Sat 10-May-2025

Perundingan Menghamburkan Waktu

Kamis 7-Oktober-2010

Dr. Muhammad Naji Amayreh

(Al Wathan Oman )

Kita tidak sedang bercanda ketika mengatakan dalam kolom yang lalu bahwa perundingan langsung tidak akan mengantarkan kepada kemajuan apapun. Sebab Israel dan khususnya pemerintahan Netanyahu selamanya tidak serius mengupayakan perdamaian atau perundingan. Ia duduk di meja perundingan hanya karena tekanan Amerika dan Internasional. Ia hanya mengundur waktu memperpanjang dan menunda-nunda saja. Ia membuang kesempatan yang memungkinkan terwujudnya perdamaian hakiki menyeluruh adil dan permanen.

Persoalannya bukan memulai proyek pembangunan pemukiman Israel di tanah Palestina ia hanya menjadi salah satu faktor yang digunakan Israel saat ini dan di masa lalu. Tujuanya untuk menghilangkan upaya perdamaian dari esensinya yang hakiki dan menampakan pihak Palestina secara khusus dan Arab secara umum pada posisi penolakan terhadap perundingan dan memusuhi upaya perdamaian.

Sikap Israel seperti ini merupakan langkah strategis dan bukan sekedar taktik. Sekiranya pembangunan pemukiman bukan sebagai sebab penundaan perundingan dan penyebab kegagalannya tentu Israel terpaksa kembali kepada persoalan lain seperti perbatasan pengungsi pengaturan keamanan dan bahkan Yahudisasi negara Israel.

Ini berarti bahwa pembekuan pembangunan pemukiman seandainya disetujui Israel maka bukan berarti jalan menuju penyuksesan perundingan dan mencapai tujuannya sesuai Inisiatif Perdamaian Arab dan keputusan Internasional serta visi solusi dua negara. Sebab Netanyahu dan Menteri Luar Negerinya Liebermen keduanya tidak akan mengatasi hambatan perdamaian justru mereka berdua berupaya menambah hambatan ini dan mengembangkannya untuk melanggengkan Israel meyahudikan negari dan mengusir lebih banyak lagi warga Palestina.

Seperti yang kami katakan dahulu bahwa pernyataan ini bukan sebagai gambaran pesimis atau optimis. Tetapi ini merupakan penelitian langsung terhadap sikap dan politik Israel yang dikenal dan dipublikasikan degan jelas. Saya menggunakan kata “dan” secara sengaja meski secara bahasa kurang penting. Ini semata untuk menegaskan akan sifat Israel serta bukti atas karakter politik dan kebijakannya.

Yang ingin kami katakan peringatan Arab yang terus berulang bahwa kegagalan perundingan berarti menambah bencana di wilayah Palestina dan kawasan timur tengah justru tidak bermanfaat berunding dengan pemerintah Israel yang rasis dan ekstrimis. Meski nampak pada permulaan bahwa Netanyahu berupaya menampakan keseriusan untuk berdamai dan bahwa diri berbeda dengan Menterinya yang teroris Libermen yang tidak meyakini bahwa perundingan akan membawa kepada solusi yang diharapkan dalam waktu dekat. Atau jangka panjang sekalipun jika semuanya berpegang kepada apa yang diusulkan dan dideklarasikan berupa inisiatif ide skenario Arab dan Amerika serta dunia Internasional selagi semuanya hanya bicara dalam memaksa Israel supaya hengkang dan mengakhiri penjajahan serta mengembalikan hak kepada pemiliknya tanpa ada kerja nyata.

Pembicaraan lebih lanjut tentang perundingan sesuai dengan pernyataan utusan Amerika di Timteng George Mitchel tidak akan bermanfaat selain dari membuang-buang waktu dan usaha serta menegangkan saraf. (qm)

Short Url:

Coppied