Mon 5-May-2025

Kemauan Politik dan Realitas Perubahan

Kamis 3-Januari-2019

SituasiPalestina dengan komplikasinya di tahun baru (2019) ini memasuki kurvaberbahaya akibat langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Otoritas Palestina dan Ketua Gerakan Fatah MahmudAbbas utamanya dan paling serius adalah pembubaran Dewan Legislatif Palestinadan pengumuman waktu pelaksanaan pemilihan umum tanpa konsensus nasional.

Masalahnya tidakberhenti hanya pada pembubaran dewan legislatif dan penetapan waktu pemilihanumum saja namun Abbas dan para pejabat Fatah serta para sekutu mereka di PLOterus menyerang Hamas dan memperingatkannya jika menolak untuk berpartisipasidalam pemilihan. Ini adalah pengulangan kebijakan yang sama terhadap JalurGaza dan merupakan kelanjutan pendekatan yang sama dalam eksklusivitas pemberanngusandan penculikan kekuasaan.

Sesungguhnya kemauanpolitik yang tulus dan keinginan nasional yang sesungguhnya untuk melakukanperubahan membutuhkan tindakan yang bertanggung jawab dan bergerak dari sudutpandang kolektif yang percaya pada partisipasi bukan kuota akan tetapi itutampaknya bukan konflik atas legitimasi namun niat pemisahan yang disengajamengabaikan Jalur Gaza dan mengarahkan langkah-langkah yang lebih keras terhadapHamas karena menolak semua dikte dan persyaratan lewat kekuasaan untuk melayanitujuan kejahatan kolonial internasional untuk menghancurkan keteguhan danketabahan yang dikokohkan oleh perlawanan.

Barang kaliyang masih teringat dalam benak bahwa selama beberapa dekade pada tingkatdunia Arab dan bukan wilayah Palestina pemilihan umum lebih dekat mirip hanya formalitassemata guna melucuti keinginan rakyat untuk diterjemahkan sesuai dengankehendak para penguasa bahkan meskipun jika rakyat memiliki keinginan sebaliknya.Kita menemukan potret yang berbeda-beda dari sikap partai-partai danfraksi-fraksi politik yang berbeda-beda antara mendukung dan memboikot dan meragukanvaliditas pelaksanaannya dan dan hasil yang telah dihasilkannya.

Betul dibeberapa negara hasilnya sudah diselesaikan sebelum pemilihan umum. Daftarpemenang sudah disiapkan di belakang layar. Sementara rakyat dibiarkanmelakukan ritual ini tanpa menyadari apa yang akan dihasilkan dari proses ini.Dalam kasus pemilu Palestina tidak bisa dipisahkan dari kenyataan ini. Kitamasih hidup di arena yang sama dan berada di orbit budaya kuno yang berakar padakebutuhan yang menuntut dukungan legalitas penguasa.

Lantas siapa orangyang mengizinkan dirinya untuk membajak legalitas dan menghantam undang-undangdan legalitas dengan palu pemisahan yang membagi negeri.. Apakah seharusnyahanya menyerah saja dan mematuhi atau kalau tidak angin akan bertiup menyerbukita dan menjatuhkan layar ketabahan ditenggelamkan oleh tsunami Abbas yang datangtidak tetap dan tidak memperingatkan!! Tidak begitu krisis politik dikeloladan tidak begitu juga kapal penyelamat berlayar dari perpecahan.

Ini bukan omongkosongan tetapi diangkat dari pernyataan anggota pusat Fatah Muhammad Shatakepada kantor berita resmi Palestina “Wafa” ketika dia mengatakan”Apabila Hamas menolak pemilu kami akan memakai formula lain untuk menjagalembaga-lembaga negara.” Ini adalah skema yang direncanakan oleh Fatahuntuk mengecualikan rakyat Palestina Gaza untuk mengikuti pemilu dengan dalihpenolakan Hamas terhadap pemilu dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkanoleh Fatah.

Apakah mungkinmembayangkan mengadakan pemilihan umum tanpa Gaza atau di tengah-tengahpemboikotan sebagian besar partai politik terlebih karena rakyat Palestina memilikikeinginan kuat untuk mengubah realitas tragis akibat perpecahan ini? Dan membiarkanPresiden Abbas dan timnya lebih lanjut membuat jalan memutar dan berpetualangsikap yang telah telah terbukti menjadikan isu Palestina dalam terowongan yanggelap.

Keinginan untukperubahan masih ada dalam diri rakyat Palestina dan kekuatan-kekuatannya. Bukanperubahan dalam angka tokoh atau dalam cara berwacana namun perubahan dalamrealitas politik secara keseluruhan. Yang menjangkau perubahan pada program saranametode dan tujuan. Perubahan yang melibatkan semua komponen kekuasaan yangsaing menguatkan semua elemen bangsa bersatu pagu terpadunya senjata dengankerja politik terpilihnya presiden yang memenuhi keinginan rakyat diberikannyakepercayaan kepada pemerintah nasional sementara parlemen yang tetap amanah danmenjaga dewan-dewan nasional lainnya terbuka lebar untuk merangkul semuakekuatan faksi dan tidak secara selektif menutup pintu mereka.

Kita sudahberada dalam bahaya dan terpaan angin. Jalan menuju perubahan dimulai denganserangkaian langkah-langkah politik dan hukum yang membuka jalan bagi pemilihanumum di Tepi Barat dan Jalur Gaza sampai kita melihat transformasi berjalansecara bertahap kita ciptakan pergantian kekuasaan secara damai kita akhiriperpecahan dan mengatur rumah Palestina serta kita hindari kenakalan danpelanggaran yang telah dicapai oleh presiden Otoritas Palestina dan timnya.(was/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Ahmad Abu Zuhri