Turki mendapatkritikan luas dari kelompok penentang normalisasi dengan Israel karenamenandatangani kesepakatan terakhir dengan negara zionis penjajah itu. Parapengkritik menyatakan Turki membuka pintu normalisasi baru dengan Israel danini akan mendorong negara-negara Arab dan Islam untuk melakukan normalisasiyang sama atau melanjutkannya bagi negara yang sudah.
Pengkritikmenyimpulkan dengan kesepakatan ini Turki yang menyatakan pihaknya membelahak-hak nasional bangsa Palestina justru melakukan tindakan yang berpihakkepada Israel dengan mengorbankan kepentingan Palestina.
Menurut penulisdalam kritikan tersebut ada dua hal yang diabaikan atau dilupakan:
Pertama Turki tidakpernah sekalipun menolak normalisasi dengan Israel zipnis. Seperti diketahui Turkiadalah negara Islam kedua yang &ldquomengakui eksistensi Israel&rdquo tahun 1949 setelahIran Shah. Pengakuan oleh Turki itu berlangsung hingga saat ini danmengembangkan hubungan ke tingkat hubungan ekonomi politik dan pariwisatadengan Israel. Bahkan sudah mengembangkan kerjasama dalam bidang militer dankeamanan. Hubungan ini tidak berpengaruh kecuali enam tahun terakhir oleh kasusserangan pasukan Israel terhadap kapal Mavi Marmara milik Turki.
Kedua rakyatPalestina dan pemerintahnya adalah pihak yang lebih banyak melakukannormalisasi dengan zionis Israel. menyusul kemudian sebagian besar negara-negaraArab mulai membangun hubungan normalisasi dengan zionis. Di level pemerintahresmi Palestina tak malu-malu menggelar kerjasama keamanan dengan zionisIsrael. bahkan pemerintah Otoritas Palestina siap selalu menangkapi wargaPalestina dan melakukan tindakan kekerasan terhadap mereka untuk menjagakeamanan Israel zionis. Jika penentang normalisasi ingin menyerang makasilahkan mengarahkan panahnya terlebih dulu kepada Otoritas Palestina dankemudian ke negara-negara Arab.
Fakta Obyektif
Mengaitkankorelasi persoalan polemik satu dengan lain merupakan prinsip dasar untukmemahami hasil yang benar. Kolumnis dan politikus yang tidak mengerti kolerasipersoalan polemik atau cara mengaitkannya tak akan bisa menyimpulkan denganbenar.
Fakta yang terang-teranganterjadi bahwa Turki adalah anggota NATO. Dengan cara apapun semuanya terikatsecara keamanan dan militer dengan zionis Israel. Mau atau tidak Turki terikatbaik langsung atau tidak secara keamanan dan militer dengan Israel. Keterikatankeamanan dan militer lebih kuat dibanding ekonomi dan pariwisata. Dan tidakmudah melepasnya. Jika ingin melepaskan keterikatan dan konsekwensi ekonomidengan Israel maka Turki harus keluar dari NATO. Selama Turki inginmempertahankan keanggotaannya di NATO maka harus mempertahankan komitmenkeamanannya dengan Israel. Jika kita memahami hal ini kita seharusnya tak usahkaget dengan hubungan Israel dan Turki.
Fakta keduaTurki tidak pernah menutup pintu hubungan dengan Israel. Selama beberapa tahunterakhir meski membeku hubungan tersebut Turki berkali-kali menyatakan akanmembuka kembali dengan syarat yang ditentukan.
Fakta lain kitatak perlu berharap Turki akan lebih Palestina dari Palestina. Siapapun yangingin orang lain berkorban maka dia harus jadi orang yang paling berkoban diurutan pertama.
Dilematis SetiapPihak
Semua yangterkait langsung dengan apa yang terjadi dengan hubungan Turki dan Israeladalah Gaza Turki dan Israel sendiri. Sudah jelas bahwa masing-masingterbelit oleh dilematis khusus dan semua berharap agar bisa menyelesaikandilematis itu.
Gaza mengalamidilematis sangat berbahaya yakni blokade yang telah merusak seluru sendikehidupan harian bahwa warga di sana. Mereka butuh air layak minum kerjamakan dan butuh listrik sebagaimana setiap rumah di seluruh dunia.
Musim panas diGaza sangat panas. Bayangkan jika tidak ada listrik untuk menyalahkan kipasangin. Kesulitan keuangan juga sangat keras. Tak ada dana yang bisa masuk Gaza.Semua dunia mengawasi dana agar tak masuk Jalur Gaza. Belum lagi soal bahanbakar dan kebutuhan hidup secara umum. Karena itu Gaza menunggu blokadeIsrael ini bisa dibebaskan agar manusia bisa hidup. Gaza dicekik oleh Israel danArab sekaligus bahkan oleh pihak pemerintah Palestina sendiri.
