Hasan El-Atthar
1. Mendukung lembaga-lembaga keilmuan dan pusat studi strategis yang diorganisir oleh orang Amerika asal Arab.
2. Mengembangkan hubungan dengan lembaga-lembaga ilmiah dan pusat studi strategi yang dipimpin dan diorganisir oleh Amerika yang netral yang bekerja untuk kepentingan negeri mereka dan mendanai studi yang disiapkan oleh lembaga tersebut untuk kepentingan Amerika yang beroperasi di Arab.
3. Mendukung para peneliti akademisi politisi Amerika yang mengalami tekanan dari lobi Israel akibat sikapnya yang mendukung kepentingan Arab.
Di tengah keraguan terhadap kemampuan Bush di akhir masa jabatannya dalam mengatasi masalah inti dalam memberikan solusi dua negara (Israel dan Palestina) ada sejumlah indikasi yang menunjukkan bahwa Yahudi Amerika yang melakukan tekanan langsung kepada Kongres Amerika dan lembaga pembuat keputusan Amerika. mereka mulai cenderung kepada gagasan solusi alternatif yang menyikapi orang Palestina yang lebin mendekati konsep negara federal yang akhirnya mendorong kepada pendirian satu negara dengan dua bangsa. Buktinya adalah setelah enam dasawarsa dibentuknya Israel pada Mei 2008 muncul sebuah organisasi pertama Yahudi Amerika yang fokus mendukung politik Amerika. Yakni politik Amerika yang meyakini aksi perdamaian hakiki di Timur Tengah “G Street”. Organisasi ini merupakan tantangan bagi lembaga terkuat yang membela Israel yahudi AIPAC.
Organisasi baru ini memutuskan untuk menentang ekstrimisme Israel Amerika. sebab sikap ekstrimisme tersebut hanya akan merugikan kepentingan Amerika dan Israel dan masa depannya di kawasan Timteng. Organisasi baru ini mengusung jargon “Mendukung Israel mendukung untuk perdamaian”. Organisasi ini di isi oleh Jeremi ben Ame mantan penasehat pemerintah Presiden Bill Clinton Daniel Leivi mantan penasehat Ehud Barack. Mereka sebagai pendiri. Dalam pernyataan pertama mereka menyerukan untuk meredifinisi
Mereka akan mendukung sejumlah kandidat yang bisa menyuarakan gagasan-gagasan mereka di Kongres.mereka sudah menganggarkan 15 juta dolar hingga puluhan juta dolar dalam waktu dekat untuk menghadang lobi AIPAC yang kini memiliki celengan 100 juta dolar dan jumlahnya 100 ribu orang di 18 distrik Amerika.
Diperkirakan dana sumbangan kepada organisasi baru ini akan bertambah karena dukungan terhadap Barack Obama naik. Sebab Obama dianggap ilham bagi kaum liberal Amerika yang ingin mencairkan gagasan politk di Amerika.
Para pengamat memperkirakan organisasi G Street akan menciptakan perbedaan baru secara politik dan ideologi antara Yahudi Amerika yang belum terjadi sebelumnya. Diperkirakan ini awal baru terciptakanya kesepakatan baru dengan pihak-pihak di Arab. G Street mendukung ditariknya pasukan Amerika dari Irak membangun hubungan kasih sayang dengan Suriah menghindari konfrontasi dengan Iran. Sikap-sikap ini bertentangan 180 derajat dengan sikap AIPAC.
Penulis yakin bahwa ini adalah peluang sejarah bagi negara-negara Arab untuk mendukung organisasi baru ini setelah dikaji tujuan dan strateginya. Yakni dengan melakukan kerjasama dan koordinasi dengan lembaga-lembaga ilmiah dan pusat studi startegi yang dikelolah oleh warga Amerika asal Arab yang dikenal memiliki pembelaan terhadap masalah Arab terutama masalah Palestina. (bn-bsyr)