Gaza – Pusat Informasi Palestina: Kepala biro politik Hamas Khaleed Meshaal tiba untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir di Riyadl dalam kunjungan resminya Rabu (15/7). Kunjungan berlangsung dua hari. Kunjungan ini pertama kalinya sejak raja Saudi Salman bin Abdul Aziz memegang tampuk kekuasaan di kerajaan Saudi dan pertama kalinya sejak Juni 2012.
Bukan Spontan
Pengamat politik Adnan Abu Amir menilai kunjungan Meshal dan delegasi Hamas ke Saudi bukan spontanitas namun sudah direncanakan. Kepada Pusat Informasi Palestina Adnan menjelaskan ada isyarat positif yang ditangkap Hamas sejak Raja Salman berkuasa dalam berbagai kebijakan.
Kunjungan itu positif dan akan membuka banyak peluang mengembangkan dan membangun hubungan bilateral. Pada saat yang sama ini akan membuka peluang bagi Saudi berperan dalam persoalan Palestina.
Meski tak ada agenda resmi yang diumumkan namun tema pembahasan pertemuan tidak akan keluar dari persoalan Palestina.
Sebelumnya melalui elitnya Hamas menegaskan dalam beberapa kesempatan ingin mengembangkan hubungan dengan Saudi dan mengakhiri fase kebekuan hubungan yang terjadi di era Raja Abdullah karena peran penting Riyadl di kawasan Timur Tengah.
Inisiatif Dunia Dekati Hamas
Sementara itu pengamat politik Ala’ Rimawi menegaskan dunia internasional mulai membangun hubungan dengan Hamas setelah semua pihak menyadari gerakan ini memiliki pengaruh dan tidak mungkin melewatkannya jika ingin memecahkan persoalan Palestina.
Rimawi menegaskan kepada Pusat Informasi Palestina Eropa mulai bicara kemungkinan dialog dengan Hamas karena telah menjadi kekuatan yang diperhitungkan di arena Palestina. Sejumlah delegasi Eropa beberapa saat belakangan berdatangan ke Jalur Gaza.
Bukan rahasia juga bahwa Inggris menawarkan kepada Hamas untuk menjadi tuan rumah dialog Eropa – Hamas. Trend dunia internasional mendekati Hamas menunjukkan kehadiran Hamas di kawasan semakin diperhitungkan dan gerakan ini menjadi kepentingan bersama.
Agenda Kunjungan Hamas
Soal agenda kunjungan Meshaal pengamat politik Rimawi mengisyaratkan persoalan yang dibahas mencakup Gaza blokade dan rekontruksi serta rekonsiliasi. Ini terutama karena Saudi pernah memiliki peran.
Sikap Saudi terhadap Hamas ini dinilai sebagai indikasi perubahan politik luar negeri Saudi saat ini. El-Khaleej Online mengutip elit Hamas bahwa Meshal akan membahas perbaikan hubungan Hamas dengan Saudi yang belakangan mulai membaik secara perlahan.
Elit Hamas mengungkap agenda kedua yang akan dibahas adalah mengulang peran Saudi di Palestina dan menyempurnakan usaha presiden Amerika Jimmy Carter selama beberapa bulan terakhir untuk mendekatkan orientasi Fatah dan Hamas dan meneken “Kesepakatan Makkah 2. Soal gencatan senjata di Jalur Gaza juga menjadi agenda selenjutnya. (at/infopalestina.com)