Akhirnya  Netanyahu mengakui &ndash beberapa saat lalu &ndashbahwa kesadaran Arab menjadi penghalang besar bagi rute &ldquonormalisasi&rdquo dengannegara-negara Arab. Dengan satu kata ia mengatakan &ldquoHambatan terbesar bagiekspansi wilayah perdamaian bukanlah pemimpin-pemimpin negara yang mengelilingikami tapi opini publik Arab yang menghalanginya&rdquo.
Hambatan tersebut pula yangmeresahkan rezim dan pejabat Arab yang ingin normalisasi dengan Israel atausekadar memunculkan wacananya. Mereka takut akan opini public yang bisa menjadibadai topan yang mengancam posisi dan tempat mereka. Karena itu kitaperhatikan banyak statemen sejumlah aktivis yang mempersiapkan diri untukmelakukan normalisasi dengan Israel.
Kampanye media yang dilakukanoleh pengendali elektronik berusaha meremehkan nilai isu Palestina. Secarasistematis mereka menghadirkan normalisasi dengan Israel di otak public umat. Yangmenarik perhatian penulis menemukan 3 kampanye normalisasi dalam sepekan yangmenampilkan di dalamnya bahwa sekelompok penganut normalisasi denganterburu-buru kepada hasil yang diinginkan oleh Netanyahu. Khusunya Netanyahu mendorongjelas akan hal itu dengan mengatakan &ldquoTanpa mengubah mekanisme persepsiterhadap Israel di dunia Arab akan sangat sulit memperluas wilayah perdamaian.&rdquo
Tak diragukan kita di hadapanterminal pemisah dari sejarah umat kita. Rambu-rambunya setiap hari semakinjelas. Agaknya kita akan pergi ke rumah teka-teki dalam sebuah fase serius dansangat pelik dan kompleks. Namun rahmat Allah kepada kita adalah bahwakebatilan jelas di Palestina sejak 1400 tahun lalu isu Palestina ini terbuktipaling suci dan penting. Teka-teki kebenaran dari kebatilan dengan karuniaAllah dan petunjuk dari Nabi Muhammad sallahu alaihi wasallam.
Karena itu tak ada takut dankhawatir isu Palestina akan hilang meski menara penyiar kebenaran terakhirdihabisi. Kita bertugas hanya mengingatkan penting dan sucinya Palestina. Sebabkebenaran tanpak jelas. Mereka yang ingin menghilangkan isu Al-Quds dan MasjidAl-Aqsha dari jiwa umat Islam kami katakana &ldquoJika kalian bisa menghilangkanAl-Quran dan sunnah Rasulullah dari jiwa kami bersama hadits-hadits tentang keutamaanMasjid Al-Aqsha dan Baitul Maqdis maka mungkin kalian akan bisa mencapaitujuan kalian. Jika tidak kalian hanya berkhayal dan berilusi serta mimpi disiang bolong&rdquo (Al-Arab Qatar/at/pip)
·                    
