Fri 9-May-2025

Jerusalem 2010 Puncak Proyek Yahudisasi

Rabu 17-Maret-2010

Perkiraan Strategi Terbit dari Lembaga Al-Quds Internasional

Para pengamat urusan kota Jerusalem (Al-Quds) sepakat bahwa negara penjajah Israel melihat tahun 2010 sebagai tahun penentuan nasib kota Jerusalem sebagai ibukota warga negara agama dan budaya yahudi. Sebagai implementasi langsung statemen “Negara yahudi murni” yang dianut penjajah.

Faktor pendorong Israel meletakkan Jerusalem sebagai prioritas sangat banyak. Di antaranya politik absennya visi dan persaingan antara partai-partai politik Israel. Faktor lain terkait tabiat (ciri khas) negara Israel dan pandangan masyarakatnya terhadap ciri khas itu dan kepercayaan mereka terhadap kemampuan untuk eksis setelah gagal dalam perang Libanon dan Gaza dan kegagalan menentukan nasib Jerusalem setelah 43 tahun berlalu dijajah. Faktor-faktor keagamaan terkait dengan perubahan persepsi kelompok agamis yahudi terhadap masjid Al-Aqsha yang mereka yakini sebagai “bukit peribadatan” dan perubahan persepsi masyarakat yahudi secara menyeluruh terkait pentingnya membangun “tempat peribadatan ketiga” dan perannya dalam kehidupan bangsa yahudi dan eksistensinya.

Perkembangan dan perubahan ini berpengaruh kepada kondisi riil di lapangan dimana terjadi serangan massiv yahudi yang belum terjadi sebelumnya ke kota Jerusalem dan mencapai puncaknya selama tahun 2009 baik dari sisi kuantita dan kualitas. Dimulai dari serangan terhadap tempat sucinya pendudukanya tanah hingga identitas budaya dan ciri khas arsitek bangunan.

Berdasarkan analisis perkembangan politik dan agama di negara Israel dan pengamatan terhadap aktifitas yahudisasi dan perkembangannya di lapangan kami di Yayasan Al-Quds Internasional menilai peristiwa di Al-Quds selama tahun 2010 mengalami perkembangan mendasar. Berikut analisis kami:

Pertama di level identitas agama tahun 2010 kemungkinan besar akan terjadi perkembangan mendasar yang terwujud dalam:

1. Upaya riil Israel untuk membagi masjid Al-Aqsha secara permanen. Area barat daya akan dikuasai Israel untuk digunakan ritual yahudi. Israel tidak akan lagi menganggap kepemilihan Islam sesuai dengan keputusan lembaga wakaf Jordania. Israel bersama-sama lembaga ekstrim yahudi akan terus menerus memanfaatkan ritual hari raya dan momen lainnya untuk memaksakan kondisi ini. Diperkirakan Israel akan membangun jembatan baja di gerbang Al-Magharibah untuk menyempurnakan pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk membagi Al-Aqsha.


Area yang dibidik untuk rencana pemagian Al-Aqsha

2. Menyempurnakan proyek “agama Yahudi suci” di bawah masjid Al-Aqsha dan sekitarnya melalui pembukaan sejumlah titik penggalian hingga pada tahap finishing. Terutama di arah selatan masjid. Bisa jadi penggalian ini mengarah ke arah Mushalah Marwani dan perluasan penggalian terowongan ke arah barat masjid menuju pagar-pagar sebelah barat di kota lama.


Penggalian-penggalian di bawha masjid Al-Aqsha dan sekitarnya

3. Mulai membangun lebih banyak rambu-rambu dan simbol yahudi secara agama di Kota Lama. Setelah pembukaan resmi sinagog Haroob kemarin yang merupakan simbol yahudi paling penting dan besar di Kota Lama. Di perkirakan Israel akan mulai membangun proyek tambahan untuk mendukung keberadaan mereka secara agama di kota Al-Quds. Bisa jadi itu ditandai dengan sinagog Quds Noor yang pernah dibicarakan oleh Erusalem Awal di tahun 2008. Diperkirakan sinagog itu dibangun di atas Mahkamah Islam yang bertempelan dengan pagar barat Al-Aqsha.


Sinagog Haroob


Sinagog Haroob tanpak dari masjid masjid Al-Aqsha


Rencana pembangunan sinagog Quds Noor

4. Dilanjutkannya upaya menguasai warisan wakaf kristen teutama aset gereja ortodoks di Kota Lama. Diperkirakan mahkamah-mahkamah Israel akan mengeluarkan keputusan akhir terkait halaman masjid yang disebut halaman Umar sebagai milik perusahaan-perusahaan pengembang permukiman.


Aset gereja di halaman Umar

Kedua Perang Warga yang akan dilawan dengan eskalasi serupa.

1. Israel akan merazia kartu dan dokumen resmi secara besar-besaran sebagai senjata mereka untuk menghabisi warga dalam jumlah besar. Terutama jika dideklarasikan oleh Israel perubahan perbatasan daerah Al-Quds untuk mengusir komunitas warga Palestina ke luar perbatasan tersebut di atas secara final.


