Mon 5-May-2025

Hamas 29 Tahun Perjalanan Liku-liku

Senin 19-Desember-2016

14 Desember lalu Hamas memperingati miladnya yang ke-29. Diakhir bulan yang sama Hamas akan menggelar pemilu internal. Kemudian di Marettahun depan Khalid Misy&rsquoal direncanakan akan melepaskan jabatannya sebagaiketua biro politiknya setelah ketua barunya terpilih di pemilu internalnya.

20 tahun Misy&rsquoal menjadi ketua biro politik. Sebelumnya sosokini sekitar 15 tahun menjadi delegasi Hamas untuk wilayah Syam atau cabangIkhwanul Muslimin untuk kawasan Yordania dan Palestina. Rentang waktu yangpanjang ini memberikan kesimpulan bahwa perubahan di pucuk pimpinan menjadisangat penting. Apalagi kader dan unsur Hamas memiliki banyak titik pengalamandan pikiran terkait sosol kandidat yang akan menjadi orang nomer satu tersebut.

Meski begitu perubahan pucuk pimpinan itu menyisakankekhawatiran di kalangan kader Hamas. Apalagi di tengah situasi gerakan yangsaat ini berada dalam situasi yang berbeda dengan sebelumnya.

Sejak didirikan Hamas mengalami berbagai macam perubahan. Diawali dari kenyataan pahit yang diakhirinya Intifadhah I dengan kesepakatanOslo dalam bentuk perubahan nyata berupa realita dibentuknya Otoritas Palestinadi Tepi Barat dan Jalur Gaza. Meski sebelumnya ada usaha pemberangusan Hamasnamun berdirinya Otoritas Palestina yang didalangi oleh Israel dan duniainternasional membuat Hamas kelabakan.

Saat itu Misy&rsquoal sebagai pucuk pimpinan saat pertama kalimerespon fakta di lapangan yang ada dengan menolak masuk ke Otoritas Palestina dankomitmen dnegan perlawanan sebagai pilihan dan jalan perjuangan. Meski padasaat itu pilihan itu sangat berat dan melelahkan. Namun itu pula yang menjadi factorsimpati public kepada Hamas yang terbukti dalam Pemilu Legislatif usaiIntifadhah II.

Intifadhah II dan pemilu legislative yang dimenangkan Hamas10 tahun lalu menjadi titik balik paling penting bagi Hamas sejak didirikanbertepatan dengan meletusnya Intifadhah I. Hamas seakan seperti diselamatkandari reruntuhan dimana selama ini menjadi sasaran dan target serta bidikanpemusnahan yang didalangi oleh zionis dan sekutu-sekutunya.

Usai Intifadhah II pun Hamas makin aktif dan hidup. Bukan sajakembali kuat dan mampu menghimpun kader-kadernya untuk menjadi faksi perlawananPalestina paling kuat menghadapi Israel tapi Jalur Gaza berhasil dijadikan basisterkuat hingga sekarang.

Meski Israel menggelar operasi Defensive Shield (penangkapankader-kader perlawanan dari Hamas terutama) di tahun 2002 di Tepi Barat namun Israeltak berhasil berbuat apa-apa di Jalur Gaza. Bahkan Israel merampungkanpenarikan diri dari Jalur Gaza tahun 2005. Sehingga Hamas makin kuat dalamstruktur militernya di Jalur Gaza. Sementara pemilu di di Tepi Barat jugadimenangkan Hamas.

Seluruh kader Hamas di Tepi Barat tumpa ruah dalam ntifadhahII. Namun situasi di Tepi Barat tidak memungkinkan bagi Hamas untuk banyak bergeraksehingga mereka mejadi sasaran penangkapan dan pembunuhan. Sehingga Hamas takmampu meningkatkan capaian-capaiannya pengalamannya dan keahlian. Kader-kadernyamengalami aksi penghabisa energi melalui operasi penangkapan tanpa hentiterutama dalam situasi operasi Defensive Shield. Jadi di Tepi Barat tidakmaksimal memanfaatkan Intifadhah II berbeda dengan di Jalur Gaza.

Meski pemilu legislative mampu mengangkat Hamas di levelregional dan internasional dari sisi legalitasnya namun Hamas harus membayarmahal harga itu dengan blockade dan perang berdarah-darah di Jalur Gaza danperpecahan internal serta pemberangusan sistematis di Tepi Barat.

Capaian Nasional

Di level nasional Hamas menjadi perpanjangan perjuangan Palestina.Jika revolusi Palestina modern di tahun 1965 menjai salah satu titik perjuanganterpenting dalam sejarah bangsa maka titik kedua adalah Intifadhah I yanglahir dari rahim Hamas. Sehingga Hamas menjadi salah satu bentuk kelanjutanIntifadhah tanpa melalaikan Jihad Islami yang ikut dalam mendorong ledakanIntifadhah.

Hamas juga bisa dibilang sebagai kelanjutan alami dariIntifadhah. Sebab peran gerakan ini secara militer menjadi penentu untukmengembangkan Intifadhah. Hamas pun kemudian berhasil mengubah Jalur Gaza sebagaibasis perlawanan Palestina dan terlibat dalam banyak konfrontasi dan perang menyanderasejumlah pasukan Israel melakukan perjanjian pertukaran tawanan dengan Israel untukpertama kalinya dalam sejarah Palestina.

Ketelibatan Hamas dalam pemilu legislative dan memasukkanyadalam Otoritas Palestina juga menjadi capaian khusus di bidang pemerintahansetelah capaiannya dalam bidang militer.

Tuntutan Wajib

Setelah perubahan krisis dan capaian di atas tuntutanpemilu internal hendaklah jangan mejadi yang terpenting. Namun harus adatuntutan lebih penting mengatasi kekurangan dan menjawab sejumlah persoalanyang terus muncul.

Di antaranya mengatasi problema timpang antara situasi gapantara satu pos wilayah dengan lainnya terkait dengan persoalan keterwakilanpartisipasi adil bagi potensi Hamas terutama situasi ini ada di Tepi Barat.

Jika gagasan utama masuknya Hamas ke pemerintahan Otoritas Palestinaadalah menjaga perlawanan maka rakyat Palestina di Gaza harus membayar &lsquotagihan&rsquocapaian terpenting Hamas. Inilah yang kemudia membuat Hamas mengevaluasiketerlibatannya dalam pemerintahan di Jalur Gaza. Hamas kini juga harusberfikir keras dalam hal usahanya membangun koalisi dan hubungannya sertamenangangi krisisnya karena perubahan di kawasan. Namun pada saat yang samaHamas harus berusaha melakukan reformasi ke dalam. Berhasilnya!? (at/pip)&nbsp

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Sari Orabi