Sat 10-May-2025

Misteri dan Dimensi Negara Yahudi

Rabu 6-Oktober-2010

Rakan Al-Majali

(Dustour Jordania)

Slogan paling jahat dan berbahaya yang dikibarkan Israel selama seabad terakhir adalah slogan “negara yahudi”. Berbahaya dan jahat bagi sejarah Palestina dan Arab bahkan dunia internasional. Secara politis slogan ini dikibarkan untuk dengan stasiun terakhir menghabisi Palestina. Bukan itu saja identitas sejarah peradaban Palestina bangsa yang justru dianggap oleh yahudi sebagai perampas tanah mereka dan kini yahudi datang untuk membebaskannya setelah 2000 tahun. Jadi pemaksaan peresmian Israel sebagai negara yahudi dengan syarat Israel dan Amerika berarti mengakhiri Palestina dengan pukulan akhir.

Tidak banyak yang mempedulikan yahudisasi yang dilakukan Israel terhadap peninggalan bersejarah Arab yang menonjol di Tepi Barat. Belakangan ini Israel mengumumkan resmi 620 titik atau situs di Tepi Barat sebagai makam-makam yahudi murni dan penegasan bahwa identitas tanah itu semuanya yahudi.

Tidak banyak yang mempedulikan bahwa gerakan zionisme ingin segera pengakuan dan penetapan Amerika terhadap negara yahudi secara diri ketika Israel menggelar “pencaplokan Palestina jajahan tahun 1948”. Presiden Amerika Truman kala itu menolak draft yang diselundupkan oleh lobi yahudi ke gedung putih. Draft itu berisi pengakuan berdirinya entitas Israel dengan pengakuan sebagai “negara yahudi”. Draft ini yang dihapus oleh Truman meski tetap mengakui negara Israel.

Hari ini di akhir babak keputusan Amerika sudah ‘disita’ oleh genggaman yahudi. Sejak 10 tahun tepatnya sejak pidato Menlu Amerika Collin Powell pada Juni 2001 yang menyerukan agar mengakui Israel sebagai negara yahudi terjadi sejumlah perkembangan yang mengukuhkan gagasan dan proyek yahudisasi Israel. Hingga akhirnya dalam pidato terakhirnya di depan PBB Presiden Amerika Barack Obama mengungkapkan hal itu. Tepatnya ia mengatakan “Setelah ribuan tahun yahudi dan Arab bukan lagi bangsa asing di tanah asing (Palestina). Israel adalah negara yang memiliki kedaulatan dan negeri yang historis bagi bangsa yahudi.” Menurut penulis ungkapan ini lebih berbahaya dari seruan-seryan negara yahudi. Sebab di depan PBB Obama ingin membuktikan bagi dunia dan memaksa akan mengakui eksistensi sejarah bagi negara yahudi ini.

Detail perkembangan ini diperjelas di era pemerintahan Amerika Bush. Aksi serangan dan tekanan terhadap Arab dilakukan dengan dorongan “berkhidmat” kepada Israel dengan merealisasikan tahap lahirnya negara yahudi sebagai proyek zionisme.

Di awal pemerintahan Bush mafia kelompok kanan neo konservatif di pemerintahan Bush junior tidak menolak untuk terang-terangan menyerukan yahudisme negara Israel. Ini karena ada persinggungan ideologi mereka (neo konservatif kristen dengan Israel) tentang kembalinya Al-Masih dan berdirinya negara yahudi. Disamping itu untuk berkhidmat terhadap proyek zionisme. Melalui Menlunya Colin Powell pernah berpidato pada Juni 2001 bahwa dirinya meminta agar mengakui yahudisme Israel. Namun ketika ditanya oleh seorang wartawan ternyata Colin merasa dirinya tidak menyampaikan hal itu. Ternyata setelah diinvestigasi Dubes Israel di Washington mengontak deputi Amerika Richard Armitage dan meminta agar menyelipkan pidato Colin tentang yahudisme negara Israel. Armitage mengaku bahwa dubes Israel mengontaknya namun dia mengatakan dirinya lupa hal itu dan yang bertanggungjawab adalah David Miller yang menulis draft pidato. Permintaan dubes Israel itu adalah karena tekanan tidak langsung dari kantor-kantor Cheney Rumsfeld Wolfowitz dan lain-lain.

Setelah itu tahun 2004 Presiden Bush junior mengulang-ulang ajakan pengakuan (secara undang-undang resmi) tentang negara yahudi Israel. hal itu ditegaskan oleh Bush dalam kunjungannya di kawasan Timteng tahun 2005 dan ditegaskan lagi di Syarm El-Syeikh yang isi pidatonya sama dengan pidato Sharon yang menfokuskan pada negara yahudi dalam pertemuan antara dua pimpinan Amerika – Israel itu.

Masalah yahudisme negara Israel bagi politsi Israel adalah titik konsen “keras” dari segitiga Olmert – Livni – Barak. Artinya sebelum Netanyahu Lieberman dan Barak memerintah yang berjalan di jalan yang sama. Jalan ini sudah mengkristal sebagai strategi zionis permanen karena akan mampu menghabisi Palestina dari akalnya mencuri seluruh wilayah Palestina mengakhiri eksistensi bangsa Palestina dengan cara disembelih dan diusir dengan cara apapun dengan klaim mewujudkan janji “kembalinya yahudi” ke tanah air mereka 2000 tahun lalu. (bn-bsyr)

Short Url:

Coppied