Mon 5-May-2025

Ben-Gurion dan Kesaksiannya: Kebanyakan Orang Yahudi Pencuri

Senin 12-Oktober-2020

Arena politik dan media Zionis tidak pernah sepi dari suara danmungkin kadang-kadang dari kemanusiaan bahkan jika itu tetap dalam kerangka”negara Israel dan kepentingannya.” Kecuali kelompok agama kecil (KelompokNeturei Karta) yang tidak mengakui legitimasi negara penjajah tersebut.

Kadang-kadang suara-suara ini mengungkap sekandal sebagian besarsejarah negara penjajah Israel seperti yang dilakukan oleh mereka yang dikenalsebagai “sejarawan baru” sejak lebih dari 4 dekade lalu ketikaotoritas Zionis merilis dokumen pertama penjajah Israel setelah lewat 30 tahun.Mereka menyajikan laporan baru tentang kekejaman penjajah Israel pembantaiandan operasi pengusiran yang sudah dilaksanakan.

Di hadapan kita ada sebuah buku baru yang baru-baru ini diterbitkandi entitas Zionis berjudul “Pencurian Properti Arab dalam PerangKemerdekaan”. “Perang Kemerdekaan” adalah istilah yang digunakanZionis untuk menyebut pendudukan terhadap tanah Palestina pada tahun 48 yangoleh orang palestina disebut “Nakba” (prahara).

Kami belum membaca buku tersebut. Akan tapi kami membaca reviewnyadi koran Israel Haaretz yang ditulis oleh jurnalis Ofer Adiret.

Yang disebut terakhir ini mengatakan “Pada 24 Juli 1948 duabulan setelah berdirinya negara Israel Perdana Menteri Israel (Ben Gurion)mengatakan hal-hal yang sangat kasar tentang masyarakat Israel. Di antara yangdia katakan “Ternyata sebagian besar orang Yahudi adalah pencuri. Sayamengatakan ini dengan sengaja dan sederhana. Karena ini adalah kebenaransayangnya.”

Menurut Adirat “Pernyataan ini tertulis secara tekstual dalamrisalah rapat Mapai Center yang disimpan di Museum Partai Buruh.”

Ben-Gurion menambahkan “Putra-putra lembah telah mencuri!Para pionir ada di antara para elit dan para bapak anak-anak Palmachs! Semuaorang berpartisipasi dalam pencurian ibi puji bagi Tuhan juga putra-putraNahalal! Ini adalah pukulan telak. Ini menakutkan karena ini mengungkap beberapakelemahan mendasar. Pencurian dan perampokan. Dari mana asalnya ini?&rdquo

Buku tersebut mendokumentasikan apa yang ditemukannya tentang”pencurian properti Arab oleh orang-orang Yahudi dalam Perang Kemerdekaandari Tiberias di utara hingga Bersyeba di selatan. Dari Jaffa ke al-Qudsmelewati masjid gereja dan desa yang tersebar di antara permukiman-permukimanYahudi.”

“Hasilnya mengejutkan.” Menurut penulis karena pencurianitu melibatkan “sebagian besar masyarakat Israel warga negara dankombatan tanpa kecuali.”

Pencurian tersebut meliputi “isi puluhan ribu rumah dan tokoperalatan mekanik pabrik hasil pertanian domba dan lain-lain. Termasuk jugabuku pakaian perhiasan meja peralatan listrik mesin dan mobil.”

Adapun “pembahasan tentang nasib tanah dan bangunan yangditinggalkan oleh 700.000 pengungsi Arab (Palestina) yang melarikan diri ataudiusir dalam perang diserahkan kepada para pencari lain” karena fokusnya”pada harta bergerak saja yaitu harta benda yang bisa dimasukkan ke dalamtas dan diangkut ke dalam mobil.”

Dalam resensi panjang pada buku tersebut ada cerita-cerita sangatmenarik yang sulit untuk disampaikan semua tentang kegilaan penjarahan yangmenimpa Zionis. Selanjutnya Anda bisa membayangkan cerita yang disebutkan olehbuku yang sama.

Setelah pendudukan Haifa dalam memoarnya Ben Gurion menulis tentangperampokan total dan menyeluruh di kampung Wadi Nisnas (di kota) yangdilakukan oleh anggota organisasi “Etzel” dan “Haganah”.

Bahkan surat kabar pada saat itu menulis tentang penjarahan ini.Dalam surat kabar Haaretz terbitan akhir tahun 1948 memuat sebuahartikel yang ditulis oleh Aryeh Nesher di mana dia berkata “Ternyatasaudara-saudara kita anak-anak Israel juga mempelajari profesi (pencurian) inisecara komprehensif seperti yang dilakukan oleh orang Yahudi.&rdquo

Dan di surat kabar Ma&rsquoariv wartawan lain yangberpartisipasi dalam tur ke al-Quds atau Yerusalem pada bulan Juli 1948 menulis”Ayo para hakim dan polisi ke Yerusalem karena kita telah menjadiseperti semua orang kafir. Di sepanjang jalan tidak ada rumah toko ataubengkel kecuali telah dikeluarkan semua isinya.”

Adapun yang paling menarik bagi penulis buku terebut bahwa para pencuritersebut tidak semuanya datang dari jauh. Sebaliknya ada di antara merekaadalah orang-orang yang tinggal di Palestina berdampingan dengan orang-orang Palestina.Akan tetapi hal itu tidak mencegah mereka dari melakukan pencurian dari “tetangganyakemarin&rdquo.

Berbicara tentang pencurian mungkin terkesan marjinal di samping apayang diungkap oleh para “sejarawan baru” sebelumnya tentangpembantaian yang dilakukan oleh geng-geng Zionis yang tidak memiliki tujuanselain untuk mengusir rakyat Palestina. Karena rencananya adalah pengusiran total.Akan tetapi hal itu tidak terjadi karena berbagai alasan terkait dengan situasiinternasional saat itu. Untuk diketahui bahwa mimpi membersihkan orang Palestinanon-Yahudi masih mengganggu pikiran Zionis. Bahkan jika saat ini sedang menempuhjalur pengusiran secara diam-diam mungkin memanfaatkan keadaan bisa jaditerulang kembali kemudian.

Tetapi kesaksian baru tetap memiliki nilai penting dalam konteksmengungkap moralitas para penjajah pada saat yang sama mengungkap banyakbidah yang dipropagandakan oleh beberapa Zionis Arab baru tentang orang-orangPalestina yang dituduh menjual tanah dan properti mereka dan mengungkapkejahatan yang dilakukan terhadap mereka.

Ini adalah kejahatan yang tidak mengenal kedaluarsa terutamakarena di sana masih ada bangsa yang bertekad untuk mengambil kembali hak-hakmereka dan di belakang mereka adalah umat yang tidak mengakui satu inci pun tanahPalestina menjadi milik penjajah yang tidak menerima baik melalui “inisiatifArab” atau keputusan internasional sebelumnya.

Dan itu akan tetap demikian terlepas adanya orang-orang yangmelakukan normalisasi hubungan dengan penjajah. (was/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Yasser Zaatirah