Sementara Turkiia terdesak ketika harus ingin mengosongkan persoalan. Turki tidak memilikihubungan yang baik dengan negara tetangganya. Hubungan buruk ini menurun terussejak konflik Arab meletus terutama di Suriah. Turki memiliki krisis hubungandengan Suriah Irak Iran Rusia Armenia Yunani. Dan sudah kehilangan banyakturis khususnya dari Rusia dan Israel sendiri.
Turki kemudianmengawali pembukaan hubungan dengan Israel. berkali-kali pula Erdogan memintamaaf kepada presden Rusia atas penjatuhan pesawat Rusia di atas udara Rusia.Jika ketegangan ini berlangsung maka akan merusak ekonomi Turki dan akanmerusak popularitas dan posisi Partai AKP dan berimbas kepada pemilihan di masamendatang.
Sementara Israel menilaiakumulasi tekanan terhadap Gaza akan menciptakan ledakan yang mendorong Israelterlibat dalam perang baru. Gaza sudah meledak dan menimpa Mesir tahun 2008akibat makin kerasnya blokade. Warga di Gaza memberontak dan keluar dariperbatasan Palestina – Mesir dan masuk ke Sinai dan membeli apapun yang merekabutuhkan. Israel tidak siap jika faksi-faksi perlawanan melepaskan roket merekaatau menyusup melalui terowongan bawah tanah ke pemukiman Israel.
Israel tak inginada perang baru terhadap Gaza saat ini karena front internal mereka tidak siapdan karena sikap dunia internasional terhadap kasus di Gaza. Usai kegagalanIsrael di Jalur Gaza  beberapa saat laluserdadu Israel terlihat sangat melempem.
Duniainternasional juga tak ingin ada perang baru di Jalur Gaza  yang akan berimbas kepada rusaknya kepentinganbarat di Jalur Gaza. Artinya semua pihak ingin blokade di Jalur Gaza  segera diakhiri atau diringankan.
Akhiri Blokade
Ada optimismemembuka blokade tapi itu tidak pada tempatnya. Sebab Turki tak bisa membebaskanblokade dari Gaza karena wilayah itu tidak memiliki bobot militer dan ekonomiyang pasti dalam mempengaruhi keputusan Israel. Israel juga tak akan membukablokade karena pertimbangan keamanan.
Israel yakin jikablokade dibuka Palestina akan menyelundupkan senjata dan dana. Perlawanan diGaza akan membangun pertahanan keamanan besar-besaran berupa roket. Turki hanyabekerja bagaimana sesuatu bisa dilakukan. Karena itu mereka melakukan sejumlahkompromi.
Akhirnyakesepakatan Turki dan Israel tidak mencakup pembebasan blokade. Jika Israelmembuka blokade apakah Mesir akan membuka juga? Persoalan Gaza bukan denganzionis yahudi saja namun zionis Arab juga.
Turki mengalahdari syaratnya membebaskan blokade Gaza. Namun ia mewujudkan sejumlah capaianseperti Israel setuju memberikan ganti rugi korban Mavi Marmara memiliki izinkhusus memberikan bantuan kemanusiaan kepada Gaza terutama air dan listrikdan kebutuhan kemanusiaan lain. Karena itu mensyaratkan agar barang-barangdiperiksa di Asdod.
Kasus Hamas
Zionis Israelselalu menuntut agar kelompok pejuang perlawanan diusir dari wilayah yangdianggap negara Israel dalam setiap kesepakatan. Termasuk dengan otoritasPalestina yang harus mengejar kelompok perlawanan Hamas dan menyita senjatamereka jika otoritas Palestina ini masih ingin bertahan di wilayah jajahantahun 1967. Tuntutan yang sama diarahkan kepada Turki meski itu tidakdiumumkan.
Menurut perkiraansaya persoalan ini menjadi perdebatan panjang antara dua pihak. Kemungkinanbesar Turki menyetujui larangan bagi Hamas melakukan aktivitas keamanan ataumiliter di Turki dan Israel setuju Hamas secara adiministratif berada di Turki.Perwakilan yang tidak ada senjata di sana atau pelatihan militer. Sementara Hamastidak memiliki bargaining apapun. 
Sangat baik jikaada pihak yang membela hak-hak Palestina. Namun apakah seperti Erdogan mampumenjalan dukungannya hingga akhir?
Bagi Hamasadalah pertukaran tawanan dan peran yang mainkan Turki dalam hal ini untukmembuat eksperimen. Selain negara Arab bisa jadi lebih baik untuk menjalan misipertukaran tawanan sebagai mediator.
Palestina sudahmencoba Mesir sebagai mediator. Namun Mesir tidak menghargai perannya. BuktinyaIsrael kembali menangkapi sejumlah tawanan Palestina yang dulu sudah dibebaskandalam pertukaran tawanan di gelombang keempat. Mesir tidak bisa menekan Israel apapun.(at/pip)