Dr. Salman Muhammad Salman
Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk meringkaskan apa yang disampaikan Sekjen Hizbullah Hasan Nashrullah dalam beberapa jumpa pers sejak tiga pecan lalu.
1. Ia ingin menjelaskan pada kita bahwa tidak akan pernah terima tudingan terhadap Hizbullah sama sekali. Ia yakin si penuding jatuh pada masalah lain. Secara jelas ia mengatakan menolak tudingan tersebut sama dengan persatuan Libanon itu sendiri.
2. Ia ingin menegaskan kerancuan sikap mahkamah internasional sekaligus membersihkanya serta menyebut para penuntutnya meupakan bagian dari hegemoni politik internasional. Dengan demikian ia takkan pernah mau bekerja sama dengan mereka. Padahal pada saat yang sama pihaknya akan menerima selama pemerintahan Libanon menerima dan selama tidak terjadi ancaman terhadap pergerakan persatuan Libanon sebagai asas yang paling penting. Maka kedustaan mereka masih bias ditolerir.
3. Melalui data-data dan solusi yang ditawarkan Nashrullah ingin mengarahkan pandangan kepada pihak yang paling diuntunngkan atau pemain yang berbahaya atas sikap moderta negaranya. Bahwa tudingan Israel saat ini tidak datang secara tiba-tiba tetapi merupakan rangkaian dari data dan pola fikir setrategis untuk semua pihak yang masih mempunyai nasionalisme logis transfaran dan menilai masalah secara obyektif.
4. Nashrullah ingin menegaskan tentang kemunafikan dunia yang pura-pura tidak tahu terhadap semua isyarat yang mengarah pada Israel serta ketakuatan sejumlah pihak di Libanon atas tanatangan yang mungkin dihadapi akibat tudingannya ke Israel. Secara subtansi ia menerima bahwa mayoritas elemen Libanon yang ada sekarang ini dianggap munafik baik secara sadar atau terpaksa. Oleh karena itu ia harus berusaha menjadikan resiko atas penerimaan tuidngan tersebut sebagai tudingan pihak lain tanpa isyarat apapun. Ia juga membebanlan kepada siapa saja yang sangat mudah menuding orang lain. Ini adalah kebijakan yang diyakini kebenarannya tampaknya hal ini merupakan rangkaian dari sikap Hizbullah.
5. Dengan pernyataanya Nashrullah ingin mengembalikan hak-haknya setelah pengumuman pengadilan bahwa ia bersikap menentang pengadilan tersebut dan menempatkanya berseberangan dengan pihak Libanon. Ia menjelaskan tentang sejauh mana kepercayaan yang mesri diberikan kepada pengadilan internasional yang sedang mempolitisi dasar-dasarnya.
Secara alami timbul keraguan dari rivalnya sebagai akibat pertentangan partai dalam negeri atau karena kecendrungan terhadap pihak luar. Secara ringkas keraguan pihak luar terhadap Hizbullah sebagai berikut.
1. Mereka meragukan dari sisi militerisme Israel. Bahwa mereka akan menolak teori Nashrullah serta berusaha meyakinkan pihak lain agar menentang Hizbullah baik di tingkat Negara Arab atau Libanon sendiri sebagai awalan untuk menjadikan Hizbullah partai yang terlarang dan bersalah akibat perangnya dengan Negara besar.
2. Mereka juga meragukan dari sisi militerisme Barat. Kehanyakan mereka tidak banyak berbeda dari sikap pertamanya selain mungkin mempengaruhi sikap Libanon terhadap Suriah. Pada tahap pertama mereka sangat keras terhadap Suriah. Tudingan kepada Hizbullah hanyalah efek. Tapi sekarang isyarat-isyarat tudingan terhadap Suriah secara langsung mulai berkurang gantinya makin terkonsetrasi pada Hizbullah. (asy)