Tue 6-May-2025

Mereka Tidak Takut Negara Israel

Selasa 15-Juli-2008

Yaser Zaaterah

Harian Dostor Jordania

Ini sebuah judul tulisan penasehat Sharon Dove Faisgalas beberapa hari lalu di harian Yediot Aharonot. Ia membicarakan sejumlah indikasi perundingan soal tawanan dengan Hizbullah dan Hamas di satu sisi dan antara Israel di sisi lain.

Dalam tulisan itu banyak pandangan yang penulisnya tidak sendirian di media Israel. Ia membicarakan kolom dan analisis yang dibicarakan oleh tokoh Israel dimana pasukan Israel dan kemampuannya tidak lagi memiliki kekuatan. Bukan saja sejak kekalahan di Juni 2006 dengan Hizbullah Libanon tapi sebelumnya sudah lemah. TV 10 Israel menyebutkan bahwa sepertiga pasukan Israel yang ikut dalam perang mengalami tekanan jiwa.

Penulis di atas membicarakan hinaan yang dilakukan Hasan Nasrullah terhadap Mossad dan keyakinannya bisa menculik pasukan Israel dan perundingan dengan Israel soal tawanan Hizbullah dan syarat dikembalikannya mereka. Yang paling penting dari ini adalah jaminan penulis ini bahwa Israel pasti lemah dan bahwa Israel sebagai negara yang tidak layak ditakuti.

Penulis kemudian mengatakan dulu dibanggakan oleh para moyang Israel namun kin Mossad dilecehkan oleh Hasan Nasrullah untuk kemudian dikirim ke neraka. Ia mengatakan Israel hari ini tidak sama dengan Israel kemarin.

Soal Hamas penasehat Sharon ini mengatakan roket-roket yang mereka lepaskan tanpa gentar sedikitpun telah memaksa Israel membebaskan blokade dari Jalur Gaza. Hamas menahan serdadu Israel dan memainkan perundingan soal pembebasannya. Ia menambahkan meski dalam keadaan sengsara tapi pengikut Hamas berundingan dengan dan mampu mengancam serta meminta syarat-syarat. Jadi benar-benar tidak ada seorang pun yang takut kepada Israel.

Ia menilai bahwa senyuman Hasan Nasrullah dan penunjukan telunjuk Sami Abu Zuhri menunjukkan tidak ada rasa gentar kepada Israel. Namun ia mengatakan kondisi mental dunia ini memiliki arti penting terhadap keamanan nasional sebab Israel yang lemah secara zahir merupakan tragedi. Jika tidak ada negara yang gentar dengan Israel maka sangat sulit mengamankan negara penjajah itu.

Itulah gambaran baru negara Israel. Apa yang dikatakan oleh penulis Israel ini adalah hakikat yang tidak bisa dilihat oleh pihak yang kalah yaitu Israel sendiri. Di sini ada entitas negara yang tidak paham kecuali bahasa kekuatan. Sementara di sini lain kelompok perlawanan semakin kuat.

Untuk kesekian ribu kalinya kita mengatakan proyek zionisme kini mengalami kemunduran. Jika yang kalah “Israel” untuk melihat hakikat maka umat tidak akan memberikan kesempatan untuk kepada mereka (Israel) untuk mengalahkan mereka dalam kondisi apapun. (bn-bsyr)

Short Url:

Coppied