Mon 5-May-2025

Perhitungan yang Salah dalam Menilai Aksi Perlawanan Palestina

Selasa 11-April-2023

Di antara kesalahan media Arabdalam menilai efek aksi-aksi bersenjata dan bentrokan sipil Palestina dengantentara pendudukan Israel adalah terlalu fokus dan hampir satu-satunya pada”jumlah korban jiwa dalam hal tewas dan terluka di antara orangIsrael” dan melalaikan dari ketidaktahuan atau itikad buruk dari efeklain dari aksi-aksi ini dan cukup bagi kita untuk melihat pada efek berikutdari aksi-aksi ini jauh dari sisi kerugian manusia:

Pertama: Peningkatanberturut-turut dalam aksi-aksi perlawanan selama beberapa minggu terakhirmenyebabkan penurunan sekitar 90-95% reservasi turis ke Israel untuk tahun2023. Jika kita tahu bahwa pendapatan Israel dari pariwisata pada tahun 2019adalah 66 miliar dolar maka volume pariwisata menurun pada tahun 2022 menjadi38 miliar yaitu kerugian sekitar $28 miliar dibandingkan tahun 2019. Cukupdiketahui bahwa pada tahun 2022 terjadi 170 bentrokan bersenjata di Tepi Baratdan 650 bentrokan dengan demonstrasi warga Palestina.

Kedua: Profesor Esteban Klorprofesor ekonomi di Universitas Ibrani memperingatkan bahwa ketidakstabilan(karena kerusuhan politik dan kemacetan situasi keamanan) akan mendoronginvestor asing di Israel untuk pergi dan akan memperkuat keengganan investorluar negeri untuk pergi ke Israel. Indikator investasi menunjukkan bahwakuartal pertama dari tahun ini (yang merupakan tingkat ketidakstabilan politiktertinggi di Israel karena kerusuhan internal dan aksi-aksi perlawanan)tingkat investasi mengalami penurunan dan mencatat tingkat terendah sejak 2018yaitu selama lima tahun terakhir.

Ketiga: Ketidakstabilan politikdi Israel menyebabkan penurunan nilai shekel (mata uang Israel) selama duabulan terakhir pada tingkat 10% dan masalah tersebut bergeser ke penurunanperdagangan di Bursa Efek Israel sekitar 8% di bulan Februari. Memang sejumlahlembaga akademik khusus memperkirakan penurunan tingkat produksi dalam negeriIsrael meningkat sebesar 28% selama kuartal pertama tahun ini.

Keempat: Dampak psikologisterhadap masyarakat dan anggota tentara Israel. Pada tahun 2022 menurut suratkabar Israel (Times of Israel) 14 tentara Israel melakukan bunuh diri. Sedangkanpada tahun 2021 total 11 tentara melakukan bunuh diri. Laporan Israelmenunjukkan bahwa sebagian besar pelaku bunuh diri adalah mereka yang sedangbekerja di Tepi Barat sebelah barat atau dekat Gaza.

Kelima: Meningkatnya lajuimigrasi Yahudi yang merugikan dan terus menyusutnya populasi mayoritas Yahudidi Israel. Pada tahun 2021 proporsi orang Yahudi terhadap total populasiIsrael adalah 739% dan pada tahun 2022 mayoritas menjadi 736%. Tindak lanjutatas masalah ini menunjukkan bahwa orang Yahudi kehilangan 1% setiap tiga tahundari mayoritas mereka dari total populasi.

Keenam: Penguatan trenketidakstabilan politik di Israel. Jika melihat indeks stabilitas politik diIsrael selama beberapa periode terakhir kita akan menemukan bahwa rata-ratapada tahun 2019 (tahun di mana pemilu diadakan dua kali) adalah negatif 079dan naik menjadi negatif 085 pada tahun 2020 kemudian meningkat lebih lanjutmenjadi 106 negatif pada tahun 2021 kemudian menjadi negatif 12 juga padatahun 2022 yang menempatkan Israel di peringkat ke-166 di antara 194 negaraanggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dapat membuka jalan bagi peningkatan kemunduranlebih lanjut.

Akhirnya dapat dipastikan bahwa aksi-aksiperlawanan Palestina bukan satu-satunya faktor dalam manifestasi ini tetapimereka berkontribusi dengan variabel lain untuk hasil ini. Mungkin kegagalanmedia Arab adalah menyelipkan diri ke dalam lingkaran sempit yaitu lingkarankerugian manusia sementara mengabaikan lingkaran-lingkaran lain.

Short Url:

Coppied