Tue 6-May-2025

DK PBB Tawanan Hukum Rimba

Rabu 30-April-2008

Muhammad El-Qeeq

DK PBB kembali gagal menerbitkan keputusan soal blokade Gaza. Sebuah tamparan baru terhadap diplomasi Palestina. Para diplomat yang selama ini berdendang bahwa mereka akan melakukan petualangan berulang-ulang untuk menjelaskan masalah ini di depan dunia. Di sini ada lompatan diplomasi ini sehingga mereka mampu mengefektifkan dan membentuk sebuah target jelas dalam petualangan internasional yang mereka lakukan. Agar petualangan ini tidak sekedar berita atau gambar di media massa.

Kemudian ini juga kegagalan imbuhan bagi diplomasi Arab yang melakukan hubungan ekonomi politik kesejahteraan keamanan dengan mayoritas negara dunia.

Pertanyaannya di sini apa yang dihasilkan oleh diplomasi ini jika 15 juta warga Palestina di Jalur Gaza dikurung dan diisolasi dengan blokade kematian padahal diplomasi ini tidak bisa berbuat apa-apa? Apa yang akan dilakukan di kesempatan lain perang lain? Di sini yang diminta adalah menghentikan dari sikap mengekor kepada Amerika yang tidak jelas tujuannya.

Di sisi lain ini menjadi bukti bahwa keputusan-keputusan DK PBB negatif. Ini menjadi agen milik Amerika. Veto Amerika yang selalu berpihak kepada Israel hanyalah bukti bahwa kunci dari gembok rantai-rantai di DK PBB di tangan Amerika.

Dan ini indikasi berbahaya. Sebab akan menjatuhkan tingkat kepedulian dunia teradap kondisi kemanusiaan dan penderitaan rakyat. DK PBB tidak berdaya menolong Gaza. Negatif thingking dunia internasional adalah suatu realitas. Dimana DK PBB dari pegawai hingga kepalanya adalah pekerja di bawah tangan pemerintah Amerika. Bahkan bangunan fisiknya dalam sorotan Amerika.

Seharusnya negara-negara sabahat Palestina lebih banyak menekan pejabat-pejabat DK PBB yaitu Bush bukan untuk membebaskan Gaza dari isolasi tapi untuk melepaskan tangannya dari DK PBB dan menghentikan pencaplokannya terhadap pendapat lebih dari 132 negara. Sebab ini perampasan terhadap kebebasan berpendapat dan demokrasi rakyat dan penegakan hukum rimba.

Di sisi lain lagi 650.000 pengungsi memanfaatkan layanan dari Badan Bantuan untuk Pengungsi Palestina milik PBB UNWRA di Gaza. Pihak DK PBB mengetahui keluarga-keluarga Palestina yang membutuhkan itu terhadap bahan makanan pokok setiap harinya. Semantara DK PBB tidak bergeming. Ini menegaskan dewan ini justru menjadi patung kejahatan internasional yang berlindung di balik demokrasi penjahat Bush.

Mr. Jimmi Carter seharusnya mengerahkan upayanya untuk membebaskan Jalur Gaza dari isolasi. Tapi ia memprioritaskan masalah pembebasan serdadu Israel Galied Shalit dan keamanan pemukiman Sedrot. Ia melupakan 15 juta warga Palestina yang terisolasi dan diblokade dan 11.000 tahanan Palestina di kuburan penjara Israel. Seharusnya ia menyebut serangan Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat sebagai kejahatan bukan sekedar menyebut serangan roket perlawanan Palestina sebagai kejahatan.

Penulis yakin dunia internasional obyektif terhadap “operasi pembakaran Gaza” yang dilakukan Israel beberapa pekan lalu. Kenapa sekarang dunia internasional tidak bisa obyektif terhadap rakyat (sipil) Palestina ketika menjadi obyek serangan mafia Israel? Dunia dunia bertanggungjawab atas tindakan kudeta Bush di DK PBB yang memaksa dunia menerapkan hukum rimba!! (bn-bsyr)

Short Url:

Coppied