Media massa Israel mempromosikan bahwa Arab sendirilah yangmemecah belah selama beberapa tahun terakhir. Asumsinya proses pecah belah ituakan berakhir dengan pembagian sebagaian negara-negara Arab menjadi beberapanegara lain sehingga akan muncul entitas-entitas baru di kawasan dan TimurTengah akan menjadi bentukan baru dalam jangka waktu cukup lama.
Salah satu imbas negative Arab Spring adalah makin memecahbelah masyarakat Arab dan meluaskan gap perpecahan antara kelompok agamis dansekuler antara tokoh negara dan kelompok nasionalis ekstrim antara sunni dansyiah. Konflik-konflik yang melahirkan peperangan berkelanjutan di sebagiannegara Arab akan berujung kepada pembagian wilayah. Demikian prediksi sebagianpakar dunia Arab seperti klaim sebagian medka Israel. Meski hanyaprediksi  namun seakan menjadi lumrahbahwa &ldquoTimur Tengah esok&rdquo menjadi teka-teki yang kontroversial.
Kudeta atas presiden Muhammad Mursi melahirkan otoritasdictator di negeri ini dan melahirkan konflik-konflik antara keluartan IkhwanulMuslimun di satu sisi dan lembaga negara resmi di sisi lain. Ini terjadi ditengah kekerasan berkelanjutan terhadap warga minoritas di sana takni kaumKoptik. Selain itu juga ada kecenderungan imigran dari semenanjung Sinai kedalam Mesir sebab di sana tak ada kedaulatan negara kecuali hanya wilayahmiliter.
Libia akan terpecah menjadi tiga entitas loyalis revolisi17 Februari yang memerangi rezim Muammar Qadafi akan menguasai sebagian wilayahnegeri bagian barat. Jenderal Khalifah Haftar akan menguasai bagian timur.Sementara wilayah bagian selatan Libia akan berada di bawah kekuasaan puluhansuku-suku baduwi dan diprediksi mereka akan mendirikan satu negara suku-suku.
Libanon dalam waktu dekat akan terbelah benar-benar bahkanbisa lumpuh. Iran yang didukung Hezbolah menghalangi terpilihnya presidenKristen Maroni yang mendapatkan &ldquokonsesus&rdquo penuh dari rakyat. Sementara diwilayah selatan Libanon dalam kekuasaan Hezbollah. Suku Druze menguasai wilayahperbukitan seperti yang berlaku selama ratusan tahun sebelumnya. Sementarakelompok Kristen menguasai wilayah sepanjang timur Beirut hingga Tripoli dankelompok Sunni menguasai Tripoli dan sebagian wilayah cukup luas di ibukotaBeirut.
Di Irak Usai jatuhnya rezim Sadam Husain dan keluarnyaAmerika Serikat dari sana konflik-konflik dan persetujuan antara Sunni danSyiah di wilayah utara Irak. Di distrik Kurdistan Erbil akan didirikan negaraKurdi negara Syiah akan didirikan di wilayah Bashrah dan sunni akan menguasaiwilayah ibukota Bagdad Mosul dan Faluja.
Sudan dan Yaman sudah dibagi-bagi. Di Selatan Sudah sudahdidirikan republic Sudan Selatan dengan ibukota Juba sementara utara Sudan masih dalam kekuasaanpresien Umar Basyir. Kini berita-berita media membicarakan kemungkinanberdirinya negara ketiga di provinsi Darfur.
Yaman adalahnegara yang selama puluhan tahun sudah terbelah kemudian menyatu ditahun 1990. Sementara kini di tengah gagalnya revolusi kelompok Houthimemanfaatkan kekosongan politik untuk mendirikan entitas Syiah di wilayahSelatan Yaman sementara Sunni merebut wilayah wilayah utara yang dekat denganSaudi sebagai pendukungnya.
Ini bukan kondisi Timur Tengah 20 tahun lalu. Realita membuktikanbahwa stabilitas di sana jauh dari capaian. Namun pada saat yang sama kitatidak mungkin melepaskan entitas zionis penjajah dari keterlibatan dalam &ldquoproyekbelah bambu&rdquo ini sejak lama. Yang diuntungkan pertama kali dari pecah belah iniadalah entitas penjajah zionis yang melihat bahwa negara Arab manapun menjadiancaman serius bagi mereka dan penjajah ini ingin berubah menjadi entitaspaling besar di antara entitas-entitas yang sudah terpecah-pecah itu. (at/pip)