Mustafa Shawaf
Ditengah meningkatnya ancaman Israel untuk kembali melakukan agresinya ke Gaza dan ditengah serangan udara yang tak henti-hentinya menderu deru di langit Gaza kita mendengar suara yang tak tahu arti dari kemuliaan juga tak mengenal arti pembelaan terhadap negaranya. Ia tidak merasa aman kecuali berlindung dibalik kaki kaum penjajah walau dengan terhina dan terlecehkan. Anda melihat perlawanan terhadap Israel adalah suatu kesalahan yang harus diperbaiki jangan diulang kembali. Suatu kesalahan bila menggunakan cara-cara perlawanan dalam menghadapi penjajahan. Rakyat Palestina harus mencari alternative lain selain perlawanan.
Kita wajib membatasi pemahaman kita dan mengenal siapa musuh kita. Kita harus menjawab kembali pertanyaan benarkan Israel itu musuh perampok penjajah yang harus diperangi dan diusir dari negeri ini ?. apakah Israel itu sahabat sejati tetangga yang baik. Perbedaan kita dengan mereka hanya bersifat parsial tidak sampai melakukan perlawanan. Kita harus mengajak dialog mereka dan mengungkapkan penolakan kita melalui demo-demo damai dan mengusung dahan-dahan zaitun atau duduk bersama dalam satu meja bersulang dan gentian bernyanyi kemudian kita ungkapkan beberapa perbedaan yang bisa diselesaikan. Tidak perlu melakukan sejumlah pertemuan dibawah lampu hijau ataupun yang lainya.
Wahai orang-orang yang mengkriminalkan perlawanan dan menganggapnya sebagai satu kesalahan apakah kalian tidak pernah membaca sejarah ?. apakah kalian tidak mengenal cara-cara yang dilakukan Israel dalam menjajah negeri ini ?. bagaimana anda bisa mengusir mereka. Bukankah perlawanan adalah satu-satunya cara rakyat Palestina dalam membebaskan negerinya dari rantai perbudakan yang menghinakan ?.
Israel adalah musuh dan musuh harus dilawan. Oleh karena itu perlawanan adalah kebutuhan mendesak. Bergabung dengannya merupakan kewajiban setiap yang mampu. Mengkriminalkan perlawanan sama dengan criminal. Maka selama di sana ada penjajahan perlawanan akan selalu ada karena dialah satu-satunya cara untuk mengusir penjajah. Mungkin terkadang perlu pada perundingan sebagai sarana untuk membantu perundingan dan perlawanan secara damai. Akan tetapi perlawanan merupakan basis pemberangkatan dan cara yang paling jitu untuk menghadapi musuh. Karena sulit tercipta perundingan saja tanpa perlawanan. Tetapi bisa saja perlawanan dilakukan tanpa perundingan.
Perundingan wahai saudara mereka telah mencobanya dan sepanjang tahun mereka melakukannya. Namun apa yang kita peroleh selain bertambah parahnya siksaan dan permukiman dari Zionis. Semakin tingginya tindak terorisme Israel. Yang menyebabkan tingginya pelanggaran dari kelompok permukiman di Tepi Barat adalah buah dari tidak adanya perlawanan. Seharusnya aparat keamanan dalam memberikan pengamanan kepada rakyat Palestina dan melawan penjajahan justru sebaliknya malah mengamankan kaum penjajah dan bekerja sama dengan mereka.
Tanpa perlawanan kita akan merugi. Apa yang tersisa ini akan juga hilang. Masalah Palestina akan berakhir dan hilang sama sekali. Apakah ini bukan termasuk mengkriminalkan perlawanan. Tanyakanlah wahai orang-orang yang telah mengkriminalkan perlawanan kepada orang yang telah berpengalaman dalam perlawanan atau kepada para pemilik setrategi dan pemikiran atau kepada para pembuat undang-undang serta piagam kesepakatan. Apakah perlawanan dilegalkan bagi bangsa yang terjajah atau justru sebuah kejahatan. Apakah kelemahan atau keberpihakan serta kezaliman menggugurkan perlawanan sebagai cara untuk memerdekaan ?
Tak syak lagi jawabanya adalah bahwa perlawanan adalah sarana untuk menghadapi penjajahan dimana saja dan kapan saja.
Wahai para pejuang perlawanan janganlah kalian tanggapi suara-suara miring tentang kalian. Persiapkanlah diri-diri kalian untuk mempertahankan tanah dan manusianya dengan semua kekuatan yang ada. Musuh takkan mampu menaklukan kita cepatlah wahai pejuang perlawanan !. bangkitkan perlawanan memenuhi janjinya. Guyurkanlah musuh-musuh kita dengan air kematian. (asy)