Razia kartu identitas di Jerusalem antara tahun 1967 hingga 2008

2. Mengintensifkan upaya promosi Jerusalem sebagai markas hunian dalam rangka mengubah perimbangan eksodus balik yahudi dari kota tersebut. Selama setahun hal ini akan menjadi konsentrasi pemerintah daerah Israel. Diperkirakan pemerintah daerah dan pemerintah penjaja Israel akan membangun sedikitnya 12.000 unit pembangunan baru di Al-Quds Timur sementara izin bangunan bagi warga Palestina selama setahun hanya untuk 200 izin saja.


Peta perluasan permukiman Yahudi selama 2009

Ketiga Adapun pertempuran yang diperkirakan terjadi di lapangan adalah

1. Kemungkinan revisi perbatasan pemerintahan daerah Jerusalem yang disesuaikan dengan perbatasan tembok rasial Israel sehingga sekitar 163 km2 masuk dalam area wilayah Jerusalem yang asli yang dihuni oleh 69.900 pemukim yahudi. Tidak mesti terang-terangan diumumkan namun bisa melalui perluasan permukiman yahudi yang ada sehingga secara kependudukan terkait langsung dengan Jerusalem dengan membangun jaringan lalu lintas yang mudah dan akses ke pusat kota.


Permukiman Yahudi yang dimasukkan oleh tembok rasial di Jerusalem.

2. Upaya menentukan kondisi perkampungan Palestina di Kota Lama atau yang sering disebut Israel sebagai “telaga suci” terutama di dua sisi kampung Bustan dan kampung Syekh Jarrah. Di kampung Bustan sebelah selatan masjid Al-Aqsha Israel berusaha melakukan perdamaian dengan mengusir sebagian warganya bersamaan dengan penyempurnaan proyek “kebun raja” dan renovasi rumah-rumah jalan sehingga menjadi arstitek bangunan yang mencirikan bagian dari “kota Daud” yang khas yahudi.
Untuk kampung Syekh Jarrah utara Kota Lama di Jerusalem Israel berusaha menentukan nasibnya dengan cara mengintensifkan melalui tekanan terhadap warga Jerusalem yang asli dengan cara tekanan fisik dan kekerasan.

Kampung-kampung yang terancam diusir warganya di sekitar Kota Lama Jerusalem

Rumah-rumah yang menjadi target kelompok yahudi untuk disita dan dikuasai di Kota Lama

Keempat: perang budaya

1. Upaya menerapkan yahudisasi nama-nama symbol dan desa-desa di Kota Lama secara sempurna seperti yang ditetapkan tahun 2009.

2. Mulai melakukan renovasi di gerbang Amod gerbang paling di Kota Lama ke arah utara untuk mengubah bentuk arsiteknya menjadi arsitek herdoyani. Pekerja ini membutuhkan waktu lama dan akan menutup jalan dalam waktu yang lama.

Rekomendasi Lembaga Al-Quds Menyikapi Bahaya Tahun 2010

Menghadapi proyek yahudisasi yang begitu cepat dan besar ini tidak mungkin digagalkan kecuali melalui tindakan nyata:

1. Meyakini bahwa Al-Quds adalah masalah kesepakatan umat mengerahkan seluruh potensi resmi (pemerintah) dan rakyat dan menghilangkan logika persaingan dan monopoli dalam kerja untuk Al-Quds.

2. Memberikan dukungan materi langsung kepada warga Al-Quds untuk mendukung ketegaran mereka sehingga bisa bertahan dalam membangun masyarakat mereka secara merdeka dari penjajahan.

3. Menghentikan koordinasi keamanan dengan penjajah Israel dan mengejar kelompok perlawanan di Tepi Barat. Sebab perlawanan itu jalan satu-satunya yang bisa menghadapi yahudisasi Al-Quds sejak revolusi Al-Barraq tahun 1929 hingga Intifadhah Al-Aqsha tahun 2000.

4. KTT Arab yang akan digelar di Tripoli agar bertanggungjawab terhadap Al-Quds dan tempat sucinya menarik prakarsa perdamaian Arab.

5. Rekonsiliasi Palestina harus diwujudkan sebab perpecahan Palestina bisa dijadikan alasan menghindar dari tanggungjawab Arab dan Islam dari Al-Quds.

6. Bangsa Arab dan umat Islam harus menggelar aksi penolakan keras terhadap aksi permusuhan Israel terhadap Al-Quds dan tempat suci di Palestina tidak usah menunggu masjid Al-Aqsha runtuh akibat penggalian terowongan. Terutama bagi ulama dan tokoh penting Islam agar menghasung umat untuk ikut aksi penentangan ini.

7. Media harus peduli dengan masalah yang dihadapi Al-Quds dan menambah konten khusus dalam hal ini. (bn-bsyr)

Short Url:

Coppied