Tue 6-May-2025

Pawai Kepulangan Menghancurkan Fondasi Zionisme

Senin 9-April-2018

Di situsHaokets Avi Ram Tsuriv seorang mahasiswa doktoral dalam sejarah bangsa Israeldi Universitas Ben Gurion juga dosen di Droma College dan Beer-Sheva Collegedi Yerucham (Rahmeh) menulis &ldquoSekedar mengancam orang Palestina yangmelintasi perbatasan saja menunjukkan tidak sahnya kekuatan Zionis dan menimbulkanketakutan di kalangan Zionis.&rdquo

Ancamantersebut mengungkap kekerasan laten dasar hukum yang menampilkan dirinyasebagai pembatas dan dengan menggunakan klasifikasi historis bernama “penyusup”.

Diamenngatakan: great return march menyentuh ketakutan yang sangat dalam berkaitandengan “kedaulatan Israel”. Hanya ini yang menjelaskan pembunuhan 16demonstran tak bersenjata di dekat pagar perbatasan (jumlahnya sudah meningkatmenjadi 32 korban meninnga) bahkan jika mereka melewati pagar yang telahmereka anggap sebagai target.

Hanya dengandemikian kita dapat memahami perdebatan internal Israel tentang apa yangdisebut protes tanpa kekerasan yang dalam istilah Israel itu berarti bahwa protesharus berada pada skala hukum kedaulatan Israel dan jika protes tersebutmelanggar skala hukum kedaulatan Israel secara otomatis menjadi kekerasan.

Namun konsepbahwa tidak adanya komitmen warga dan pelanggaran hukum kedaulatan adalah intidari protes damai maka perjuangan untuk kesetaraan bagi perempuan di Inggrispada tahun 1912 juga dianggap oleh pemerintahan laki-laki pada waktu itu sebagaiterorisme meskipun berlangsung secara damai. Begitu juga perjuangan MahatmaGandhi di India perjuangan Martin Luther King dan perjuangan Mandela jugatermasuk terorisme meskipun masyarakat internasional dan kalangan liberaltelah menganggap revolusi mereka tersebut adalah revolusi damai.

Mereka semua padarealitanya adalah sedang memberontak melawan hukum kedaulatan persis sepertihukum kedaulatan “Israel” dan mereka semua ditangkap dibunuh dandipaksa untuk membela hukum (kedaulatan).

Istilah”kembali” atau &ldquokepulangan pengungsi Palestina&rdquo adalah istilah yangmenakutkan dalam literatur Zionis dilarang untuk menyebutnya atau menyinggungnyauntuk orang-orang Palestina yang terusir. Setiap pembicaraan tentang masa lalu orangPalestina pada tahun 1948 bertentangan dengan realitas Zionis yang menyatakanbahwa keberadaan orang Palestina bahkan meskipun mereka terisolasi adalahancaman.

Ini adalahlogika kolonisasi permukiman yang menjadi ciri khas permukiman Zionis diPalestina sejak pendirian “Kantor Pertanahan Israel” pada tahun 1908dan yang diikuti dengan kebijakan permukiman berdasarkan pada pembentukanmasyarakat Yahudi yang sepenuhnya homogen dari orang Yahudi yang hanya bisaterjadi dengan cara mengusir orang-orang Palestina dari tanahnya sendiri.

Entitas Zionisbekerja untuk menghapus masa lalu Palestina yang dihidupkan kembali oleh returnmarch (pawai kepulangan). Cara mereka menghapus masa lalu Palestina tidakhanya dengan menghapus desa-desa dan kota-kota Palestina serta denganmendirikan permukiman-permukiman Yahudi dan hutan di perbukitannya saja namundengan membunuh setiap warga Palestina yang mencoba kembali ke rumah ataudesanya dan mereka disebut sebagai penyusup.

Oleh karenaitu setiap orang yang menyeberangi perbatasan Palestina dianggap sebagai ancamaneksistensial bagi entitas Zionis dalam bentuknya yang sekarang ini bernama “Israel”yang bisa menjadi pembenaran untuk membunuhnya. Maka ketiadaan orang Palestinaadalah keharusan eksistensial bagi entitas Zionis. “Kembalinya orangPalestina berarti runtuhnya entitas Zionis yang menuntut cara berpikir yangberbeda di masa depan yang tidak didasarkan pada entitas Zionis untuk orangYahudi saja.

Protes-protesini secara jelas menunjukkan tidak adanya legitimasi kekuatan (Israel) menimbulkanrasa takut mengungkap kekerasan laten dalam hukum yang direpresentasikandengan pagar perbatasan dan karena itu siapa saja yang melewati perbatasan wajibdiklasifikasikan sebagai penyusup. Protes-protes ini mengembalikan nama penyusupsebagai orang yang kembali atau pulang dan itu adalah sebutan yang diberikankepada penyusup Yahudi yang datang ke Palestina selama periode permukiman ZionisPalestina seperti penyebutan oleh yangdilontaskan penulis Zionis Benjamin di tahun lima puluhan.

Oleh karenaitu yang harus dilakukan adalah membebaskan entitas Zionis dari bentuk kolonialyang didasarkan kepada pengusiran orang-orang Palestina dan mengubahnya menjadientitas Yahudi yang alami yang tidak mensyaratkan pengusiran orang-orangPalestina. Protes ini mengnharuskan kita berpikir tentang keberadaan kembali orangYahudi yang berbeda di Palestina. (was/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Shalahuddin Awawida