Mon 5-May-2025

“Hamas Rafidah Rusak Citra Saudi” Memahami Politik Saudi atas Hamas

Kamis 14-Juli-2016

Judul di atasyang aslinya: حماسالرافضية تسيء للسعودية(Hamas Rafidah Rusak Citra Saudi) menjadi hastag di Twitter setelah Hamasmengeluarkan keterangan pers di media massa yang mengecam statemen pangeran SaudiTurki Faishal yang menyatakan dalam Konferensi Oposisi Iran di Paris pada Sabtulalu. Sang pangeran menyatakan di sana Hamas adalah salah satu gerakan terorisdi kawasan yang didukung Iran. Stateman ini mirip dengan propaganda zionis melawankelompok pejuang perlawanan Palestina yang anti terhadap Hamas dalam narasipolitik semi resmi atau resmi sesuai dengan status anggota keluarga Saudi yangberkuasa.

Pangeran adalahanak raja ketua badan intelijen dalam waktu lama mantan duta besar di negaraterbesar di dunia Washington dan London saudara Menlu termasyhur danterpenting dalam sejarah kerajaan Suud Faishal. Ini yang mendorong untuk membahasjika statemen ini mengekspresikan sikap Saudi resmi terupdate tentang Hamasatau hanya sikap sang pangeran pribadi.

Melihat hastag yangmenyebar dengan cepat ini bukan spontanitas atau hal yang wajar dari opinipublik Saudi. Kemungkinan besar ini dibuat oleh badan resmi profesional yangmelakukan propaganda politik untuk mengikuti politik resmi pangeran dan usahamenggalang opini publik Saudi demi membidik faksi perlawanan terbesar di Palestina.

Caranya pun cukupfundamental. Pangeran menggunakan narasi &ldquosektarian agama&rdquo di Saudi yang memanganti dengan Syiah Rafidhah yang kemudian dikaitkan langsung dengan Iran padasaat memang konflik Saudi &ndash Iran sudah mencapai puncaknya. Bisa jadi ini akanmenjadi politik resmi terhadap Hamas. Seperti yang pernah terjadi denganpolitik resmi Saudi di era sebelumnya terhadap Jamaah Ikhwanul Muslimin usai kudetaAbdul Fattah Al-Sisi.

Model propagandadi atas membutuhkan kecerdasan dari dua sisi di satu sisi mengaitkanperlawanan dengan Iran. Ini mengukuhkan proganda Iran yang dianggap menghadangproyek zionis di kawasan. Apalagi pangeran menuding secara khusus dua faksiperlawanan utama di Palestina Hamas dan Jihad Islami dan menempatkan Saudi dipihak berlawanan. Artinya ia mengukuhkan propaganda Iran melawan Saudi.

Di lain sisihastag yang menyerang Hamas atas nama membela Saudi menyimpan kesadaran bahwastatemen Faishal mengekspresikan sikap resmi bukan pribadi. Meskipun Hamasmerespon statemen Faishal bukan kepada Saudi. Bahkan dalam respon Hamas tanpamerusak citra Faishal atau mencampur adukkan antara narasi politik Faishaldengan politik negaranya. Hastag di atas juga diragukan kebenarannya. Sebab statemenpangeran Faishal sama sekali tak menyebut Hamas Rafidhah atau sayap Iran. Yang jadiperdebatan hanyalah apakah itu sikap resmi politik Saudi atau tidak.

Untuk melihatsikap resmi Saudi terhadap Hamas perlu melihat hal berikut

Pertama TurkiFaishal lebi tahu dari sosok lainnya di Saudi atau di kawasan Arab sekalipunbahwa Hamas bukanlah sayap Iran. Sebab hubungan resmi bilateral antara Hamasdan Saudi sudah terbangun sejak lama bersamaan dengan hubungan Hamas dan Iran. Bahkanitu melalui Turki Faishal sendiri yang ikut bertemu saat itu di awal tahun1990-an usai Perang Teluk II dengan elit Hamas. Pangeran Faishal orang yangpaling bahwa apa yang dia katakan tidaklah benar. Dari sini bisa disimpulkan apayang dikatakan kemungkinan besar bukan sekadar mengekspresikan sikap pribadi namunlebih kepada mendorong pihak politik resmi untuk menjauhi Hamas.

