Sat 10-May-2025

Inti Keresahan Amerika Terhadap Pengaruh Turki di Kawasan

Selasa 22-Juni-2010

Ali Rasyied
(Asy-Syarq Qatar)

Sikap tegas Turki menyusul kasus Freedom Flotilla dan penolakannya terhadap sanksi dunia terhadap Iran telah membuat Amerika kebakaran jenggot. Anggota parlemen Amerika dari Lobi Yahudi lah yang menggolakkanya. Kemarahan ini sebenarnya bukan produk hari ini tapi berbulan bahkan sekitar 1 tahun lalu.

Apa penyebab dan penyulut keresahan Amerika terhadap pemerintah Turki? Bagaimana masa depan hubungan dan dampaknya di masa depan? Berikut faktor terpenting

Pertama kecenderungan arah ideologi Islam pemerintah Turki. Berbeda dengan pendahulu dari partai yang sama yang cenderung sekuler. Ini tanpak pada unjuk rasa besar-besaran di Turki yang membawa poster bernadakan Islam yang diikuti oleh wanita mengenakan kerudung. Sementara peserta laki-laki mengenakan ikat kepala simbol Hamas serta meneriakkan yel-yel bernadakan ideology mengecam Israel menurut media Amerika.

Kedua kini Ankara bukan lagi sekutu Washington setelah beberapa dekade menjadi koalisi. Namun sikap-sikap Turki belakangan dianggap merecoki Amerika. Sebulan lalu Turki dan Brazil mengumumkan kesepakatan dengan Iran untuk menenangkan krisis nuklir. Kesepakatan ini hendak menjauhkan Iran dari sanksi internasional. Di DK PBB Turki juga mengecam tindakan memberikan sanksi baru kepada Iran. Bahkan Turki menyambut kedatangan presiden Iran Ahmadi Nejad dan PM Rusia Vlandimer Puttin. Padahal kedua tokoh terakhir ini mengecam tindakan pembajakan Israel terhadap kapal relawan kemanusiaan ke Gaza.

Perpecahan Amerika Turki ini bermula sejak 2003 ketika Partai Keadilan dan Pembangunan menentang serangan AS ke Irak dari wilayah Turki.

Ketiga kecenderungan ke timur Islam dan mengakhiri perbedaan dengan negara manapun membuat koalisi baru di kawasan berdasarkan kerjasama dan ketetanggaan yang baik membangun kerjasama eknomi budaya social. Menurut Amerika Turki menempuh langkah dengan mengorbankan kerjasama hubungan dengan barat.

Keempat ketegangan antara Israel dan Turki hingga sampai kepada tahap Erdogan menurunkan hubungan diplomasinya dengan Tel Aviv mengurangi kerjasama keamananmiliter dan ekonomi jika Israel tidak memenuhi tuntutan Turki. Bahkan Turki meminta kepada Israel agar meminta maaf menyusul pembajakan dan pembunuhan relawannya yang sedang ke Gaza. Ini terjadi sejak serangan Israel ke Gaza 2009.

Bersamaan dengan itu popularitas Turki semakin menanjak di mata dunia Islam sebagai pejuang garda depan dalam masalah Palestina. Erdogan dianggap sebagai pahlawan pada saat pemimpin Arab menjadi pecundang.

Ini yang membuat sejumlah aleg Amerika mengingatkan Turki bahwa hubungan dengan Washington akan terancam jika negara pewaris Turki Utsmani itu memusuhi Israel terus menerus. Aleh dari partai Republik Mike Bens pun mengancam Turki harus membayar mahal jika sikapnya sekarang ini dilanjutkan mendekati Iran dan memusuhi Israel.

Agaknya Turki dari Partai Keadilan dan Pembangunan memiliki akar Islam yang mengingatkan bangsa Turki dan kaum Muslim tentang nenek moyang mereka dari keturunan Utsmani ingin membuktikan perannya yang sudah lama tenggelam dan ingin diakui secara dunia. Disamping Turki memiliki posisi geopolitik yang penting situasi ekonomi baru sebagai negara industry maju di era abad 20 ia juga memiliki diplomasi berhasil yang bisa terbuka dengan timur Arab Islam. Inilah yang menjadikan Amerika dan barat merasa lebih butuh kepada Turki daripada Turki membutuhkan mereka. (bn-bsyr)

Short Url:

Coppied