasus-kasus mereka. Lantas ke mana “pejuang perlawanan”di bidang kesehatan dan bidang-bidang sipil lainnya? Ataukah perlawanan selama ini hanya dipahami sebagai perlawanan militer? (bsyr)

Short Url:

Coppied