Fri 9-May-2025

Hamas dan PLO

Kamis 3-September-2015

Ali Badwan

Selama dua dekade terakhir tema PLO dan hubungannya dengan Hamas menyibukan pembicara mereka juga dikaitkan dengan daruatnya langkah Hamas dan Jihad Islami bergabung dengan PLO. Untuk kemudian dilakukan reformasi PLO programnya organisasinya sesuai dengan kondisi politik dan perubahan selama 20 tahun terakhir di Palestina termasuk perubahan perimbangan kekuatan.

Selama bertahun-tahun PLO dipimpin Fatah sebagian meyakini bahwa telah terjadi monopoli kepemimpinannya sebagai representasi bangsa Palestina di dalam dan di luar negeri.

Saat ini Hamas diundang menggelar pertemuan Dewan Nasional Palestina (satu-satunya parlemen bersatu Palestina di dalam dan luar negeri) untuk memilih panitia pemilihan pemimpin PLO yang baru. Banyak yang menolak ada yang keberatan dan ada yang setuju. Sementara Hamas termasuk yang menolak seruan itu meski Hamas berada di luar.

Selama ini Hamas dan Jihad Islami selalu menyerukan perbaikan PLO. Namun suara mereka akan di padang sahara tanpa batas yang tak pernah didengar. Karena itu banyak yang mengkhawatirkan PLO akan bernasib sama dengan lembaga Palestina seperti Badan Eksekutif Arab untuk Palestina yang dibentuk oleh Mufti Palestina Al-Marhum Muhammad Amin Husaini pasca Nakba yang kemudian dilupakan.

Sejak Hamas dideklarasikan tahun 1987 hubungan dengan PLO banyak diwarnai berbagai perbedaan dan persaingan juga diskursus. Selama itu pula digelar sejumlah pertemuan di level pimpinan antara Yaser Arafat dan pimpinan Hamas di Sudan tahun 1989 kemudian sejumlah pertemuan di Kairo Mesir.

PLO sampai kini masih menjadi pemangku kekuatan-kekuatan Palestina sejak Arab dan PBB mengakuinya seabgai representasi bangsa Palestina dan sejak faksi-faksi Palestina masuk menjadi anggota PLO awal tahun 1968. Sementara Hamas sejak didirikan berusaha meyakinkan PLO bahwa mereka tak ingin merusak representasi itu atau berbenturan dengannya. Dalam piagam Hamas ditegaskan “PLO adalah organisasi paling dekat dengan gerakan Hamas. Ada ayah di sana saudara kerabat atau teman. Maka tidak mungkin seorang Muslim bersikap kasar dan bodoh kepada ayah saudara kerabat atau temannya. Negeri satu musibah kita satu nasib kita satu musuh kita juga musuh bersama.”

Dengan berbagai persoalan dan kerusakan di PLO ada tiga opsi mengakuinya sebagai representatif satu-satunya bangsa Palestina menjatuhkannya dan mencari alternatif PLO atau membenahi dan mereformasinya. Opsi ketiga inilah yang paling realistif.

Maka langkah Hamas dan Jihad Islami adalah meluruskan rute perjangan PLO dan masuk ke dalamnya setelah disepakati dengan faksi-faksi utama untuk melakukan pembenahan. Tahun 1993 sendiri Hamas menegaskan “Hamas bukan alternatif. Hamas menilai PLO adalah prestasi nasional yang harus dijaga. Tidak masalah Hamas masuk ke dalamnya dengan komitmen PLO membebaskan Palestina dan tidak mengakui penjajah Israel serta memberikan legalitas di tanah Palestina”.

PLO harus dibenahi diluaskan barisannya sehingga mewakili semua kekuatan yang ada di Palestina. Banyak persoalan yang membelit PLO dari persoalan tumpang tindih antara Otoritas Palestina dan PLO persoalan partisipasi dan keterwakilan PLO yang satu dan kuat namun didasarkan kepada program bersama. Semua pembenahan itu bisa dilakukan jika disintegrasi dan persatuan diwujudkan di Palestina. (at/infopalestina.com)

Al-Wathan Qatar

Short Url:

Coppied