Tue 6-May-2025

Proyek Trump untuk al-Quds: Dampak Hukum Politis dan Popularitas

Rabu 6-Desember-2017

Ketika tersiar bocoran bahwaPresiden Amerika Donald Trump&nbsp akanmengeluarkan pernyataan tentang pergeseran sikap Amerika terhadap al-Quds makaisu Palestina dan konflik Arab-Israel telah memasuki babak baru yang belumpernah terjadi sebelumnya sejak tahun 1967 tahun di mana nasib al-Quds menjadisalah satu landmark isu Palestina secara umum.

Pengakuan Amerika terhadap al-Qudssebagai ibukota Israel dan pemindahan kedubes Amerika ke al-Quds bila hal inibenar-benar terjadi oleh kebanyakan orang dikaitkan dengan semakin dekatnyaDeklarasi Washington mengenai apa yang disebut kompromi komprehensif ataukesepakatan komprehensif yang memberikan segalanya kepada Israel dan tidakmemberi apapun untuk orang Palestina.&nbsp

Meskipun reaksi Arab yang kuattidak terlalu diprediksi menilik rezim-rezim Arab yang ada saat ini namunreaksi rakyat khususnya di tanah Palestina dan kalangan rakyat Palestina diluar negeri yang barang kali akan menjadi reaksi terbesar. Yang akan mengacamlahirnya intifadhah baru yang secara teori bisa menjadi lebih besar dari semuaintifadhah sebelumnya selain mendapatkan reaksi rakyat Arab dan dunia Israelterhadap sikap Amerika tersebut.

Bila Trump terus dengankeputusannya ini ada dua skenario. Pertama ada kemungkinan Trump mengumumkandalam satu waktu tentang pengakuan al-Quds sebagai ibukota Israel danmengeluarkan instruksi untuk memulai langkah-langkah pemindahan kedubes Amerikadari Tel Aviv ke al-Quds. Ada skenario kedua berupa pengumuman Trump soalpengakuan Amerika al-Quds sebagai ibukota Israel di saat yang sama adapenandatanganan kepres yang menundah pelaksanaan keputusan Kongres soalpemindahan kedubes negaranya sampai enam bulan kemudian.

Ada yang berpendapat di Tel Avivdan Amerika bahwa perekembangan dramatik secara berturut-turut berkaitandengan penyelidikan dalam intervensi Rusia pada pemilu Amerika dan terungkapnyakabar bahwa mantan penasihat keamanan nasional Trump Jenderal Michael Flynnsiap menjadi saksi melawan dirinya dalam kasus ini memperkuat peluang yangmendorong Presiden Trump melanjutkan langkah ini untuk memperkuat posisiinternalnya dengan merayu tempat-tempat Israel di Kongres di antara merekabanyak di partai Demokrat dan kelompok-kelompok Yahudi penekan.

Di saat yang sama ada bocoran-bocoranlain dari Israel dan Amerika yang diisyaratkan oleh saluran TV2 Israel yangmenyangsikan Trump mengajukan apapun dari kedua skenario tersebut menilikbeberapa penasehatnya telah memperingatkan dia dari dampak pengumuman perubahanapapun dalam sikap Amerika terhadap al-Quds pada nasib upaya Amerika yangbertujuan untuk mengkristalkan sebuah prakarsa untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.Dari sisi politik langkah seperti ini bisa menyebabkan ketidaknyamanannegara-negara Arab yang bergantung pada Washington atas perannya dalammemuluskan prakarsa Amerika untuk perundingan kompromi terutama Arab Saudi Mesirdan Yordania belum lagi itu akan mengurangi batas manuver di hadapan pimpinanOtorita Palestina.

Ketika bocoran ini benar terjadidan Trump benar-benar mengakui al-Quds sebagai ibukota Israel saja atau jugadiikuti dengan mengumumkan langkah-langkah dimulainya pemindahan kedubesAmerika ke kota suci al-Quds maka hal ini akan berdampak negatif padakemampuan Amerika untuk mengumumkan inisiatif dan prakarsanya untu perundingankompromi terlepas apapun isinya.

Di saat yang sama konsekuensi pengumumanAmerika itu bergantung kepada esensi pengumuman itu sendiri. Di saat Trumpmengumumkan tentang al-Quds bersatu (bagian timur dan barat) sebagai ibukotaIsrael maka langkah ini mengandung dimensi hukum yang sangat berbahaya berupakudeta dramatik pada sikap Amerika pada penjajahan Israel atas tanah Palestina setelahperang 1967 dan menghancurkan sikap Washington terhadap persoalan permukiman(Yahudi) di kota (al-Quds).

