Tue 6-May-2025

Ini Alasan Israel Ngotot Pertahankan Tepi Barat

Kamis 15-September-2016

Beberapa saat lalu PM IsraelNetanyahu menuding Palestina ingin menerapkan politik &ldquopembersihan etnis&rdquoterhadap warga pemukim Yahud. Pasalnya Palestina menuntut Israel agarmengosongkan permukiman Israel dari wilayah Palestina jajahan 1967. StatemenNetanyahu ini bukan pertama kalinya dan juga pasti bukan terakhir.

Dokumen resmi Israel sendiri yangbicara. Dokumen Januari 2010 di situs kementerian luar negeri Israel dimana AvigdorLieberman yang saat itu menjadi Menlu Israel. Dokumen itu berjudul &ldquoIsraelKonflik dan Perdamaian Jawaban atas Pertanyaan Berulang-ulang&rdquo.

Dalam sub judul ditegaskan&ldquoapakah menjadi keharusan Israel menarik diri dari perbatasan jajahan tahun1967?&rdquo bahwa Israel terikat sejak lama dengan tanah ini. Yahudi tinggal disana sepanjang generasi dan jaman sampai akhirnya mereka mengalami pembersihanetnis yang memaksa mereka meninggalnya tahun 1948&rdquo.

Ada banyak tempat di Tepi Baratyang dianggap Yahudi sebagai urgen dalam hal agama dan sejarah termasuk MasjidIbrahimi di Hebron. Jika mau menilai bagi proses perdamaian yang riil danpermanen mereka harus melihat keberadaan yahudi di Tepi Barat. Hinggasekarang semua perundingan yang digelar untuk membahas solusi dua negara didasarkankepada asumsi mendasar ini. Penyelesaian permanen harusnya mencerminkanrealitas status baru di Tepi Barat dan diharuskan memberikan solusi jalantengah dari kedua pihak.

Lebih dari itu dokumen Israel diatas menganggap wilayah Tepi Barat sebagai tanah yang dipersengketakan danbukan wilayah &ldquoterjajah&rdquo. Israel menyatakan &ldquoPenting untuk diingat penguasaanIsrael terhadap wilayah Tepi Barat adalah karena perang membela diri. Kamimembela karena merasa ada ancaman eksistensi Israel. Perang itu juga berlangsungkarena tetangga Israel dari kalangan Arab berkeras menolak usulan perundingandari Israel berkali-kali. Selama status masa depan Tepi Barat masih bisadirundingkan maka tuntutan Israel terhadap tanah &ldquoyang disengketakan&rdquo initidak kalah legalnya dengan tuntutan Palestina terhadap wilayah tersebut.&rdquo

Dokumen Israel menambahkan&ldquoTuntutan Israel terhadap tanah ini tidak terikat dengan sejarah masa lalunamun didasarkan kepada undang-undang internasional. Banyak yang melihat bahwakeberadaan Israel di Tepi Barat adalah penjajahan. Namun undang-undanginternasional memutuskan bahwa istilah penjajahan sesungguhnya hanya diterapkankepada tanah yang diambil dari pihak yang memiliki kedaulatan (entitas negara)yang diakui. Sementara pihak terakhir yang berdaulat dan diakui di Tepi Baratdan Jalur Gaza adalah emperium Otoman (Turki) yang sudah hilang pasca perangdunia pertama.&rdquo

&ldquoAdapun kekuasaan Yordania danMesir berturut-turut usai tahun 1948 adalah terjadi karena perang permusuhanyang bertujuan menghabisi negara yahudi yang sedang tumbuh yang bertentangandengan keputusan Majlis Umum PBB nomer 181 tahun 1947 (resolusi pembagian).Sehingga penguasaan itu (Mesir dan Yordania) tidak diakui dunia internasioal.Bahkan tidak pernah ada yang namanya negara Palestina yang memiliki kedaulatanbaik di Tepi Barat atau di tempat lainnya. Selama tidak ada kedaulatan yang sahhingga sekarang berdasarkan undang-undang internasional maka istilah yangtepat bagi wilayah Tepi Barat adalah &ldquotanah sengketa&rdquo. Demikian klaim dokumenresmi Israel.

Sementara menurut pensiunan diplomatIsrael Alen Peker menjelaskan pada Agustus lalu dalam situs Pusat Jeursalamuntuk Urusan Pubtlik dan Negara bahwa tidak ada kesepaktan antara Israel dan Palestinayang mengharuskan Israel menarik dari wilayah perbatasan tahun 1967 dan tidakada alasan logis untuk mengkultuskan perbatasan yang memang belum ada sejaklebih dari 19 tahun. &nbsp(at/pip)

Short Url:

Coppied