Sat 10-May-2025

Israel dan Isu Perang

Rabu 28-April-2010

Patric Cell

Ittihad Emirat

Tak ada yang memungkiri bahwa ada keresahan di Timur Tengah akan terjadi perang pada musim panas ini. Sekenarionya Israel kemungkinan besar akan menggelar perang baru terhadap Libanon sebegai perpanjangan dari perang tahun 2006. Bisa jadi perang akan merembet lebih luas yang menyeret Suriah. Dalam konteks ini raja Jordania mengingatkan kemungkinan perang kawasan regional. Jebalath pemimpin suku Doroz di Libanon menegaskan Israel sedang menggung situasi tepat untuk menyerang dunia Arab.

Buktinya elit-elit tidak ragu mengumbar statemen ancaman perang. Kepala negara Israel misalnya meningkatkan ketegangan ketika menuding Suriah menyelundupkan rudal jenis Scud ke Hizbollah di Libanon.

Harian Sunday Times Inggris juga melansir dari politisi Israel yang tidak dipublikasikan namanya bahwa jika Hizbullah berani menyerang Israel dengan rudal maka Israel akan mengembalikan Suriah kepada jaman batu.

Presiden Israel juga mengingatkan Iran agar hati-hati terhadap kemampuan militer Israel.

Bahkan PM Israel berusaha men-setan-kan Iran dan digambarkan sebagai ancaman mematikan bukan saja bagi Israel tapi juga terhadap seluruh dunia. Netanyahu pernah mengisyaratkan dalam banyak kesempatan bahwa jika Amerika gagal menghentikan program nuklir Iran maka Israel akan melakukan tugas itu sendiri.

Di pihak lain Irak tidak tinggal diam. Ia berusaha memobiliasi opini dunia melawan keputusan sanksi lebih tegas dari AS kepadanya. Sikap AS juga mengeras dan akan menjadikan Korut dan Iran sebagai target nuklir Amerika karena dianggap teroris nuklir.

Pecan ini Iran juga menggelar maneuver militer secra luas di Teluk dan selat Hormoz di antara latihan rudal. Teheran mengumumkan bahwa tujuan maneuver itu adalah “menjaga keamanan jalur minyak” yang dimaksud adalah mengamankan kawasan ‘subur’ yang tidak mungkin dibiarkan bagi kekuatan asing seperti Amerika.

Iran sendiri juga ingin melihat langsung kekuatan Amerika. Terlepas dari tujuan propaganda Israel saat ini. Menurut penulis ada tiga motivasi di balik itu pertama agaknya pemerintah Netanyahu ingin mengalihkan perhatian Amerika dari proses perdamaian antara Palestina dan Israel dengan cara mengancam Iran dan Suriah atau Hizbollah.

Israel terganggu dengan sejumlah laporan Wasington yang menegaskan bahwa Obama – dalam rangka ingin memecahkan kebekuan dalam perundingan – akan mengumumkan rencana perdamaian di kawasan Timteng dan akan menekan pihak-pihak yang berseteru. Ini yang dikhawatirkan Netanyahu.

Seperti diketahui Netanyahu sebagai anggota “kanan ekstrim” meyakini konsep Israel Raya dan menolak penuh nasionalisme Palestina dan berdirinya negara Palestina yang layak hidup.

Kemungkinan besar jika Israel menggelar perang kecil hal itu akan melemahkan poros Arab dan menjadikan Israel memiliki banyak waktu untuk menguasai wilayah Palestina.

Dengan menuding Hizbollah menyelundupkan rudal motivasi kedua Israel ingin menghancurkan semua upaya untuk mendekatkan Amerika dan Suriah. Kini di Kongres Amerika sedang dibahas penunjukan Robert Ford sebagai dubes AS di Damaskus atau tidak. Sebagian anggota kongres yang pro Israel berusaha menggagalkan penunjukan ini karena dianggap sebagai hadiah bagi Suriah atas ketidaksopanannya.

Melalui genderang perang yang ditabuh motivasi Israel ketiga dari propaganda ancaman ini adalah membubarkan poros Damaskus – Hizbollah yang dilihatnya sebagai penghalang menuju hegemoni strategi menguasai kawasan. Sudah jelas semua pihak – menurut pengamat – baik Iran Suriah atau Hizbollah – tidak berfikir menyerang Israel. sebab balasannya pasti akan menghancurkan. Namun mereka hanya memiliki kekuatan yang cukup untuk memalingkan Israel. inilah yang disebut gertakan.

Israel tidak ingin salah satu tetanggnya berada dalam kondisi yang memaksa mereka untuk membela diri. Inilah yang menyebabkan Israel menyulut semua gegap gempita soal tudingan penyelundupan rudal kepada Hizbollah. Israel ingin mampu melakukan pukulan tanpa merasakan pukulan dari pihak musuhnya. Israel ingin mendirikan “Israel Raya” di Timur Tengah tanpa ada penghalang. (bn-bsyr)

Short Url:

Coppied