Kedua lembagariset dan studi yang diketuai Turki Faishal yakni King Faisal Center for ResearchIslamic Studies sudah mengundang sebagian pimpinan Hamas untuk menghadiriKonferensi Internasional &ldquoSaud Al Awtan&rdquo yang digelar untuk memberikan lencanapenghargaan kepada sosok mendiang Menteri Luar Negeri Saudi Saud Al-Faishalpada April lalu. Konferensi ini digelar di gedung lembaga King Faishal diRiyadl meskipun akhirnya keterlibatan Hamas ini dibatalkan. Ini karena politikresmi melarangnya dan bahwa Turki Faishal yang mengundang tidaklah mengadopsisikap disampaikannya terakhir di Konferensi Oposisi Iran.

Ketiga elitHamas menanti izin visa menunaikan umroh di hari-hari terakhir Ramadhan lalu. Sebagaimanatahun sebelumnya. Namun visa umroh itu tidak keluar meski sebelumnyamendapatkan janji akan diberikan izin kepada elit Hamas untuk umroh.

Kedua kunjungandi atas undangan dari lembaga King Faishal dan umroh bukanlah kunjungan resmi.Namun ini menunjukkan sikap keberatan Saudi dalam hubungan dengan Hamas. Namun melihatlarangan dua kunjungan setelah disetujui sebelumnya namun tidak jadi dan jedawaktu yang tipis dengan pidato Faishal membuktikan bahwa narasi politik di atasbukan lahir dari politik resmi Saudi (pentj. secara permanen).

Keempat tekad pemerintahbaru Saudi untuk melakukan perubahan dari era lama yang muncul di awal bukanlahbersifat mengakar terkait hubungan Hamas. Kecuali kunjungan umroh tahun laludimana sejumlah elit Hamas dibebaskan dari penjara Saudi tanpa ditutup kasusmereka secara total. Ada hal besar yang belum terjadi dan belum dilakukan Saudiuntuk mendukung Hamas atau menjadi mediator antara Hamas dan Al-Sisi ataumelibatkan Hamas dalam persoalan penting di kawasan yang melibatkan kepentinganSaudi. Itu mungkin hanya khayalan.

Hamas tak pernahmembuat Saudi marah dan murka. Saudi selalu menjadi pelaku utama dalammendekati atau menjauhi Hamas. Namun saat di puncak era menjauhi Hamas itutidak diterjemahkan Saudi dalam sikap narasi politik resmi atau semi resmi. Meskipunkadang menggunakan corong media mereka untuk menunjuk sikap berbeda tajamdengan Hamas. Seperti yang dilakukan TV Alarabiyah atau koran Asy-Syarq Ausathterhadap Hamas. Saudi juga tidak membutuhkan berhubungan dengan Israel untukmemperbaiki posisinya dengan Amerika. Hubungan Saudi dengan Amerika sudah majudan fenomenal.

Melihat formasi koalisidi kawasan saat ini dan bahaya yang mengancam Saudi dari empat sisi sertausaha kekuatan dunia dan regional untuk menformat ulang koalisi dan bagi-bagikekuatan di sana dimana sebelumnya koalisi terdiri dari Emirat Yordania danrezim al-Sisi dan Saudi di masa sebelumnya yan berusaha untuk mengaturpersoalan Palestina maka Saudi saat ini harus kembali kepada posisinya yanglama yang strategis.

Apapun menghadapihastag di atas kita balas dengan hastag (# حماس_منا_ونحن_منها) Hamas dari Kami dan Kami dari Hamas (at/melayu.palinfo.com)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Sari Orabi