Mon 5-May-2025

Resolusi UNESCO Tak Pengaruhi Dukungan Adi Daya Terhadap Israel

Senin 24-Oktober-2016

Pada saatUNESCO akan menvoting draft resolusi yang diajukan oleh PLO untuk menentukannama Masjid Al-Aqsha sebab Israel berusaha memanipulasi dunia denganmenyebutnya sebagai &ldquoBukit Kuil atau Solomon Tample&rdquo kelompok warga pemukimyahudi di Al-Quds dan sekitarnya menggerebek dan menginjak-injak tempat sucitersebut. Yahudi secara praktis melemparkan resolusi UNESCO sebelumnya untukmengubah status quo di sana dan menginjak-injak semua resolusi PBB yang pernahkeluar terkait tempat suci di Palestina terutama Al-Aqsha dan Al-Quds denganperluasan wilayah ekspansi permukiman pengusiran paksa penggalian bawahtanah dan melarang gerak warga dan lalu lintas mereka yang merusak stabilitasdan perdamaian.

Padahal padaApril lalu (sebelum penetapan terbaru beberapa hari lalu) Dewan Pelaksana diUNESCO sudah menetapkan penggunaan istilah Masjid Al-Aqsha dan menolak istilah Israel&ldquoBukit Kuil&rdquo dengan suara dukungan 33 negara suara menolak 6 negara suaraabstain 17 negara. Resolusi itu menetapkan tidak ada kaitan komunitas Yahudidengan Masjid Al-Aqsha. UNESCO juga menetapkan bahwa jalan GerbangAl-Magharibah adalah bagian tak terpisahkan dari masjid Al-Aqsha. UNESCO jugameminta Israel menghentikan tindakan melarang umat Islam masjid Al-Aqsha danmengecam pelanggaran Israel di sana serta menyatakan semua urusan masjidAl-Aqsha dari pemakmuran dan pelayanan jamaah shalat dan pengunjung adalah hakbersejarah murni wewenang wakaf Islam di bawah pemerintahan Yordania.

Sejak tahun1967 (sejak Israel menjajah Al-Quds organisasi UNESCO sudah mengeluarkanresolusi sebanyak 82 kali yang menegaskan bahwa masjid Al-Aqsha termasuk TembokAl-Barraq (yang dinamai Israel sebagai tembok ratapan) adalah milik bangsa Palestina.

Tak ada yangberbeda Masjid Al-Aqsha pernah bertahun-tahun dalam kekuasaan penjajahanRomawi hingga datang Shalahuddin membebaskannya. Setelah Israel menjajah TepiBarat dan Al-Quds tahun 1967 Yahudi mengklaim masjid itu dibangun di ataspuing-puing Solomon Temple. Padahal pakar-pakar geologi Israel dari universitasTel Aviv Ber Seba dan lainnya mengakui tak ada bukti sejarah geologi adanyapeninggalan yahudi di kawasan tersebut.

Voting resolusiUNESCO sangatlah penting namun tidak perlu berlebihan terhadap menyikapinya. Sebabnegara-negara besar tidak akan menganggapnya penting sebab mereka masihmemiliki kepentingan bersama dengan Israel. dunia ini dibangun di ataspertimbangan kekuatan dan kepentingan bukan atas dasar fakta dan kebenaran.

Karena itubagi bangsa Palestina Arab dan umat Islam kesaksian dan keberhasilan ini harusdimanfaatkan secara politik budaya media dan peradaban. Kesaksian dari pihakUNESCO yang bukan lembaga agama adalah kesaksian yang membuktikan bahwa semuaklaim Israel terhadap Al-Aqsha adalah permainan politik yang digunakan penjajahuntuk kepentingan mereka. (at/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Aiman Abu Nahiyah