Fri 9-May-2025

Perlawanan Islam Doktrin Perang Baru Melawan Entitas Zionis

Jumat 9-April-2010

Oleh: Michel Nasr

Pusat-pusat penelitian dan studi di Israel hari-hari ini sibuk melakukan kajiaan dan penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan organisasi perlawanan di dunia Arab dan Islam beserta ancamannya terhadap situasi strategis Israel secara umum.

Telah terjadi perubahan dan transformsi besar dan mendasar pada doktrin perang di negara-negara Arab yang mungkin bisa dirangkum dan diistilahkan dengan nama “doktrin perlawanan” yang pada saat ini diadopsi oleh beberapa kamp yang bersaing di arena Arab dan Islam – dengan harapan menuai keuntungan dari kegagalan Amerika Serikat.

Melalui visi yang dibangun berdasarkan pesepsi bahwa bintang Amerika mula redup sebagai satu-satunya kutup segiempat di atas takhta sistem internasional setidaknya di benua Asia tempat lahir pemikiran Islam dengan kedua bagiannya mereka sama seperti yang lainya di seluruh dunia.

Namun meskipun adanya keadaan perpecahan dan disharmoni yang kadang-kadang terjadi di beberapa arena seperti di Irak misalnya masing-masing kamp bisa menghalalkan darah anggota kamp kompetitor lainnya.

Tapi ada konvergensi antara mereka mereka semua bersekutu dalam satu arah meskipun ketidakstabilan kemitraan atau kerjasama di antara mereka dengan dalik keyakinan sampai sekarang atau bahkan ketika mereka disatukan dengan nasib yang sama mereka bersekutu dalam doktrin tempur berupa “doktrin perlawanan” yang selama beberapa tahun terakhir ini tersebar secara mencolok yang dibangun berdasarkan doktrin melenyapkan Israel dari peta dunia dan melawan keserakahan Barat Kristen di tanah kaum Muslimin.

Seperti diketahui masalah meningkatnya kekuatan dan pengaruh Islam politik di Timur Tengah dan khususnya di negara-negara cincin telah menjadi tantangan kunci dan utama bagi Negara Israel di mana masalah ini berada di dalam daftar agenda konferensi Hertzeliya di tahun-tahun sebelumnya karena pentingnya masalah ini.

Masalah fundamentalisme Islam telah menduduki tempat yang sangat penting sebagaimana disebutkan dalam keputusan-keputusan konferensi tahun 2009 yang menyebutkan “Bahayanya bahaya gerakan besar yang dihadapi Israel hari ini adalah pasang naik gerakan Islam di seluruh dunia dan terutama kawasan regional.”

Yang kekhawatiran Israel dalam konteks ini kenyataannya adalah naiknya kelompok-kelompok ini ke panggung kekuasaan di negara-negara Arab terutama kelompok yang diklasifikasikan sebagai bahaya bagi keamanan Israel.

Misalnya ada ketidaksepakatan dalam pemikiran strategis Israel tentang struktur pluralisme yang diharapkan di setiap rezim yang akan meninggalkan rezim saat ini di Damaskus atau di Mesir merupakan tantangan besar bagi Negara Israel.

Karena menurut penilaian resmi Israel oposisi Suriah dan Mesir yang diwakili oleh jamaah Ikhwanul Muslimin secara khusus gerakan ini paling ekstrim dari rezim di kedua negara pada semua hal yang berhubungan dengan penyelesaian konflik Arab-Israel yang mungkin bisa sampai memberi kesempatan mereka mengalami benturn militer dengan Tel Aviv.

Sampai hari ini sulit untuk memprediksi seberapa bahayanya kelompok-kelompok ini bagi Israel. Karena sampai sekarang yang disebut terakhir meskipun telah mendirikan tembok pemisah rasial tidak bisa mencegah aksi-aksi militer terhadapnya yang dilakukan faksi-faksi perlawanan Islam Palestina atau menghentikan serangan roket dari Jalur Gaza.

Ketakutan ini di dalam Israel diterjemahkan dengan munculnya laporan dari waktu ke waktu yang memperkirakan dimulainya aktifasi sel-sel Islam di Jalur Gaza pada khususnya sel-sel yang mulai didirikan pada tahun 2005 bersamaan dengan penarikan sepihak Israel dari Jalur Gaza dan semakin meningkat bersamaan dengan pengambil alihan keamanan oleh Hamas di Jalur Gaza.

Ad Diyar Lebanon 5/4/2010 (asw)

Short Url:

Coppied