Sat 10-May-2025

Netanyahu Gabung Dengan Palestina dan Amerika

Kamis 26-Agustus-2010

Shimon Shafer

Washington memperkirakan pemerintahnya akan menerapkan solusi dua belah pihak. Akan tetapi bisa ditebak jembatanya sangat pedih bagi Netanyahu di meja perundingan. Demikian menurut makalah Jarbuni Amerika akan membahas cara-cara untuk dapat kembali ke Negara dengan damai tanpa kesepakatan.

AS akan menyodorkan pada Israel dan Palestina sejumlah usulan sebagai jembatan khusus jika perundingan langsung menemui jalan buntu. Pihak Amerika memperkirakan Israel akan melanjutkan pembekuan perluasan permukiman yang harus dilaksanakan demi mengakhiri perundingan diatas dasar perdamaian selama beberapa tahun ke depan.

Itulah beberapa kenyataan yang senantiasa ditutup-tutupi menlu Amerika Hillary Clinton dan delegasi khusus Obama Senator George Mitchell. Pada tahun terakhir banyak pihak yang meragukan kejujuran Netanyahu untuk masuk dalam perundingan secara serius dengan Palestina.

Faktanya setelah tiga pecan dimulainya perundingan dimana akan segera berakhir masa penghentian pembangunan permukiman Zionis itupun jika tidak dibatalkan pembekuan tersebut maka nasib perundingan akan berbahaya jika tidak ada upaya untuk memperpanjang masa pembekuan permukiman. Dan bisa dipastikan Netanyahu akan mendapat kecaman di internal Partai Likud.

Oleh karena itu pase ini ini merupakan masa yang paling sulit. Sejumlah pihak di Amerika memerperkiarakan perundingan secara terpisah mengandung sejumlah tema sentral diantaranya Negara Palestina akan berdiri di sebagian besar di dalam perbatasan wilayah jajahan 67 melalui tukar guling sejumlah tempat yang sudah dijadikan permukiman dengan beberapa wilayah di Nagev. Bagian timur Al-Quds akan menjadi ibu kota Palestina. Sementara wilayah Al-Haram Al-Aqsha akan menjadi wilayah dalam pengawasan Tim Kuartet.

Sementara itu masalah hak kembali menjadi tema yang sangat sensitive. Sebelumnya Israel setuju untuk memulangkan puluhan ribu pengungsi Palestina 48 ke tanah kelahiranya di wilayah jajahan 48 dan sisanya kembali ke wilayah Negara Palestina di Tepi Barat.

Masalah keamanan. Netanyahu berusaha untuk menjamin keamanan di front sebelah timur menyusul hengkangnya Amerika dari Irak ke wilayah Palestina. Dalam bahasa rahasianya “Wilayah dibawah Kontrol Keamanan Israel”. Bangsa Palestina diperkirakan akan setuju bila yang mengawasi keamanan wilayah tersebut pasukan internasional termasuk pengawasan terhadap jembatan-jembatan di atas sungai Jordania selain eksisnya setrategi Israel dalam masa tertentu. Kalau tidak maka transaksi kesepatan akan gugur.

Kalau begitu atas apa saja kesepakatan ini akan gugur ?. yaitu evakuasi puluhan ribu pemukim Zionis. Jika setelah peluncuran pembicaraan langsung Netanyahu mengadakan perombakan terhadap komposisi pemerintahan dengan partai Kadima. Mungkin saja ini dilakukan dengan kemungkinan peyempurnaan perundingan dilakujan dalam waktu beberapa tahun.

Washington memperkirakan pemerintahnya akan menerapkan solusi dua belah pihak. Akan tetapi bisa ditebak jembatanya sangat pedih bagi Netanyahu nantinya di meja perundingan. Demikian menurut makalah Jarbuni Amerika akan membahas cara-cara untuk dapat kembali ke Negara dengan damai tanpa kesepakatan. (asy)

Yedeot Aharonot 23/8/2010

Short Url:

Coppied