Thu 8-May-2025

Netanyahu Berbahaya Tapi Tak Berdaya

Senin 23-Februari-2009

Dr. Nafez Sulaiman

Pandangan dan pengataman lahiriah manusia itu terbatas. Ia tidak bisa melihat dengan pandangan utuh seutuh-utuhnya antara sebab akibatnya. Dalam satu masalah saja kadang orang-orang memiliki pandangan yang bermacam-macam. Atau bahkan kadang-kadang seseorang berubah pandangannya. Karenanya seorang muslim dalam perjuangannya mengandalkan kekuatannya kepada Yang Maha Menliputi Segala Sesuatu yakni Allah. Seorang Muslim tidak boleh cukup dengan pandangan terbatasnya. Jika ini mengandalkannya maka ia akan hancur dan berakhir.

Allah mengajarkan bahwa di sana tidak ada kejahatan mutlak atau kebaikan mutlak. Mungkin ada suatu masalah yang lahirnya baik namun menyimpan kejahatan. Atau sebaliknya. Seperti dalam masalah peperangan yang diwajibkan namun dibenci. (Al-Baqarah: 216) Ukuran hasil yang benar bukan pada kecintaan atau kebencian namun keputusan baik buruk itu dari Allah semata.

Soal kabar bohong yang terjadi dengan Aisyah Allah menganggapnya baik bagi kaum muslimin meski lahirnya buruk. (An-Nur: 11) atau kisah orang shalih dengan Musa di surat Al-Kahfi dimana ia orang shalih melubangi perahu dan membunuh seorang anak kecil membangun tembok yang akan menimpa kaum yang enggan memberikan makan jamuan kepada mereka. Semuanya lahirnya jahat dan buruk. Namun penafsiran orang laki-laki shalih itu memberikan penafsiran baik.

Fase-fase mulia dan indah kehidupan individu dan sebuah bangsa terjadi setelah fase-fase penuh dengan ujian kedlaliman dan kesedihan. Fajar datang setelah waktu-waktu malam yang gulita. Setelah padang tandus akan ditemukan oase hijau yang menyegarkan. Semakin kuat tali mengikat maka ia sesungguuhnya akan segera putus.

Ketika Rasulullah diusir dari negarinya Mekah 10 tahun kemudian beliau kembali menaklukkannya. Elang Quraisy Abdur Rahman Ad-Dakhil Umawi lari dikejar kaum Abbasiyah ke Spanyol untuk membangun dan mendirikan peradaban Islam yang agung di sana. Atau Shalahuddin Al-Ayyubi yang lari bersama keluarganya dimasa ia masih kecil dan disembunyikan oleh orang tuanya di kotak agar tangisannya tidak didengar musuh tapi ketika besar ia membebaskan Baitul Maqdis dari kaum Salib. Atau Saifuddin yang ketika kecil dijual di pasar bersama budak-budak lainnya namun ia kemudian membebaskan Hittin dari bangsa Tatar. Atau mujahid Asy-Syahid Syekh Yasin yang tubuhya lumpuh namun ia yang membangun generasi pembebas Palestina dan mengembalikan rakyat Palestina dari umat Islam dengan sabar melawan Israel. tanda-tanda kebaikan pun sudah berada di pelupuk mata.

Sekarang mari kita lihat perkembangan baru politik Israel setelah Netenyahu ditunjuk presiden Israel untuk membentuk pemerintah Israel di masa mendatang. Banyak yang putus asa terhadap pemerintah kanan ekstrim ini yang secara prinsip tidak yakin adanya wilayah yang bisa dikuasai dengan proses perdamaian sebagaimana kelompok moderat Israel meyakini hal itu. Namun penulis menilai bahwa dalam hal ini akan banyak kebaikan bagi rakyat Palestina bangsa Arab dan Negara-negara Islam. karena:

  1. Hilangnya pilihan perdamaian seperti yang ditempuh oleh pemerintah Otoritas Palestina dan Arab moderat akan memperkuat pilihan jihad dan perlawanan dalam konflik dengan Israel.
  2. Ini akan memperkuat kesatuan internal Palestina dan kembalinya dialog nasional Palestina kepada kompas yang sesungguhnya dan semuanya akan mengarah kepada perlawanan karena itu saya berharap pemerintah nasional Palestina akan terbentuk dan Tepi Barat dan Jalur Gaza akan bersatu.
  3. Konvergensi Palestina ini akan memaksakan barisan Arab untuk bersatu antara kubu moderat dan kubu anti perdamaian. Apalagi pemerintah Amerika Serikat yang baru yang dipimpin oleh Obama ingin membangun jembatan kesepahaman dengan dunia Islam.
  4. Pemerintah Netanyahu akan menjadi pemerintah lemah walaupun jelas sekali terlihat ekstrimis para pemimpin sayap kanan dan parta-partai kanan yang akan berkoalisi. Justru akan terjadi konflik internal untuk mencapai kepentingan partisan yang sempit di samping itu mereka kini juga sedang didera kelemahan eksternal dalam hubungan luar negeri dengan sekutunya bahkan dengan Amerika dan Eropa kecuali jika mereka menerapkan politik fleksibilitas dalam kepentingan perdamaian di kawasan ini.
  5. Situasi terbaik jika Netanyahu ingin memperbaiki citranya di kawasan Timteng. Maka kemungkinan ia akan membentuk pemerintah kesatuan dengan Kadema dan Partai Buruh dan akan mengajukan konsesi politik atau manuvers politik ke arah perdamaian dengan Arab dan Palestina. Kedua opsi ini akan mengakibatkan pemerintahannya jatuh sebelum selesainya masa jabatan menurut hukum mereka (4 tahun). Sebab program pemerintah berbeda dan bertentangan dengan program yang Kadima dan Partai Buruh. Jika Netenyahu memberikan konsesi politik maka partai-partai kanan ekstrim ‘agamis’ yahudi yang berkoalisi dengannya akan marah sehingga koalisi pemerintah Israel ini akan berantakan.

Itulah sebagian isyarat dan indikasi masa mendatang menyusul pembentukan pemerintah Netenyahu. Isyarat itu memberikan harapan – dengan izin Allah – kebaikan-kebaikan jika kita menunjukkan kinerja yang baik di level Palestina dan Arab. (bn-bsyr)

Short Url:

Coppied