Pengakuan seperti ini berarti bahwaAmerika tidak melihat keberadaan Israel di al-Quds timur sebagai jenis pendudukanatau penjajahan. Itu artinya adalah pengakuan Amerika terhadap kelegalan semuapermukiman Yahudi yang dibangun Israel setelah perang tahun 1967 yangsebagiannya dibangun di atas tanah Tepi Barat dan dianeksasi ke perbatasanpemerintah kota penjajah Israel di al-Quds.

Selain itu langkah ini akansemacam perwujudan politik dan praktis untuk menyelesaikan masalah al-Qudssebelum dimulai perundingan apapun sekaligus menegaskan bahwa persoalan inibukanlah bagian dari persoalan-persoalan solusi permanen. Di saat pengakuanal-Quds &ldquobersatu&rdquo sebagai ibukota &ldquoIsrael&rdquo disertai dengan pengumumandimulainya langkah-langkah pemindahan kedubes maka ini merupakan pengukuhan konkritlain pada pengakuan Amerika terhadap penguasaan Israel atas al-Quds.

Langkah ini bisa membawa kepadakonsekuensi keamanan yang besar karena bisa melapangkan jalan bagi reaksirakyat Palestina yang turut andil mengobarkan situasi di Tepi Barat dan wilayahpendudukan. Ketakutan terhadap skenario ini menjadikan beberapa komentatormiliter Israel keberatan dengan langkah yang akan diambil Trum ini diantaranya yang diungkapkan oleh Roni Daniel komentator militer untuk saluranTV2 Israel.

Langkah ini juga bisa berdampakpada ranah internal Palestina yang akan berdampak positif bagi peluangpelaksanaan kesepakatan rekonsiliasi yang telah dicapai gerakan Hamas danFatah. Karena langkah Trump ini bisa memberi kredibilitas pada seruan-seruanyang menyerukan untuk menyukseskan rekonsiliasi secepat mungkin.

Sebaliknya menilik keberadaansebuah kelompok di dalam pemerintahan Trump yang mengetahui konsekuensi yangmungkin terhadi akibat langkah seperti ini maka tidak menutup kemungkinanPresiden Trump pada akhirnya tidak melakukan langkah ini. Sebagai alternatifnyakemungkinan adalah membuat kebisingan yang ditinggalkan oleh bocoran-bocorantentang pengumuman yang akan dilakukan tersebut dalam rangka untuk menekanpimpinan Otoritas Palestina agar menerima ide-ide yang terkandung di dalam drafinisiatif atau prakarsa Amerika untuk perundingan kompromi konflik Palestina-Israel.Sebagaimana diisyaratkan pada Sabtu (2/12/2017) lalu oleh beberapa media Zionis.Media-media ini menyerukan deklarasi sebuah negara Palestina di perbatasansementara di atas tanah seluas sekitar 50% dari luas Tepi Barat dengan tetapmempertahankan kewenangan keamanan dan kedaulatan Israel pada perbatasan danudara dan memberikan paket bantuan dana besar untuk &ldquonegara&rdquo yang akan datangtersebut.

Sudah jelas tidak mungkin pimpinanOtoritas Palestina menerima usulan seperti ini. Karena apa yang diusulkanmerpakan secara konkrit adalah rumusan yang terdistorsi dari bentukpemerintahan otonomi. Semua kelompok di Palestina termasuk Presiden MahmudAbbas yang berulang kali secara terang-terangan mnolak ide negara di atasperbatasan sementara mengatahui bahwa menerima ide oni berarti memberangus danmenghabisi isu Palestina karena ide itu berarti mengecualikan jugapenyelesaian persoalan pengungsi Palestina. &nbsp

Di saat yang sama di tengah-tengahperbedaan ideologi antara kekuatan-kekuatan kiri dan kanan di Israel terkaitdengan sikap terhadap proyek-proyek penyelesaian konflik dan keterus terangan KetuaPartai Buruh Avi Jabbay yang mengklaim mewakili faksi perdamaian Israel bahwadia menolak pembongkaran satu pun dari permukiman-permukiman Yahudi yangberdiri di Tepi Barat maka hal itu mendorong pimpinan Palestina untukmenghindari berurusan secara positif dengan inisiaif atau prakarsa Amerika.(was/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Shalih Alnuami