Sat 10-May-2025

Ketika Israel Minta Ganti Rugi dengan Perang

Selasa 29-Juni-2010

Jallal Arif

(Elbayan Emirat)

Ketika presiden Israel Simon Perez bicara soal bahaya isolasi dunia terhadap Israel dan pengaruhnya yang mendalam terhadap hilangnya legitimasi hukum dan moral serta eksesnya secara politik dan ekonomi sesungguhnya srigala tua srigala tua Israel tidak sedang berperan sebagai penasihat dan penganjut. Namun ia menyadari betapa besar dilemma yang dilalui Israel. Ia jauh lebih menyadari dari pada respon pemerintah sayap kanan pimpinan Netanyahu dalam menghadapi kecaman dunia yang mengepungnya. Fenomena baru ini bisa jadi akan menggiring Israel kepada tragedy besar jika terus menolak upaya perdamaian dan menutup diri dalam menemukan solusi politik yang dijaminkan oleh Amerika dan dinyatakan sebagai kepentingannya juga kepentingan Israel juga.

Si srigala tua ini juga paham dengan apa yang dipahami oleh Menhan Israel Barak yang menagangi sendiri hubungan dengan pemerintah Obama. Pemerintah Obama juga ingin memastikan kebenaran alasan untuk menjaga Israel dan melarang segala kemungkinan memberikan sanksi kepadanya atas tindakan kejahatannya terakhir kejahatan terhadap Freedom Flotilla. Israel beralasan akan tetap berusaha menjaga perdamaian Arab – Israel.

Dengan demikian pemerintah Amerika akan menunggu jawaban Netanyahu dalam kunjungan yang akan dilakukan bukan saja soal krisis terakhir dan blokade Gaza bahkan jawaban soal nasib perundingan dengan otoritas Palestina terutama dalam masalah perbatasan negara Palestina yang dijanjikan dan penghentian permukiman yahudi setelah penundaan hingga bulan September.

Simon Perez juga sadar dan paham apa yang dipahami Barack soal rencana Amerika di satu sisi dan kepentingan Israel sisi lain dimana ini membutuhkan perubahan pemerintahan yang didalamnya adalah Kadema dengan mengorbankan Lieberman dan sebagian partai kanan ekstrim lainnya.

Seperti biasanya Netanyahu bersenjata dengan sikap khas kanan ekstrim Israel dalam menolak sikap cara Barak agar lebih kuat dalam menawar sikap Amerika. Namun yang terjadi melampaui hal itu bahkan Amerika pun dikejutkan. Netanyahu pun mengumumkan pembangunan 1600 unit pemukiman baru di Jerusalem penggusuran rumah warga Palestina. Amerika meminta penjelasan. Menteri Israel Kats menegaskan pemecahan masalah Gaza adalah dengan memindahkan problema ini ke Mesir dan diminta untuk bertanggungjawba di sana. Amerika diam. Kemudian Menli Israel Lieberman mengulang tuntutannya soal pertukaran tanah dan warga dengan Tepi Barat dan ingin melepaskan diri dari warga Arab 48 atau mayoritas mereka dalam perundingan ke depan.

Yang terpenting datang dari geng Netanyahu penasehat besarnya dan ketua majlis keamanan nasional Aozi Aradi bahwa tidak ada solusi dua negara sebab pendirian negara Palestina adalah ancaman legitimasi Israel. Ia menolak seruan Ehud Barak dan Tspi Livni bahwa Israel butuh prakarsa damai untuk mengeluarkan diri dari blokade dan isolasi dunia.

Penasehat terdekat PM Israel bukan hanya membuang jauh-jauh pondasi upaya pemerintah Amerika bahkan ia mengatakan “Amerika membicarakan soal pilihan militer melawan Iran atau lainnya mereka tidak bertanya apakah itu legal apa tidak. Tapi pertanyaannya apakah itu bermanfaat buat kepentingan barat atau tidak?? Maka Israel harus bersikap yang sama.”

Disamping mengusulkan hal-hal di atas Aradi juga meminta akan menyerahkan penuh kepada Israel untuk menggelar perang tanpa menanyakan legalitasnya. Seperti halnya yang dilakukan Amerika ketika menyerang Irak atau ketika menyerang Iran.

Apa yang akan dilakukan Amerika terhadap sikap Israel ini? Apakah akan tegas terhadap Netanyahu? Apakah Amerika tetap akan mengumumkan sikapnya mengusulkan solusi dua negara dan minta kepada dunia agar memberikan sanksi kepada kejahatan Israel? ini tidak akan terjadi. Amerika akan menfokuskan upayanya untuk melanjutkan perundingan yang tidak akan beranjak kemana-mana. Amerika akan mengamini soal peringanan blokade Gaza sebagai. Amerika akan menekan Otoritas Palestina agar Rafah menjadi poin dalam permaianan perundingan dengan Hamas. Amerika akan menekan Arab menyetujui perundingan untuk menghalangi ledakan kemarahan public. Amerika akan berusaha mewujudkan perundingan damai Israel dan Turki.

* Wartawan Mesir

Short Url:

Coppied