Thu 8-May-2025

Komunitas Internasional untuk Solidaritas Perlawanan Arab

Minggu 24-Januari-2010

Husain Athawi

Al-Wathan Qatar

Pada 15 – 17 Januari lalu digelar forum Arab internasional di Beirut untuk mendukung perjuangan perlawanan. Perwakilan partai kelompok gerakan tokoh organisasi internasional dari kelompok Islam Arab dan lokal Libanon. Jumlahnya mencapai 3000 orang. Kebanyakan peserta tidak bisa hadir karena hambatan prosedural yang datang terlambat datang. Jika tidak ada halangan diperkirakan 5000 tokoh dari seluruh dunia hadir dalam forum itun.

Tokoh internasional paling menonjol dalam forum itu adalah mantan Menteri Kehakiman Amerika Ramzi Clark kolumnis Statali Cohen Iyan Backer dari Amerika George Gollaway dan mantan ketua parlemen Belgia.

Hebatnya mereka semua datang memenuhi undangan ini sebagai bentuk dukungan mereka terhadap perlawanan sebagai hak setiap bangsa dalam menghadapi penjajahan demi kemerdekaan kebebasan harga diri dan kehidupan yang layak. Sebab kolonialisme barat bertujuan menekuk lutut bangsa-bangsa di kawasan menghabisi kekayaan alam terutama minyak yang merupan urat nadi negara-negara industri. Karenanya hasil forum ini begitu penting.

Momen

Forum ini tidak mungkin digelar di Beirut jika pilihan dan legalitas perlawanan secara resmi di Libanon belum mengkristal. Sebelumnya terjadi konflik panjang di Libanon antara kelompok perlawanan dan kelompok pembela bendera proyek Amerika. Sebelumnya ada keputusan 1559 yang melucuti senjata perlawanan dan memaksakan proyek Amerika di Libanon.

Proyek Amerika di Libanon berakhir dengan terbentuknya pemerintahan kesatuan nasional dan kelompok perlawanan menjadi pilihan yang legal. Dua menteri di pemerintahan ini menjadi representasi kelompok perlawanan. Indikasi kemenangan historis. Kelompok perlawanan tidak boleh dilewatkan. Kekuatan Israel dan tangan kanan Amerika dan barat gagal menghabisi perlawanan selama 33 hari dalam agresinya di tahun 2006.

Perubahan politik penting menciptakan kondisi Libanon yang bisa menerima perhelatan forum besar ini. Peserta forum datang jauh-jauh demi memberikan saham mendukung sikap merdeka dan menelanjangi tujuan konspirasi barat serta mengembalikan citra perlawanan yang jauh dari konsep terorisme barat. Citra terorisme yang selama ini dilekatkan kepada perlawanan di Palestina Libanon Irak Afganistan.

Perimbangan kekuatan ini menciptkan kekuatan blok baru termasuk di politik Turki. Negeri terakhir ini mengalami transisi dari pembela blok Israel menjadi blok pendukung perlawanan terhadpa kejahatan Israel. Karenanya kehadiran Turki dalam forum menjadi begitu penting sebagai pendukung utama perlawanan.

Indikasi

Para tokoh peserta forum Beirut ini menegaskan dukungan mereka terhadap penjajahan dan kolonialisme. Ini adalah babak baru perjuangan dan dukungan perjuangan perlawanan bangsa Arab Libanon Palestina Irak. Ini tanpak dalam hal-hal berikut:

Aksi-aksi unjuk rasa rakyat sipil menentang agresi Israel di Libanon tahun 2006 dan agresi Israel ke Gaza tahun 2008 -2009.

Berlanjutnya dukungan terhadap ketegaran bangsa Palestina yang terblokade di Jalur Gaza. Ini diwujudkan dalam aksi pengiriman konvoi-konvoi bantuan kemanusiaan. Terakhir adalah konvoi bantuan Lifeline yang dengan susah payah masuk ke Jalur Gaza. Berkat ketegarannya mereka berhasil masuh Gaza dan menyampaikan bantuan kepada negara-negara Eropa.

Koordinasi dan kerjasama antara kelompok dalam membantu Jalur Gaza dan dukungan perlawanan Arab di seluruh dunia menunjukkan makin kuatnya “bersama” melawan penjajah kolonialisme dan mewujudkan kemerdekaan nasional.

Forum ini digelar pada saat Amerika mengalami dilematis besar di Irak dan Afganistan yang keteteran menghadapi perlawanan yang kuat. Kerugian nyawa dan materi mereka semakin meningkat. Krisis ekonomi dan keuangan mendera mereka.

Fenomena perlawanan dan menentang Israel semakin kentara di jajak-jajak pendapat internasional dan pemberitaan media termasuk di Eropa. Ini yang menyebabkan Amerika mengeluarkan undang-undang pemberian sanksi kepada owner satelit Arab yang menyiarkan dukungan perlawanan dan menentang hegemoni Amerika yang mendukung penjajah Israel. Namun forum itu membongkar kedok busuk Amerika yang ingin membungkam kebebasan pers yang tidak seruju dengan politik Amerika.

Hasil

Forum ini tentu bertujuan mengkoordinasi upaya perlawanan dalam menghadapi politik Amerika yang ingin mencitrakan buruk tentang perlawanan. Pidato Hasan Nashrullah pimpinan perlawanan Islam di Libanon Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misyal dan ketua persatuan ulama Islam di Irak Harits Dlari menegaskan pentingnya menghadapi langkah Amerika memperburuk citra perlawanan.

Ada kesadaran kolektif peserta forum tentang pentingnya perjuangan membela perlawanan bersenjata dan hak legalnya secara hukum dan manusiawi dalam menghadapi penjajah. Membela diri adalah hak yang dijamin undang-undang dan konvensi internasional. Para peserta menuntut dibentuknya “komite menindaklanjuti koodrinasi” dan followup menerapkan rekomendasi-rekomendasi forum. Terutama rekomendasi untuk bekerja menghadapi segala macam upaya beracun yang bertujuan menghabisi perlawanan dan mencitrakannya dengan citra buruk.

Perjuangan saat ini adalah perjuangan melawan terminologi dan pemahaman menyesatkan tentang perlawanan yang disebarkan oleh media massa Amerika dan barat. Perjuangan saat ini adalah membuka kedok aksi-aksi terorisme yang dilakukan agen CIA dan Mossad terhadap warga sipil di Irak dan Pakistan yang kemudian ditudingkan pertanggungjawabannya kepada kelompok perlawanan. Perjuangan melawan opini ini tidak kalah pentingnya dalam perjuangan di medan pertempuran. Kemenangan opini akan menyempurnakan kemenangan militer melawan penjajah. Kemenangan di sini akan memutus jalan bagi para penjajah dan kaum konspiratif untuk keluar dari krisis dan dilematis dan menggagalkan target mereka di bidang militer dan politik. (bn-bsyr)

Short Url:

Coppied